Skip to main content

Kolase Unik Foto Pribadi

Di tengah kemudahan akses fotografi lewat kamera ponsel seperti sekarang ini, masing-masing pengguna kami yakin memiliki puluhan bahkan ratusan koleksi foto pribadi baik yang bersifat narsis ataupun pose bersama pacar, kawan dan keluarga. Sebagian diantaranya bisa jadi merupakan momen ataupun memiliki kenangan tersendiri yang barangkali amat sayang jika tak diabadikan dalam bentuk album. Sayang, saking banyaknya pilihan, tak semua dapat diabadikan lantaran ongkos cetak foto yang semakin mahal. Ketimbang begitu, kreasikan saja dalam bentuk kolase atau tampilan yang unik. Sehingga dalam satu gambar bisa menceritakan banyak peristiwa didalamnya.

Jika dahulu kami pernah berbagi informasi terkait Instagram ataupun aplikasi Photofunia yang mampu memanipulasi wajah dan pewarnaan gambar serta foto koleksi menjadi lebih antik dan menarik, kini kami mencoba untuk berbagi informasi bagaimana menggabungkan beberapa diantaranya menjadi satu kesatuan foto atau kolase. Lakukan searching dengan menggunakan kata kunci ‘Photography’ pada Aplications Market ponsel ataupun tabletpc yang kawan gunakan dan temukan beberapa diantaranya.

Photo Collage. Jika melakukan pencarian lewat halaman Google, ada beberapa alternatif pilihan yang bisa dicoba untuk melakukan penggabungan atau kolase foto menjadi satu kesatuan dengan beragam bentukan frame. Baik secara online di www.photocollage.net, aplikasi desktop pc yang dapat diunduh melalui www.ifoxsoft.com, dengan memanfaatkan perangkat ponsel seperti Photo Grid dan Photo Shake ataupun melalui akun pertemanan FaceBook.

Meski berbeda, namun secara garis besar untuk cara pengerjaannya terlihat sama saja. Pengguna tinggal memilih empat hingga enam foto terbaik yang ingin dikolase, kemudian menempatkannya pada jenis frame yang diinginkan, menukar posisi, mengubah skala dan menyimpannya. Apabila pun dibutuhkan, gambar dapat dimanipulasi terlebih dahulu dengan memanfaatkan aplikasi semacam Instagram atau pengolah gambar lainnya. Hasil foto kolase yang telah tersimpan kemudian dapat dibagikan melalui berbagai akun jejaring sosial atau digunakan sebagai profile picture bahkan dicetak dalam bentuk album.

Apabila dengan cara sederhana tersebut Kawan belum jua puas dengan hasil yang diharapkan, silahkan lakukan pencarian kembali dengan menggunakan kata kunci ‘ScrapBook’. Seperti halnya Photo Collage diatas, ada beragam pilihan yang dapat dicoba untuk mengkreasikan koleksi foto pribadi ataupun kenangan yang tersimpan didalamnya, baik secara online, aplikasi desktop hingga perangkat mobilephone.

ScrapBook merupakan salah satu cara untuk menyimpan catatan, foto, gambar dan juga video (pada jenis file multimedia), dilengkapi dengan beberapa kemasan template atau background layaknya sebuah buku jurnal serta dapat ditambahkan dengan beberapa pernak pernik unik untuk meramaikannya.

Berbeda dengan aplikasi Photo Collage yang lebih sederhana, langkah-langkah untuk mengoperasikan ScrapBook dapat dibagi menjadi pemilihan foto atau gambar, pemilihan template atau background, pemilihan pernak pernik ataupun hiasan unik serta teks apabila dianggap perlu. Dalam aplikasi ScrapBook, foto ataupun gambar dan juga pernak perniknya dapat diputar, diperbesar, ditumpangtindih sesuai kehendak pengguna. Hasilnyapun dapat dishare ke berbagai akun jejaring sosial seperti FaceBook ataupun Twitter.

Yang terpenting dari penggunaan dua kreasi foto diatas adalah imajinasi pengguna yang memang diasah untuk selalu mencari hal-hal baru sehingga mampu menghasilkan kolase unik dan menarik. Setidaknya bisa menjadi koleksi ataupun dipamerkan kepada kawan lainnya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...