Skip to main content

Enam Penyebab Borosnya Daya Tahan Batere perangkat Android

Pernah merasa geregetan dengan singkatnya daya tahan batere saat menggunakan perangkat Android pertama kali ? Anda tak sendiri. Hehehe…

Dibandingkan perangkat ponsel pintar lainnya, perangkat Android yang rata-rata menggunakan  teknologi layar sentuh dalam setiap produknya memang tergolong boros dalam hal pemanfaatan daya batere. Dalam posisi penggunaan normal saja, rata-rata membutuhkan dua kali Charge dalam sehari. Hal inilah yang kerap dikeluhkan oleh pengguna perangkat Android bulan pertama ataupun yang dikhawatirkan oleh calon pengguna lainnya.

Bagi yang dahulunya pernah menggunakan perangkat PDA Konvergensi macam O2, iPaq, HP, T-Mobile, Orange atau bahkan eTen dan BenQ yang rata-rata menyematkan teknologi layar sentuh dan juga Sistem Operasi Windows Mobile PocketPC, saya yakin takkan begitu terkejut dengan keluhan ini.

Dalam bentukan perangkat ponsel, satu-satunya brand yang memasang kekuatan batere yang melebihi daya ponsel lainnya hanyalah Samsung. Diluar itu rata-rata masih setia menggunakan standar daya 1500 mAh kebawah. Namun besarnya daya batere yang digunakan, bukanlah jaminan utama bahwa ketahanan daya batere sebuah perangkat Android mampu berlangsung lama, lantaran ada Enam Faktor yang menyebabkannya demikian.

Pertama, Besaran Layar. Terkait dimensi lebar layar dan juga resolusi serta kedalaman warna yang digunakan. Makin lebar layar yang digunakan, makin nyaman mata dibuatnya, makin boros energi pula daya yang dibutuhkan.

Kedua, Kecepatan dan Konektifitas. Terkait besaran Prosesor dan Memory RAM yang digunakan serta kelengkapan koneksi Wireless. Makin cepat dan lengkap spesifikasi sebuah ponsel, makin besar pula daya yang dibutuhkan untuk memacu semuanya dalam kondisi optimal.

Ketiga, Aplikasi dan Widget. Makin banyak Aplikasi dan Widget yang diinstalasi biasanya akan mengaktifkan semuanya saat ponsel melakukan Booting/Restart. Untuk hal ini, kekuasaan ada ditangan pengguna.

Keempat, Aktifitas. Makin sering aktifitas (terutama yang berkaitan dengan dunia maya alias online) yang dilakukan dengan memanfaatkan perangkat ponsel Android, makin cepat pula daya tahan itu berakhir. Itu sebabnya dalam setiap Brosur ataupun kemasan penjualan, terdapat keterangan tambahan, sekian jam waktu stand by (saat tak digunakan) dan sekian jam waktu bicara (digunakan secara terus simultan).

Kelima, Jaringan. Android mutlak membutuhkan akses 3G untuk dapat memaksimalkan fungsinya sebagai sebuah perangkat pintar. Sayangnya akses coverage 3G dari masing-masing operator negeri ini bisa dikatakan masih sangat terbatas. Janjinya sih ada, tapi tak terdeteksi. Itu sebabnya perangkat akan semakin gencar mencari tahu dimana akses tersebut bisa didapatkan.

Keenam, Brand. Untuk yang terakhir ini, saya masih dalam tahap menduga.  Karena jangankan di perangkat Android, di perangkat ponsel standar saja yang namanya Brand masih sangat menentukan usia daya tahan batere saat digunakan. Silahkan bandingkan antara perangkat Nokia dengan brand lokal misalnya.

Lantas, bagaimana kemampuan perangkat Android yang selama empat bulan ini saya gunakan. Mau tahu tahan berapa lama daya baterenya ?  Tunggu tulisan selanjutnya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja