Skip to main content

Menikmati Kota Solo di Malam Hari

Oke, meski faktanya gak semua bisa kami lalui, tapi tetep aja yang namanya Kota Solo bisa dinikmati lewat jendela Angkasa Taxi nomor lambung 021, dengan pengemudinya seorang pemuda berusia 21 tahun, pengagum Naruto bernama Bayu. Ia lah tour guide kami malam ini, 7 Mei 2015, pasca desk RKTL di sesi terakhir tadi.

Menikmati Kota Solo tentu belum afdol jika belum mampir untuk membeli oleh oleh batik buat keluarga, atau mencicipi Nasi Liwet khas Kota Solo.

Untuk batik, saya lupa tadi diantar ke mana. Yang pasti, berhubung pasar Klewer sudah dinyatakan tutup maka si Naruto eh si Bayu itu mengantarkan kami ke gerai Oleh Oleh yang lokasinya gak jauh dari Hotel Lorin tempat kami menginap.
Saya pun membeli beberapa baju kaos anak bergambar Kota Solo, dan tak lupa buat diri sendiri dengan ukuran besar. He…

Sedang Nasi Liwet, kami diantar ke Bu Wongso 99 yang saat itu masih dalam situasi sepi. Maka santapan khas Kota Solo itupun ditandas tuntaskan dalam waktu singkat. Berhubung secara porsi juga pas banget, gak banyak macam porsi makan los emperan.

Suguhan Nasi Liwet itu mirip nasi campur kuwah bakso, namun ada rasa santannya disitu. Untuk lauknya, saya minta daging ayam disuwir plus setengah butir telor dan tahu bacem. Bertiga, menghabiskan budget 60ribu saja sudah termasuk minum. Lumayan kok…

Muter muter Kota Solo sebenarnya sih gak jauh beda dengan Kota Denpasar, rumah tinggal saya. Hanya secara lingkungannya yang ada sepertinya sih ya, kurang terawat utamanya saat kami melewati Keraton Surakarta. Tembok luar yang sebetulnya bisa dinikmati para wisatawan kebetulan mentas, tampak kotor oleh lumut dan lembab. Kalo di Bali sih, mungkin sudah mendapat bantuan dana dari pemda setempat dan dijadikan semacam kawasan Heritage begitu. Tapi ya sudahlah, masing masing pemimpin daerahnya pastilah sudah punya masterplan sendiri untuk itu.

Yang agak mengagetkan adalah, kami agak kesulitan mencari minimarket di seputaran Kota Solo. Infonya sih Walikota terdahulu agak menyulitkan soal perijinan mereka dan mendahulukan kebutuhan masyarakat akan pasar tradisionalnya. Dan baru nemu di daerah Purwosari, selatan jauh dari hotel kami menginap.

Yang jauh lebih mengagetkan lagi ya soal alun alun keraton yang dipenuhi dengan berbagai hiburan anak dan jajanan rakyat. Beda banget dengan alun alun Kota Denpasar dimana pedagangnya ngomplek menjauh di pojokan persimpangan jalan, lantaran ngeper melihat batang hidung para jajaran Satpol PP yang siap mengangkut barang dagangan mereka jika sampai menyentuh pinggiran maupun area lapangan. Wih… Surga banget dah pokoknya kalo mau ngajak anak-anak kesini. Gak lupa ngeliatin langsung Odong-Odong yang diperuntukkan bagi semua kalangan umur, berupa sepeda kayuh beroda empat, dengan hiasan lampu khas Odong Odong namun dibentuk unik menjadi sebuah Helikopter, Angsa hingga Suzuki Splash. He…

Gak terasa argo taksi yang dikemudikan pemuda jomblo Bayu Naruto ini sudah menunjukkan angka seratus ribuan lebih saat roda kendaraan masuk ke pelataran parkir samping Hotel Lorin. Kamipun bubaran menuju kamar masing masing untuk nanti berupaya menikmati lagi malam sepinya Kota Solo.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...