Skip to main content

Mengetahui Bhisama Warga Pande (bag.3) Kelima dan Keenam

Informasi (lanjutan) berikut saya turunkan sebagai sebuah bahan pembelajaran agar Semeton Yowana Warga Pande khususnya dan Semeton Warga Pande umumnya dapat mengetahui secara garis besar terkait 6 (enam) Bhisama Warga Pande (dipecah menjadi 3 tulisan) dalam kegiatan Dharmawacana di Museum Seni ‘Keris’ Neka hari Minggu tanggal 15 Agustus 2010. Bagi yang belum mengetahui apa pengertian Bhisama secara umum (dari dua sisi), dapat melihat kembali tulisan (tepatnya, pertanyaan) saya sebelumnya terkait ‘Sejarah Bhisama Warga Pande.

* * *

Bhisama kelima, berupa bhisama tentang Pesemetonan antar Warga Pande yang diingatkan untuk tidak lupa pada jati diri dan seluruh keluarga, atas dasar keturunan atau sedarah daging.

Jangan merasa memindon (saudara tingkat III), sejauh-jauhnya adalah memisan (saudara tingkat II). Tidak ada yang lebih rendah, tidak ada yang lebih tinggi. Seperti pohon ada yang berbuah ada yang tidak berbuah (bernasib baik-tidak bernasib baik). Tidak boleh menjual saudara dan jangan berbuat tidak baik, jangan sombong pada orang yang tidak baik.

*

Sebelum lanjut pada pemahaman, yang dimaksud dengan bersaudara tingkat dua itu adalah Mindoan atau Memindon. Ilustrasinya kurang lebih begini. Seumpama, Kakek saya dan Kakeknya Yande Putrawan (semeton Yowana) merupakan saudara kandung. Itu artinya Bapak saya dan Bapaknya Yande berstatus saudara Misan (a pisan/tingkat satu/sepupu). Itu artinya juga bahwa antara saya dan Yande adalah berstatus Mindon (mindoan/tingkat dua). Nah, kelak jika anak saya bertemu dengan anaknya Yande, berdasarkan Bhisama tersebut tidak boleh menyebut saudara jauh atau bahkan tidak bersaudara. paling jauh itu ya tetap meMINDON. Begitu kira-kira ilustrasinya… :p

Terkait Bhisama kelima ini, jujur saja saya merasakan hal yang barangkali selama ini selalu berusaha saya terapkan dalam setiap langkah nyata. Berpikir yang baik, Berkata yang baik dan Berbuat yang baik…

Secara pemahaman saya pribadi, terkait Bhisama Kelima ini sekiranya Mutlak bahkan sangat saya anjurkan meskipun ada beberapa hal yang barangkali perlu digarisbawahi seperti ‘Jangan menjual saudara’ dan juga ‘Jangan berbuat tidak baik’ tentu saja. Semua itu mengingatkan saya pada hukum Karma.

Terkait ‘Jangan menjual saudara’, saya punya pengalaman unik. Saat menjadi tim pemeriksa satu kegiatan yang secara kebetulan digarap oleh satu Rekanan berembel-embel nama ‘Pande’, saya menemukan banyak kejanggalan konstruksi baik secara visual, kuantitas dan kualitas. Hal ini kemudian membuat kami memutuskan untuk menahan dikeluarkannya Surat Berita Acara Pemeriksaan yang menjadi satu syarat mutlak pencairan dana kegiatan tersebut. Saking lamanya proses penundaan (lantaran tidak ada perbaikan ataupun tindak lanjut yang dilakukan Rekanan sesuai saran), sang atasan langsung menghubungi saya via telepon. Tak cukup dengan cara itu, mereka juga mendatangi saya secara langsung dan meminta saya mau membantu mereka (dengan mengeluarkan Surat Berita Acara Pemeriksaan tanpa perbaikan apapun), setelah mengatakan ‘Pak, saya ini orang Pande, bukankah kita bersaudara ? harus saling bantu…

Bagaimana Pendapat Anda ?

* * *

Bhisama keenam, berupa bhisama tentang Tata Cara Pediksan seorang Warga Pande untuk menjadi seorang Sulinggih yang kemudian bergelar Sira Mpu Pande.

*

Tidak banyak penjelasan yang saya dapatkan untuk Bhisama ini, untuk itu barangkali bisa ditanyakan saat Dharmawacana hari Minggu nanti.

Salam…

* * *

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe