Android sejak awal kemunculannya memang sudah melekat di hati lewat penampilan beberapa seri milik brand kenamaan jaman itu. Baik HTC, Samsung, Motorola juga LG.
Sistem operasi yang digunakan pun masih mengadopsi Cupcake dan Donuts, dimana akses menu masih hadir dengan icon seadanya.
Fitur Kamera secara default wajib disimpan pada memory eksternal, lantaran internal yang diperkenalkan ke publik saat itu masih tergolong mini jika dibandingkan ponsel Android masa kini. Hitungan MegaBytes dibawah angka 512. Masuk ke pertengahan tahun 2011, baru deh ditemukan beberapa seri lanjutan yang sudah memiliki fitur lebih memuaskan, seperti HTC Nexus One, Sony XPeria X10i atau Samsung Galaxy Ace yang saya miliki tempo hari.
Sementara itu dari segi desain, beberapa ponsel Android keluaran awal memiliki rupa yang cukup menarik perhatian. Katakan saja HTC Dream dengan konstruksi layar geser ke samping kanan untuk memunculkan barisan thumbboard qwerty lengkap dengan tombol gulir khas milik BlackBerry Bold jaman itu. Juga Motorola Blur MB300 yang hadir dengan bilah terpisah khusus untuk qwerty keyboard dan lensa kamera dengan konstruksi lipat. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan gambar menggunakan lensa kamera dalam banyak cara. Termasuk opsi touchscreen tambahan yang ada dalam bilah tersebut.
Unik.
Namun demikian, saya baru menyadari bahwa dimensi ponsel Android masa awal, masih tergolong mini bila disandingkan dengan ponsel Android keluaran jaman now yang rata-rata mengadopsi layar 6 inchi keatas. Lihat saja perbandingannya.
#Android #Motorola
Comments
Post a Comment