Skip to main content

Untung hanya dalam Mimpi

Ini kali kedua saya menginjakkan kaki di Batam. Seperti halnya lawatan ke Thailand beberapa waktu lalu, saya lebih memilih menjelajah sendirian ketimbang mengikuti kegiatan paket tour yang ditawarkan. Kali ini anggota yang ikut, semua saudara dari pihak Ibu yang sedang bersantai di tepi pantai depan sebuah hotel dengan kamar yang tersebar laiknya Cottages.

Sayangnya Pikun yang dimiliki rupanya terlalu besar. Saya kehilangan satu tas besar berisi ponsel, baju, dompet berisikan kartu identitas, dan semua kebutuhan selama berada di Batam. Stress tentu saja.

Dengan berkeliling area hotel yang seingatnya tadi masih ditenteng seputaran lokasi, saya mendapat banyak godaan dalam upaya pencarian yang sangat melelahkan. Diantaranya beberapa ponsel yang dicharge begitu saja, sempat menimbulkan ide mengambilnya untuk digunakan berkabar pada beberapa kawan dan tentu saja Istri, pun tas tas tak bertuan yang ditawarkan oleh para pegawai hotel sebagai ganti tas yang hilang tadi. Bersyukur saya tak tergoda satu pun, dan menemukan tas yang dicari dalam kondisi utuh di halaman belakang hotel, lokasi pertama yang saya kunjungi setibanya disini.

Lega ? Ya, Tentu. Sangat bersyukur malah. Maka gak salah kalau saya merayakannya dengan sepiring nasi goreng dan semangkok es kelapa muda.

Dalam perjalanan balik ke hotel, saya bersua seorang artis yang sebentar lagi tampil bersama anjingnya, dan diceritakan berbadan kekar dan berpose layaknya patung Tarzan di area Tiger Zoo Pattaya tempo hari.

Diceritakan ? Yup… karena semua adegan tadi hanyalah sebuah mimpi seorang pns yang kecapekan setelah beraktifitas seharian. Agak ngalor ngidul, tapi tetap bersyukur bahwa semua kehilangan dan penemuan kembali memberikan senyuman di akhir kisah dan semangat saat terbangun dari tidur.

Untung saja semua ini hanya terjadi dalam Mimpi…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p