Percaya atau tidak, pada akhirnya istri lebih memilih ponsel sejuta umat ketimbang beberapa alternatif pilihan yang saya tawarkan dalam rentang harga sama sebagai teman kencan komunikasinya kini.
Nokia X5-01
Ponsel mungil bentukan persegi ini sebetulnya sudah edar di Indonesia sejak lama. Tepatnya setahun lalu. Namun bersyukur, kami masih menemukan beberapa item di dua gerai terkemuka sepanjang jalan Teuku Umar yang belakangan menjadi sentra ponsel di Denpasar Bali.
Dengan harga 1,6 Juta rupiah, sebenarnya saya sempat menawarkan beberapa pilihan lain yang sekiranya dapat dijadikan pertimbangan. Nokia E63, BlackBerry Gemini 8520, Samsung Galaxy i5510 dan Sony Ericsson X10 Mini Pro. Sayangnya, tiga jenis ponsel yang saya sebutkan terakhir sangat dikenal boros akan daya batere akibat sistem operasi yang digunakan sehingga kami sejak awal sudah mengesampingkannya.
Nokia X5-01 pada akhirnya menjadi pilihan lantaran bentuknya yang stylish, agak nyeleneh tentu saja, lebih mirip sebuah kotak bedak ketimbang ponsel. Ukurannya tergolong mini. Saat disandingkan dengan ponsel Samsung Galaxy ACE milik saya, Nokia X5-01 hanya berukuran setengahnya dalam kondisi tertutup dan sedikit lebih kecil saat silder dibuka.
Bagi saya yang bertangan besar, memegang ponsel Nokia X5-01 jelas agak menyulitkan. Demikian pula saat mencoba mengetikkan barisan kalimat dengan menggunakan keypad qwertynya. Meski begitu, secara awal Nokia X5-01 sangat nyaman digunakan.
Berdasarkan spec yang tertera, Nokia X5-01 disematkan prosesor sebesar 600 MHz dan didukung oleh sistem operasi Symbian 3rd 5th Edition FP2. Disandingkan dengan ponsel Nokia N73 ME yang dahulu digunakan, terlihat jelas perbedaannya. Selain Start-up ponsel yang jauh lebih cepat, akses menupun jadi lebih gegas. Pun demikian saat digunakan untuk menginstalasi beberapa Theme terkini yang telah menggunakan icon Symbian Anna.
Ketika dicoba untuk mendengarkan beberapa karya Gus Teja melalui fitur Music Player yang rupanya memiliki tombol akses khusus, Suara yang keluar dari dua speaker dibawah ponsel jelas terdengar nyaring meski di-set ke volume tertinggi. Hal ini jadi tak jauh beda dengan ponsel Music Edition yang juga menyematkan tombol khusus, Nokia N73. Untuk melakukan Refresh daftar lagu yang telah disuntikkan kedalam ponselpun jadi jauh lebih cepat.
Bersyukur ponsel Nokia X5-01 ini telah didukung OVI Suite. Dengan memanfaatkan fitur Tethering Wifi yang ada pada Samsung Galaxy ACE, hampir tak ada keluhan yang saya rasakan ketika menguji OVI Kios dan OVI Mail. Hanya saja, besaran font yang tampil dilayar lumayan menyulitkan mata untuk membaca. Bisa jadi ini merupakan salah satu efek negatif pemakaian sistem operasi Android yang bisa dikatakan begitu memanjakan mata pengguna.
Menggunakan port MicroUSB sebagai port Charger dan juga koneksi data ke pc/notebook, menjadikan ponsel Nokia X5-01 ini lebih luwes dalam menerima pasokan kabel milik Samsung Galaxy ACE. Saat dihubungkan pun tidak banyak kendala yang terjadi. Mungkin karena notebook yang saya gunakan tadi sudah terhubung dengan koneksi wifi milik Android, sehingga proses instalasi lantjar djaja hingga siap digunakan.
Hasil jepretan Kamera 5 Megapixel yang berada dipunggung ponsel Nokia X5-01 apabila disandingkan dengan hasil kamera 3,2 Megapixel milik Nokia N73, bisa dikatakan kurang tajam. Ini bisa dimaklumi lantaran jenis lensa yang digunakan jelas berbeda. Demikian pula dengan hasil rekam videonya yang sedikit nge-Lag jika disandingkan dengan hasil rekam video ponsel Nokia 6720 Classic milik Mertua terdahulu.
Untuk berat dan ketebalan ponsel jelas tidak menganut trend ponsel masa kini yang mengadopsi sebutan Slim. Namun untuk kebutuhan seorang wanita, ponsel Nokia X5-01 jelas sangat pas saat digenggam dan digunakan. Mirip-mirip kotak bedak. :p
Comments
Post a Comment