Skip to main content

Mengagumi ProBook 4320s Menganaktirikan Compaq CQ40

Ada perasaan aneh dan juga kasihan ketika saya memutuskan untuk menonaktifkan notebook (baca:laptop) Compaq CQ40 sementara waktu. Bagaimana tidak, ni notebook sudah satu setengah tahun menemani hari-hari, terutama setelah terselesaikannya Thesis Pasca Sarjana serta menggantikan posisi Acer 4520 terdahulu.

Sejak saya resmi bergabung di LPSE Badung beberapa waktu lalu, sebagai tenaga yang didaulat untuk menjadi Admin Agency, saya pun berhak mendapatkan bantuan satu notebook yang serupa dengan milik Admin System, untuk menunjang pekerjaan saya selama bertugas. NoteBook itu HP ProBook 4320s.

Dibandingkan dengan dua notebook yang (pernah) saya miliki,  jujur saja saya jauh lebih suka desain Compaq CQ40 yang memang jauh lebih elegan dan dinamis. Disamping itu bisa jadi lantaran saya sudah jauh lebih familiar menggunakannya ketimbang ProBook ini.

Secara prosesor, Compaq CQ40 yang menyandang AMD Turion dan kartu Grafis Ati Radeon plus memory (RAM) 2GB, secara kinerja ternyata kalah jauh dengan HP ProBook 4320s. Jelas saja saya maklum, wong ni ProBook sudah menyandang prosesor intel core 3 atau yang dikenal dengan istilah i3 plus memory 3GB meski tanpa bantuan kartu grafis.

Saya katakan demikian setelah mencoba menjalankan beberapa aplikasi tingkat tinggi yang rata-rata mensyaratkan spesifikasi tertentu agar bisa berjalan dengan baik. Katakanlah AutoCAD, Photoshop CS4 atau games lama Need For Speed UnderCover.

Jika saat saya menggunakan Compaq CQ40, memerlukan masa tunggu yang lumayan lama (hitungan 7-10 detik) untuk menyatakan bahwa aplikasi siap digunakan, tidak demikian halnya dengan ProBook. Demikian pula dengan start up awal sistem operasi yang terasa begitu jelas perbedaannya.

Dilihat dari efek panas yang diciptakan ketika dipangku saat dinyalakan, Compaq CQ 40 bisa dikatakan lebih baik ketimbang Acer lama saya, namun ProBook malah jelas jauh lebih baik lagi. Entah karena bahan metal yang digunakan untuk melapisi bodi notebook secara keseluruhan ataukah memang faktor perbedaan penggunaan prosesor ?

Butuh waktu lama untuk bisa menyesuaikan diri dengan baik dalam menggunakan ProBook. Mengingat begitu banyak hal yang masih tersimpan didalam notobook lama. Dari data dan foto pribadi, dokumen kantor, multimedia dan juga hasil donlot, setting akun email, bookmark browser hingga beberapa aplikasi yang kerap digunakan dan jujur saja saya lupa dapat dari mana.

Praktis, semua data pribadi yang dahulu mengambil space setengah harddisk notebook lama, secara bertahap dipindahkan ke ProBook yang ternyata punya space yang tidak jauh berbeda. Itu sebabnya, Compaq CQ40 yang dahulu begitu saya banggakan, kini malah adem tersimpan dalam tas yang dahulu menjadi teman setianya.

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe