Skip to main content

Reuni Alumni SMAN 6 Denpasar Angkatan 1992

Ada beragam ekspresi yang ditunjukkan oleh Rekan-rekan yang hadir pada malam minggu kemarin, bisa jadi merupakan malam yang dinanti oleh puluhan alumni SMAN 6 Denpasar Angkatan 1992 sejak akhir tahun lalu. Reuni pertama yang diadakan khusus untuk Angkatan 1992 ini sesuai rencana diadakan di Restaurant Canang Sari Sanur Sabtu 3 April 2010.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7.30 malam, dari daftar hadir yang tercatat baru sekitar 60 (enam puluh) persen saja yang positif berada di lokasi. Beberapa panitia yang menjadi koordinator pada masing-masing kelas tampak sibuk dengan ponsel mereka dibantu seorang ‘asisten’ :p yang memberikan petunjuk nama-nama siapa saja yang belum menunjukkan batang hidung mereka. Sementara yang lainnya tampak sedang mempersiapkan cemilan untuk disantap di masing-masing meja, baik yang dipersiapkan khusus untuk para undangan guru dan juga rekan-rekan yang telah hadir.

Layar lebar masih tetap menampilkan gambar statis diiringi lantunan bossas reggae milik Bob Marley, tembang yang memang kerap saya putar saat berada dikeramaian. Seiring waktu berjalan tampaknya belum ada tanda-tanda perkembangan yang berarti.

Pukul 8.00 tepat, Ketua Panitia Alit Wisnawa memberikan aba-aba pada kedua MC yang telah siap sejak awal untuk segera memulai acara. Jumlah peserta yang tercatat sudah mencapai angka 80 (delapan puluh) persen dari total yang diharapkan, itu sudah lebih dari cukup mengingat waktu yang sudah molor jauh dari perkiraan.

Dari 12 (dua belas) guru yang diundang tampaknya ada 3 (tiga) guru yang tidak dapat hadir memenuhi janji. Bapak Wayan Subyakta yang tempo hari menerima kami baik saat penjajagan maupun serah terima sumbangan, Bapak Nyoman Dibia seorang guru Biologi yang sedianya merupakan wali kelas Biologi 1 dan Ibu Wayan Astiti seorang guru Kimia yang dahulunya lumayan dikenal killer dalam hal nilai, walau begitu Beliau ini merupakan salah seorang guru favoritnya PanDe Baik loh.

Susunan acara yang dikemas dengan gaya informal sesuai kesepakatan Panitia dengan MC tampaknya berjalan dengan lancar. Tidak demikian halnya dengan penampilan slide show foto yang notabene dihandle PanDe Baik sedari awal, sempat ngadat saat perwakilan dari kelas Sosial 1 tampil kedepan untuk menyampaikan Kesan dan Pesan. Bersyukur laptop yang digunakan telah dipersiapkan dengan beberapa player yang siap menggantikan peran apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kendati begitu, diperlukan energi extra dibandingkan Rekan lain yang tampak asyik menikmati lantaran jarak antara kursi eksekusi (operator slide show) dengan kursi rekan yang hadir membuat saya musti bolak balik mengganti file yang diputar, sesuai perwakilan kelas yang ditunjuk.

Ketika makan malam bersama berlangsung tampak jelas keakraban yang terjalin sedari 15 (lima belas) tahun lalu. Beberapa rekan yang tadinya berkumpul sesuai kelas masing-masing tampak berbaur satu sama lain sambil berbagi cerita tentang keluarga, pekerjaan bahkan ada juga beberapa yang mencoba mengulang cerita masa lalu. Ngomongin cerita masa lalu, rupanya beberapa rekan yang dahulunya merupakan sepasang kekasih ada yang tampak malu-malu dengan sang mantan pasangan, ada juga yang nekat tetap ingin dekat kendati rata-rata sudah berstatus menikah. CLBK ceritanya, Cinta Lama Bersemi Kembali.

Waktu merambat dan mulai menunjukkan jam malam, pukul 9.00. Beberapa Rekan yang mengajak putra putri mereka sudah tampak mulai ber-say good bye, Panitia pun mengambil alih situasi dengan memulai games. Apalagi kalo bukan ‘ngerjain cerita Cinta ini. Tiga pasangan yang tergolong Hot pada masa sekolah dulu, didapuk maju kepanggung untuk dieksekusi. Merasa dikerjai, mata mereka tampak mengarah ke saya sambil berbisik ‘awas ya !!!  “Loh ? apa salah saya ???”

Eksekusi Cerita Cinta ini berjalan dengan beberapa kesepakatan, diantaranya dilarang mem-publish gambar ataupun foto yang memperlihatkan “kemesraan” mereka di jejaring sosial FaceBook dan melakukan Tag satu sama lain. Bisa berbahaya dan mengundang Perang Dunia ke-III. Jangan-jangan nantinya publik malah menyalahkan FaceBook lagi. :p

Ketika Reuni dinyatakan berakhir, tampaknya masih ada beberapa Rekan yang merasa kurang dengan waktu yang berlangsung sebelumnya. Malah ada wacana untuk dengan segera mengadakan Reuni yang kedua dalam waktu dekat. Hehehe… “itu mah bukan Reuni namanya, tapi Arisan” bathin saya. Tapi ya wajar, tiga jam memang masih terasa kurang apalagi ada pemisahan waktu selama 15 tahun lamanya. Mungkin disinilah nilai positif dari kemajuan teknologi. Selain yang namanya nomor ponsel seluler sudah bisa didapatkan dengan mudah serta dapat dihubungi kapan saja, dunia maya pun siap membantu. FaceBook salah satunya, makanya bersyukurlah dengan adanya jejaring sosial satu ini.

Reuni Alumni SMAN 6 Denpasar Angkatan 1992 sejauh ini dapat dikatakan sukses terlaksana, tidak banyak hambatan yang dialami selama proses berjalan. Hanya saja masih ada satu pe-er lagi yang tersisa. Berbagi dengan sesama. Adapun seorang Rekan yang dikabarkan mengalami kelumpuhan secara fisik dan juga kehilangan memory ingatannya karena kecelakaan yang dialami pasca kelulusan. Gazi Eko Weri Prasetyo, akan kami kunjungi pada moment ulang tahunnya nanti Minggu 25 April 2010. Jadi bagi rekan-rekan yang memiliki waktu dan berkeinginan untuk ikut serta, silahkan mengkonfirmasi pada panitia atau koordinator kelasnya masing-masing.

Jadikan Reuni Alumni SMAN 6 Denpasar Angkatan 1992 ini jauh lebih berarti. Salam.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja