Skip to main content

Cerita Pertama Tahun 2015

Matahari masih belum menampakkan wajahnya di penghujung sana, dan pagipun sepi dari suara terompet, mercon, kembang api maupun lomloman pipa yang letusannya mengagetkan jantung. Hari pertama di tahun 2005 begitu tenang dan damai.

Semalam kami rupanya tidur lebih awal, kalau tidak salah pukul 11 sudah sedemikian mengantuknya, tak perlu waktu lama kamipun sudah lupa akan perayaan Tahun Baru. Tak terganggu oleh letusan meriam lomloman, kembang api yang mewarnai langit ataupun terompet kegembiraan yang memecah sunyinya malam. Saat terbangun waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi, rekor terlama lantaran semua alarm dan lampu rumah sengaja dipadamkan.

Pada Tahun 2014 yang lalu, rupanya tak banyak cerita yang bisa dilahirkan sebagaimana halnya tahun sebelumnya. Kalau tidak salah terjadi penurunan jumlah yang signifikan dari tahun 2012, 2013 dan 2014. Penyebabnya ada banyak jika mau dicarikan alasannya. Tapi itu semua hanyalah satu pembenaran belaka. Jadi jangan dianggap terlalu serius cerita kali ini.

Terpantau ada 215 posting yang saya turunkan di tahun 2012 lalu. Disini posisi saya masih seorang staf di Dinas Bina Marga dan Pengairan yang diperbantukan ke unit LPSE, Layanan Pengadaan Secara Elektronik dimana yang namanya waktu luang dan ide serta kesempatan untuk menulis masih banyak. Kalau tidak salah, tahun ini pula saya menjadi salah satu kontributor lepasan Koran Tokoh di kolom Teknologi, halaman paling akhir di tiap edisinya. Jelang akhir tahun, kami menerima anugerah kedua, putri cantik yang kemudian diberi nama Intan PradnyaniDewi, yang langsung mengendorkan semangat untuk menulis sehingga dari 366 hari yang ada, hanya sekian postingan saja yang mampu dituliskan.

Masuk pada tahun 2013, saya mendapatkan promosi jabatan ke Dinas Cipta Karya. Memegang sedikitnya 74 kegiatan yang dilelangkan melalui LPSE, kesibukan kerjapun jadi meningkat jauh sehingga jumlah tulisan yang dilahirkanpun semakin menurun, tepatnya hanya berjumlah 160 postingan yang dipublikasi sekitar 2-3 hari sekali.

dan Terakhir di tahun 2014, makin menurun sekitar 141 postingan saja yang bisa dituliskan dengan beberapa kesibukan tambahan termasuk diantaranya ngemong Intan yang jauh lebih manja pada Bapaknya. Kemana mana ngintil minta gendong, didalam mobil sekalipun.

Kini di tahun 2015, sepertinya sih bakalan mengalami kisah yang sama. Lantaran jumlah kesibukan makin bertambah banyak, apalagi jelang kelahiran anugerah ketiga yang direncanakan awal tahun nanti. Tapi tentu dalam janji awal tahun, salah satu harapan yang saya tanamkan adalah tetap bisa menulis meskipun makin jarang, karena kasihan pada domain dan hosting yang dibayarkan setiap tahunnya cukup besar. Hehehe… Doakan saja, yang namanya waktu luang untuk menulis bisa diperbanyak mengingat ngempu dan bercanda dengan Intan dan Mirah kok sepertinya jauh lebih berharga untuk dinikmati. Ah, kini saya sudah jauh lebih tua rupanya.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p