Skip to main content

Menghapus Memo, Merapikan Masa Lalu

Setidaknya terdapat 150-an file Memo yang tersimpan dalam Galery perangkat tabletpc Android Samsung Galaxy Tab 7+ dalam bentuk gambar, yang di-Capture secara berkala satu persatu, sebelum kemudian dihapus secara permanen.

Semua itu merupakan catatan kecil yang selalu saya manfaatkan untuk mengingat hal-hal bersifat emergency, yang tak mungkin mampu saya ingat secara detail dan paparkan saat dibutuhkan. Maka sudah sewajarnyalah jika harus berTerimakasih kepada Samsung dan Google atas teknologi yang memang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Dari apa yang telah dikumpulkan, dapat saya bagi dalam beberapa kategori diantaranya catatan remeh seperti nomor ponsel dari orang-per orang yang datang kepada saya untuk meminta sesuatu dari usulan, kegiatan hingga pekerjaan, atau bahkan hal yang terlintas di kepala, yang saat itu tergolong penting untuk diingat, untuk kemudian disampaikan pada pimpinan demi satu jawaban pasti. Kategori lainnya hadir dengan inti diskusi atau pembicaraan saya dengan pimpinan, yang kelak harus ditindaklanjuti dan diwujudkan sedapat mungkin. Namun ada juga beberapa yang kemudian terlewatkan. Ada juga kategori Notulen Rapat yang biasanya saya pimpin sendirian, demi mencatat hal-hal penting yang disampaikan peserta, untuk dirangkum dan dilaporkan pada pimpinan. Juga Usulan dadakan dari berbagai pihak terkait penanganan Jalan Lingkungan.

Jika uraian kategori diatas lebih banyak mengarah pada dunia kerja dan rutinitas, ada lagi catatan singkat terkait ide tulisan yang terlintas di kepala sebagai bahan update Blog hingga status di jejaring sosial. Pula ringkasan hasil seminar terkait Diabetes yang masih saya simpan dengan baik hingga kini.

Bisa dikatakan Fitur Memo dalam perangkat tabletPC Android Samsung Galaxy Tab 7+ merupakan salah satu yang paking sering diakses untuk sekedar pencatatan sekaligus pengingat hal-hal yang terjadi di masa lalu, disamping aplikasi Voice Recorder dan SMS. Dua yang disebut terakhir merupakan pencatat diskusi dengan pimpinan untuk mendukung catatan tangan via Memo, dan SMS adalah eksekusi akhir dari semua hasil yang didapat, yang hingga kini masih pula saya simpan dengan Baik sebagai Arsip.

Semua aktifitas ini saya yakin, akan pula berguna bagi kalian yang memiliki kelemahan daya ingat, hanya saja dibutuhkan sedikit penyesuaian untuk melakukan pencatatan secara cepat dengan memanfaatkan keyboard sentuh yang tentu saja tak senyaman perangkat BlackBerry, serta cara-cara singkat untuk memindahkannya ke media lain seperti email ataupun sms.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja