Skip to main content

Pindah Tidur ke Ruang Tamu

Denpasar belakangan ini puanasnya makin pooolll… padahal di daerah lain, hujan sudah mulai mengguyur. Lha ini, bulan ber ber sudah mau berlalu tapi yang namanya hujan belum jua mau mampir ke langit kota Denpasar. Lalu mau nyalahin siapa nih ?
Masa nyalahin sinar laser yang dipasang para penyelenggara event kota Denpasar yang mungkin memang bermaksud memecah awan namun menurut orang dinas gak mungkin sinar itu mampu memecah awan… dinas jauh lebih dipercaya ketimbang opini saya tentu.

Yapi yawdah. Berhubung panas ini belum mampu kami atasi dengan memasang ac di setiap kamar rumah sendiri, terpaksa semingguan ini musti bela-belain pindahan tempat tidur dari kamar ke ruang tamu. Meski gak senyaman rumah ber-ac para pemilik laser ataupun rumah petinggi dinas, masih lumayanlah dibanding kalo tetap ngotot tidur di kamar yang jangankan hawa, angin sepoi dinginpun kini jarang mau mampir lewat rumah kami.
Sekali lagi, ini tolong saya di rekomendasi, harus nyalahin siapa ?

Seminyak dan sepanjang kabupaten Badung sudah hujan secara bergiliran. Tapi Denpasar masih saja kering kerontang begini. Debu masih berkeliaran apalagi ditambah letusan gunung tetangga. Sementara si pemilik event dengan sinar laser ataupun orang dinas mungkin gak bakalan merasakan ini, wong Angin Carik eh ac itu masih nikmat memberikan sejuk luar binasa di rumah mereka masing-masing.

Pindahan tidur ke ruang tamu ini tergolong ribet. Malam sebelum tidur musti gotong kasur dan kelengkapannya, pagi musti gotong balik lagi bersama kelengkapannya pula. Jadi soal keringat sebelum dan sesudah tidur mah sudah biasa itu…

Yang masalah hanya satu. Kasur yang sedemikian terbatas jadi sempit saat dipaksakan diisi beberapa orang sekaligus. Maka ada yang terpaksa beralaskan matras, ada juga yang meringkuk gak jelas di pojokan. Dan lagi lagi si pemilik event bersinar laser atau orang dinas gak bakalan merasakan ini tentu saja.

Warbiasak pokoknya.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p