Skip to main content

Lorin Hotel, 13.14 PM

Suasana Kota Solo tak ubahnya Batam, kota terakhir yang saya kunjungi tahun lalu. Lalu lintasnya tak begitu ramai. Kanan kiri pandangannya pun sepintas tampak sama. Yang membedakan hanya tanah merahnya saja.

Pengemudi taksi Golden Bird yang kusewa sejak mendarat di Bandara Adi Sumarmo pun bercerita, bahwa lokasi hotel yang nanti dituju sebetulnya gak begitu jauh dari bandara. Sekitar 10 menitan saja dengan melalui dua daerah, Boyolali dan Karanganyar, lalu belok kiri, nyampe dah.

Solo kota kecil. Kata si Bapak yang asli Solo itu, gak banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi kalo disandingkan dengan Bali. Saran Beliaunya, saya diminta mampir ke jalan Slamet Riyadi, tempat mangkalnya Bus berTingkat dan kereta api Uap yang bakalan mengajak kita keliling kota Solo. Bisa gak ya ambil waktu disela kesibukan nanti ?

Peserta sudah banyak yang menanti di depan hotel. Ini karena jadwal check in belum bisa diakses mengingat panitia kegiatan masih jalan jalan keluar. Harus menunggu sekitar dua jam-an lagi. Yo wis… harus jalan dulu kalo mau selamet.

Perut sudah mulai lapar. Snack Time yang diberikan awak pesawat barusan sepertinya belum bisa mengganjal. Usai menitipkan tas ransel di lobby, kakipun mulai gatal menyusuri trotoar jalan seputaran hotel, dan mata menangkap tulisan ‘Soto 100 Meter lagi’ nun jauh disana. Aha, gak jauh jauh rupanya.

Di jalanan Solo ternyata masih bisa menyeberang jalan secara sembarangan seperti di jalanan rumah. Belum diatur dalam satu jembatan penyeberangan layaknya Jakarta atau serempak di persimpangan layaknya Singapura. Jadi makin keenakan deh.

Kawan kawan rombongan Satker dari Provinsi Bali baru saja tiba. Suasana jadi sedikit cair berkat candaan mereka yang menyapa akrab sejak berpapasan di jalan tadi. Ternyata mereka mengirimkan Tim lengkap tanpa kehadiran sang PPK, pak Kadek Sutika. Kawan sekamar saat Rakor di Manado tahun lalu. Rencananya sih kali ini saya bakalan sekamar dengan Bapak Agus Yudi, Satker dari Bangli itu.

Lobby depan Lorin Hotel gak jauh beda dengan suasana Sanur Paradise yang ada di persimpangan Hangtuah, lagi lagi gak berasa berada di luar kota.
Jadi ya semoga saja waktu bisa berlalu cepat selama beraktifitas disini.
Sudah gak sabar menunggu waktu pulang.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p