Satu hal utama yang biasanya menjadi pertimbangan sebagian besar pengguna ponsel baik taraf pemula ataupun yang ingin berganti ponsel adalah Budget. Apabila yang namanya Budget bukan lagi menjadi satu masalah, biasanya pengguna tinggal menyasar spesifikasi terbaik diantara semua jenis ponsel dan brand yang ada, utamanya masuk dalam kategori flagship. Namun bagaimana jika Budget yang tersedia amat sangat terbatas ? Maka disinilah tantangannya dalam memilah dan memilih ponsel dengan kemampuan yang optimal namun memiliki harga jual ekonomis. Kira-kira masih ada gag ya ?
Disamping itu, Gag semua konsumen bisa menjangkau harga jual yang ditawarkan untuk sebuah ponsel berkemampuan menengah, apalagi untuk kalangan pelajar dan mahasiswa dimana kebutuhan masih harus dibagi lagi dengan aktifitas lain yang menjadi prioritas utama belajar. Maka tidak heran jika segmen ini kerap disasar sebagai potensi pasar terbesar bagi vendor global hingga lokal, dengan mengedepankan sejumlah fitur dan teknologi terkini sebagai nilai tawarnya.
Dalam rentang harga satu juta rupiah misalnya, tidak banyak pilihan yang bisa didapat jika konsumen kemudian mencoba untuk mensyaratkan beberapa spesifikasi ponsel pintar level menengah, dimana kebutuhan yang sekiranya mampu diakomodir mencakup sejumlah aktifitas sosial media, editing foto selfie atau bahkan hiburan games terpopuler. Di segmen ini rata-rata vendor masih bermain pada spesifikasi prosesor single atau Dual Core dengan besaran memory RAM 512 MB dan storage 4 GB.
Tapi ngomong-ngomong ternyata ada loh ponsel pintar yang bisa mengadopsi semua kegiatan diatas dengan spesifikasi kelas menengah dan dijual dengan harga amat sangat terjangkau. Gag percaya ? Simak berikut ini.
Desain dan Layar
Hadir dengan layar berukuran 4,5 inchi, dalam balutan material plastik karbonat layaknya Lumia series, membungkus lima sisi ponsel dan menyisakan sedikit list pinggiran, AccessGO 4E tampaknya ingin menyajikan wajah minimalis ala ponsel pintar serupa dari Taiwan.
Terdapat dua tombol fisik di sisi samping ponsel, dengan fungsi Power dan Standby di sebelah kanan ponsel dan Volume Up-Down di sisi seberangnya. Port Charger berada di sisi atas ponsel bersebelahan dengan lubang earphone membuatnya makin membuatnya terlihat simpel ketimbang ponsel pintar lainnya. Di sisi belakang terdapat lensa kamera berkekuatan 5 MP dengan lampu flash mini dan sisi depan tak terlihat satupun tombol haptic sentuh yang biasanya digunakan untuk mengakses fungsi Back, Home dan Pilihan. Rupanya semua pilihan itu murni dibebankan pada layar sentuh IPS LCD 16 juta warna dengan resolusi 540×960 pixel 245 ppi. Hal ini mengingatkan saya pada keberadaan perangkat tabletpc era terdahulu.
Sistem Operasi
Masuk pada penyajian layar, meski sudah mengadopsi Android terbaru versi 4.4 Kitkat namun apa ditampilkan kembali mengingatkan saya pada perangkat lama berbasis Android 3.0 Honeycomb dimana tiga fungsi sentuh tadi mengambil icon dari versi sistem operasi tersebut ditambah opsi Lock Screen yang menyertainya. Keberadaan tiga fungsi sentuh ini rupanya dapat disembunyikan dari tampilan layar, yang apabila ingin dimunculkan kembali, pengguna tinggal menggeser layar dari arah bawah ke atas. Sedikit unik, mengingat fungsi tersebut tidak tampil secara permanen seperti halnya perangkat tabletpc terdahulu yang disampaikan diatas.
Homecreen default perangkat ponsel AccessGO 4E ini menggunakan Launcher3 yang sayangnya tidak ditemukan opsi untuk melakukan pengunduhan tambahan terhadap theme lainnya. Sehingga pengguna harus puas dengan 6 varian theme yang tersedia plus 2 varian theme lockscreen. Untuk melakukan perubahan theme tersebut telah disediakan shortcut Switch Theme, memudahkan pengguna dalam berinteraksi.
Dalam tampilan Menu, ditemukan beberapa aplikasi tambahan, add on khusus bagi pengguna ponsel AccessGO 4E diantaranya, Backup dan Restore untuk data dan sistem yang ada didalamnya, Compass untuk menentukan arah mata angin, Skye untuk pembayaran online beberapa rekening penting, dan Torch untuk lampu penerangan memanfaatkan flashlight di bagian punggung ponsel. Selain itu ada juga menu Info dan Garansi ponsel, bermanfaat bagi pengguna seandainya ingin tahu lebih jauh tentang perangkat yang dipilihnya, juga aplikasi Slank sebagai ambassador ponsel menyajikan pilihan Musik, Video, profile dan berita terkini.
Di opsi Pengaturan atau Setting, ada hal unik yang saya temukan lagi didalamnya. Dimana akan ada opsi pengaturan tambahan yang akan tampil ketika pengguna melakukan beberapa perubahan. Misalkan dari input sim card ke dalam perangkat, akan memunculkan opsi pengaturan SIM Management pada kelompok Wireless and Network. Begitu juga saat mencoba menginstalasi Launcher tambahan, akan memunculkan opsi pengaturan Home pada kategori Device. Dan uniknya lagi, pada kategori System, terdapat opsi pengaturan Scheduled Power On & Off untuk mematikan dan menyalakan fungsi ponsel sesuai jadwal yang diatur. Sehingga jika dibutuhkan, ponsel akan mematikan dirinya pada jam-jam tertentu, malam atau saat istirahat siang, dan kembali menyalakan diri sesuai jadwal yang ditentukan.
Ketika masuk lebih dalam lagi, saya menemukan opsi untuk mengaktifkan Tethering atau fungsi untuk mengubah ponsel menjadi wifi Hotspot dan NFC alias Near Field Communication, sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transfer atau berbagi file dengan cara menyentuhkan perangkat satu sama lainnya. Dimana untuk fungsi terakhir ini rupanya teknologinya sudah tertanam secara default pada cover belakang ponsel. dan yang lebih unik lagi, saya menemukan G-Sensor Calibration yang dapat difungsikan sebagai alat untuk menyeimbangkan posisi ponsel diatas tanah atau media lainnya, sebagaimana yang biasanya ditemukan pada alat-alat pertukangan atau alat ukur Theodolit. Menarik tentu saja.
Sedangkan untuk keamanan ponsel, selain pilihan Slide to Unlock tadi, tetdapat pula opsi standar lainnya khas Android 4.4 Kitkat yaitu Pattern, PIN, password, Face Unlock dan Voice Unlock. Untuk yang satu ini, memanfaatkan suara pengguna untuk membuka kunci ponsel dengan melakukan pengaturan dan penyimpanan suara terlebih dahulu. Keren kan ?
dan yang lebih mengejutkan lagi, masih di bagian Keamanan atau Security, terdapat opsi untuk melakukan pengaturan Auto Start Management yang berfungsi untuk memilah aplikasi yang diijinkan berjalan saat booting awal ponsel sehingga diharapkan tidak memberatkan ponsel saat berada dalam posisi standby nantinya. Bagi yang paham dunia oprek, saya yakin tahu betul fungsi opsi yang satu ini, dimana jika dalam perangkat PC dikenal dengan istilah Auto StartUp Applications.
Hardware
Bicara soal spesifikasi, bisa jadi AccessGO 4E sesungguhnya lebih pantas masuk dalam kategori menengah, dimana secara penggunaan Prosessor, terdapat Empat Inti alias Quad Core dengan kekuatan 1,3 GHz tipe Cortex A7 dikombinasikan dengan Memory RAM sebesar 1 GB, rasanya sih sudah lebih dari cukup untuk mengakomodir seabrek aktifitas online yang biasanya dilakukan generasi muda jaman sekarang dari Games, sosial media, selfie hingga hiburan musik dan video. Dari pemantauan yang dilakukan sejauh ini, dalam pemanfaatannya, ternyata tidak semua prosesor ini berfungsi secara bersamaan, akan tetapi bergantung pada jenis aktifitas yang dilakukan. Jikapun kemudian pengguna melakukan aktifitas multitasking, bisa ditebak keempat prosesor ini akan aktif bahu membahu untuk memberikan performa terbaiknya saat digunakan.
Saat diuji benchmarking menggunakan aplikasi Quadrant, hasilnya lumayan pada score 7059, berada diatas ponsel lawas HTC One X dan Asus Transformer Prime. Sedangkan saat diuji dengan AnTuTu hasilnya cukup mengejutkan, berada pada score 17.681, dibawah perangkat Xiaomi, Sony Xperia Z2 dan Samsung Galaxy Note 3. Mengagumkan bukan ?
Sayangnya hanya satu. Besaran Internal Storage masih tergolong Standar yaitu 4 GB, dimana meskipun disediakan opsi untuk menambahkan eksternal storage hingga 32 GB, namun sepengetahuan saya, besaran 4 GB ini biasanya akan dibagi lagi untuk menyimpan data serta aplikasi secara terpisah. Hal ini dapat dilihat dalam menu pengaturan/storage dimana untuk space aplikasi hanya disediakan sebesar 2 GB saja, dan sisanya diberikan untuk penyimpanan data, musik gambar dan lainnya. Yang akibatnya adalah terdapatnya keterbatasan kemampuan perangkat dalam menyimpan jumlah aplikasi yang kelak akan digunakan, termasuk diantaranya Games atau permainan.
Dalam percobaan yang saya lakukan, dengan menginstalasi beberapa aplikasi dan permainan yang membutuhkan data tambahan di kisaran 50 MB, perangkat mampu merespon dengan baik pula saat digunakan secara bersamaan atau multitasking. Namun masalah akan timbul ketika pengguna mencoba melakukan instalasi serta download data dalam ukuran GB seperti Fifa 15 atau Asphalt 8, dimana perangkat akan menyarankan pengguna untuk menghapus beberapa aplikasi atau permainan lain yang menghabiskan storage sedemikian besar atau proses tidak akan dijalankan mengingat sisa space tidak mampu mengakomodir data yang dibutuhkan.
Hal yang sama juga terjadi Ketika proses kami balik urutannya dimana setelah permainan Fifa 15 berhasil kami instalasi dan unduh data yang dibutuhkan, perangkat akan kembali menyarankan pengguna untuk menghapus permainan tersebut saat kami coba untuk menginstalasi beberapa permainan lainnya macam Clash of Clans, Paradise Island maupun Subway Surfers. Agak repot memang.
Sehingga disarankan, agar pengguna lebih selektif dalam memilih aplikasi atau permainan yang ingin diinstalasi kedalam perangkat, atau memanfaatkan aplikasi tambahan untuk melakukan pemindahan data atau aplikasi atau permainan yang mengambil space lumayan besar ke eksternal memory atau sdcard, sehingga semua aplikasi dan permainan tersebut tetap dapat digunakan dengan baik.
Ohya, apa tadi sempat saya sampaikan bahwa dengan spesifikasi tersebut games sekelas Fifa 15 dan Asphalt 8 ternyata bisa dimainkan dengan baik ?
Disamping itu secara spesifikasi lainnya, ponsel AccessGO 4E memiliki kemampuan Dual Standby untuk dua sim card berbentuk micro (sim 1) dan mini (sim 2), yang letaknya berdampingan dengan slot sdcard dibalik cover belakang. Dimana pengguna wajib mencopot batere untuk bisa memasukan ketiga kartu tersebut. Jaringannya sendiri mendukung HSDPA dan HSUPA 900 serta 2100.
Kamera
Sebagaimana yang disampaikan di awal tadi bahwa AccessGO 4E menyandangkan lensa kamera berkekuatan 5 MP di sisi belakang ponsel didukung mini flashlight untuk menjaga objek dari kegelapan, ditambah pula lensa kamera 2 MP di sisi depan untuk memuluskan hasrat ber-selfie bersama kawan lainnya.
Adapun beberapa fitur yang didukung oleh lensa kamera utama diantaranya Live foto mode, face beauty mode dan panorama mode. Dengan opsi pengaturan Exposure, Color Effect (mono, sepia, negative, aqua, blackboard dan whiteboard), Scene Mode (auto, night, sunset, party, portrait, night portrait, theatre, beach, snow, steady, fireworks, sports, dan candle light), serta white balanced. Untuk perekaman videonya sendiri mampu mendukung pengambilan HD hingga 1080p.
Baterai
Untuk mendukung daya tahan ponsel, AccessGO 4E menyematkan batere Lithium berkekuatan 1700 mAh yang dalam kondisi standby dengan aktifitas normal mampu bertahan sehari dengan kondisi full di pagi hari.
Harga
Jika kalian masih menganggap biasa saja ulasan sejak awal tadi mengingat secara materi bisa jadi tidak banyak hal baru yang ditawarkan, namun cobalah membacanya sekali lagi saat saya ungkap dan kaitkan soal harga jual yang ditetapkan dari pihak vendor untuk ponsel AccessGO 4E.
Hanyalah sebesar 1.010.000 rupiah saja sudah bisa dibawa pulang. Kaget ? Surprise ? Tentu saja.
Mengingat, balik lagi ke awal tadi, dengan harga sejutaan (beneran sejuta tanpa ekor 999ribunya), pengguna sudah mendapatkan sebuah ponsel yang berkemampuan optimal empat inti prosesor atau Quad Core dengan RAM 1 GB, lantjar djaja saat digunakan untuk menjajal games kelas berat macam Fifa 15 atau Asphalt 8 (apalagi Clash of Clans atau Subway Surfer), sambil diajak berMultitasking. Apakah itu belum cukup ?
Dalam paket penjualannya, ponsel AccessGO 4E dibekali dengan charger yang sekaligus berfungsi sebagai kabel data, kartu garansi, petunjuk pemakaian dan earphone. Untuk penjualannya sendiri bisa pesan secara online lewat Lazada atau gerai ponsel terdekat. Tak lupa mengambil info di tulisan sebelumnya dan halaman web mereka, untuk layanan purna jual terdapat 28 service centre yang bisa dijangkau kedepannya, baik Jakarta, Surabaya, Jogjakarta maupun Denpasar dan lainnya.
Comments
Post a Comment