Sepertinya nama tokoh yang satu ini bisa dikatakan sangat fenomenal gaungnya di awal tahun 2011. Nurdin Halid. Nama yang sebelumnya dikenal sebagai seorang pengusaha dan politikus negeri ini, terhitung tahun 2003, terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Dalam menjalankan jabatannya ini, Nurdin bisa dikatakan Kontroversial, lantaran menjalankan organisasi dari balik jeruji besi.
Berdasarkan beberapa catatan, pada pertengahan tahun 2004 Nurdin Halid sempat ditahan sebagai Tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal, namun tak sampai setahun dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dibebaskan. Nurdin Halid kembali menikmati jeruji besi pada Agustus 2005 setelah dinyatakan bersalah pada kasus pelanggaran kepabean impor beras dari Vietnam dan divonis selama dua tahun enam bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Baru pada Agustus 2006 Nurdin dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari Pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Status Pria 53 tahun kelahiran Watampone Sulawesi Selatan inilah yang kemudian digugat saat ia memutuskan kembali untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI Maret mendatang. Padahal dalam Statuta FIFA pasal 32 ayat 4 tertulis “The members of the executive committee… must not have been previously found guilty of criminal offence,” yang artinya Anggota Komite Eksekutif tidak boleh pernah dinyatakan bersalah atas tindakan kriminal. Sayangnya oleh PSSI, pasal tersebut dipelintir menjadi Pasal 35 ayat 4 yang berbunyi “…harus tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal saat kongres.”
Disamping itu, Nurdin Halid ditenggarai pula sebagai dalang dibalik penggembosan pencalonan Arifin Panigoro dan KSAD Jenderal TNI George Toisutta yang dinyatakan tidak lolos Verifikasi oleh Komite Pemilihan. Hal ini dikaitkan dengan salah satu persyaratan calon Ketua Umum PSSI yang dalam Statuta FIFA berbunyi “They shall have already been active in football” yang artinya diisyaratkan bagi calon Ketua Umum telah aktif sekurang-kurangnya lima tahun dalam Sepakbola.
Pro-Kontra pun kemudian mewarnai persiapan Kongres PSSI yang akan digelar bulan Maret mendatang di Bali. Dari yang turun kejalan, berdemo dengan yel yel ‘Turunkan Nurdin Halid’ hingga yang berupaya dengan menyanyikan karya ciptaannya melalui portal Video YouTube. Dari yang mengaku sebagai Putri Nurdin Halid satu-satunya dengan menuliskan Surat Terbuka seperti yang dipublikasikan melalui Kompasiana hingga massa yang berusaha mendukung mati-matian Pro-Nurdin Halid.
Beberapa Dugaan pun menyeruak, bahwa Nurdin Halid selain mengincar kursi Ketua Umum PSSI Periode 2011 – 2015, pun mengincar posisi Ketua Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF). Dalam situs resmi AFF, nama Nurdin Halid masuk nominasi bersama Sultan Haji Ahmad Shah (Malaysia) dan Dato Worawi Makudi (Thailand). Adapun untuk pemilihan pengurus AFF periode mendatang akan berlangsung di Kongres AFF Bangkok Thailand, 10 April 2011.
Harapan untuk melakukan perubahan Revolusi di tubuh PSSI ini, tampaknya masih memerlukan jalan yang panjang. Entah berapa demo lagi yang harus dilakukan oleh masyarakat yang menginginkan hal itu terjadi. Baik dengan penyegelan Kantor Sekretariat PSSI yang kemudian kunci pembukanya diserahkan langsung kepada Menpora Andi Malarangeng, dengan harapan agar Pemerintah mau mengintervensi PSSI atau malah membekukannya untuk sementara waktu atau dengan membuat PSSI Tandingan seperti yang dilakukan oleh massa di beberapa daerah.
Saking Fenomenalnya nama seorang Nurdin Halid, kabarnya kini ia sedang berancang-ancang untuk menuntut Menpora terkait komentar-komentar terhadap dirinya. Bahkan ia juga berani mengatakan bahwa Ilham Arief Sirajuddin, Wali Kota Makassar sebagai Pengecut. Hal ini barangkali didasari atas mundurnya PSM Makassar dari liga Indonesia dan beralih ke LPI. Tidak hanya itu, Nurdin Halidpun pernah mengatakan bahwa jangankan hanya sebagai Ketua Umum, sebagai Presiden pun ia mampu.
Tampaknya seorang Nurdin Halid dalam waktu satu dua bulan kedepan, bakalan tetap menjadi Headline News di beberapa media, karena harapan untuk melakukan perubahan Revolusi PSSI masih tetap digelorakan dengan semangat yang kian meluas.
Comments
Post a Comment