Skip to main content

Dunia Belum Kiamat

Terkadang saya ingin tahu apa yang sekiranya ada dalam kepala dan pikiran mereka yang tersangkut kasus korupsi dan memang benar dilakukan. Tetap kukuh meyakinkan diri tidak bersalah sehingga masih bisa mengumbar senyum walau sudah berada dalam tahanan ataukah malah bergemuruh dan berusaha membayar aparat untuk memperingan vonis serta masa hukuman mereka ?

dan Terkadang saya juga ingin tahu bagaimana isi kepala dan pikiran orang-orang yang sudah sedemikian berusaha untuk berlaku jujur dan bekerja, namun akibat tidak mau bekerja sama dalam memelihara aparat ataupun media yang memiliki kepentingan lalu memeras, lalu dijatuhkan sedemikian rupake jurang yang terdalam ? Apakah mereka masih tetap teguh dan tabah bahwa kelak Tuhan akan memberikan jalan yang adil bagi umat-NYA, serta berharap yang namanya Karmapala tidak akan tidur, ataukah harus merasa khawatir akan masa depan juga keluarganya yang telah mati-matian ia jaga martabatnya ?

Ketika kemudian usaha untuk bekerja itu diusik dan disangkakan sama dengan model ‘bekerja’ terdahulu, lalu berharap  akan mendapatkan sesuatu dari usaha  pemerasan, namun karena tidak mendapat tanggapan, kemudian marah dan makin menjadi, kira kira apakah isi kepala dan pikiran mereka dalam hal ini aparat atau media yang memulai dan terlibat didalamnya ?

Tak habis pikir memang…

Jika saja semua dijalankan sesuai aturan, tidak ada titipan ataupun permintaan hanya karena berbaju aparat lalu bisa memaksa, saya yakin kesadaran untuk berbuat yang terbaik itu muncul dengan sendirinya. Hanya saja sayang, tidak semua bisa sama begitu pemikirannya. Maka ya tidak heran kalau kemudian semua disamaratakan.

Kini, Saya hanya bisa menunggu waktu. Merasa sudah berbuat yang Terbaik, namun karena tidak memuaskan semua pihak (dengan cara dan jalan yang benar), rasanya ya tinggal dipasrahkan saja. Jikapun kemudian hal buruk terjadi, minimal suara saya kali ini bisa membuka mata kalian semua.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p