Skip to main content

Mau Pilih Rajin Absen atau Rajin Kerja ?

Gak semuanya kok yang namanya PNS itu malas ngantor dan malas kerja, apalagi kalo hanya berpatokan ke soal absensi pagi dan sore. Ada juga oknum oknum yang merasa total saat berada di lapangan, sementara merasa gak ada gunanya berada di balik meja. Disamping ya memang ada juga yang memilih rajin absensi pagi sore tapi sepanjang pengamatan ndak ada masuk ke ruangannya.
Ada.
dan memang gak semuanya.
Tapi Ada.

Aturan yang dibuat belakangan sepertinya kelak akan membuat oknum oknum yang sebagaimana kalimat terakhir diatas bakalan makin berkibar. Karena patokannya ya absensi tepat waktu pagi dan sore. Kalo telat ya siap-siap aja dipotong, bahkan katanya sih ada hitungan per menit telatnya.
Wah, selamat deh.
Macet Macet deh sampe siang.

Lha sekarang era nya jadi tinggal milih. Mau Rajin Absen atau Rajin Kerja ?
It’s all yours. Terserah kaliannya.
dan dibalik keputusan itu tentu ada banyak konsekuensi yang hadir didalamnya.
Para PNS yang berstatus orang tua dengan anak yang berstatus murid sd sekolahan, mau gak mau harus bangun lebih pagi agar bisa mengantarkan si anak lebih pagi dan tiba di kantor tepat waktu. Atau mencarikan gojek alias tukang antar bolak balik rumah dan sekolah setiap pagi. Itu konsekuensi. Terserah bagaimana caranya.

Para PNS yang tempat tinggalnya di ujung Utara atau Selatan wilayah kerja pun harus rela kembali ke ruangan absensi meskipun saat mendekati jam pulang masih berada di lokasi dekat situ untuk mengawasi kegiatan. Diberkatilah kalian hai orang lapangan. Nanti akan saya ajukan saja bagi yang tinggal di Petang akan ditugaskan di Kuta Selatan, pun sebaliknya. Agar saat sore ndak begitu terbebani harus balik kantor lagi hanya untuk absensi sidik jari.

Efektif ? Ya harus.
Karena Itulah aturan. Dan Aturan memang harus ditaati. Kalo ndak ya siap siap dipotong.
Harus siap loh ya…

Nah trus ya belum kejawab, Mau Rajin Absen atau Rajin Kerja ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p