Skip to main content

Tentang KASTI ke-3 dan kisah di balik itu

Pertengahan Mei lalu, Lode mantan pacar mas Anton Muhajir senior saya di Blogger Bali itu sempat menghubungi lewat akun Whatsapp. Menyampaikan maksud hati menyelenggarakan agenda KASTI Kelas Asik Teknologi Informasi yang dibidani Bale Bengong bersama Bali Blogger Community, dengan tema yang berkaitan dengan PNS atau Pegawai Negeri Sipil, profesi yang saya tekuni saat ini. Meski belum paham apa dan bagaimana maksudnya, tawaran itu saya iyakan dan berjanji ikut kali ini.

Lama tak terdengar kabar, pertengahan Juni saya tanya Lode untuk memastikan bahwa acara dimaksud belum terlewatkan. Baru di awal Juli saya mendapat kepastian lewat email. Kaget.

Saya diminta menjadi Narasumber bersama selebtwit Dokter Made Cock pemilik akun @blogdokter yang tenar itu. Didaulat sebagai sesama PNS untuk memotivasi kembali semangat blog kawan kawan Bali Blogger yang saat ini ditenggarai sudah mulai terlena dengan akun microblogging masing masing. Twitter, FaceBook, Path dan semacamnya.

Melihat sharing flyer yang disampaikan melalui akun twitter, Instagram ataupun FaceBook (ada gak ya ? Maaf saya ndak tau karena ndak lagi punya akun facebook), sempat keder juga ni mental berhubung secara kemampuan sepertinya masih belum pede untuk tampil sebagai narasumber. Maka berbekal pengalaman pas-pasan, materi berkaitan dengan tema inipun saya buat dalam tampilan minimalis. Biarlah nanti lebih banyak cuap cuapnya pas sesi berlangsung.

Sabtu sore 11 Juli 2015 sesuai jadwal yang telah ditentukan, setelah sempat bolak balik di ruas jalan Danau Poso mencari lokasi Rumah Sanur yang menurut Google Maps berada di pertengahan, akhirnya baru bisa nemu dekat perempatan besar sekitar jam 4 lewat. Weleh telat deh.

Eh, ternyata belum pada mulai.

Memasuki areal Rumah Sanur bikin pangling lantaran bingung dengan suasananya. Ini tempat maksudnya apa siy ? Tapi setelah mendapat banyak penjelasan dari Faye, owner Rumah Sanur baru deh paham apa maksud dan tujuan sebenarnya dirancangnya tempat ini.

Rupanya Ini event KASTI ke-3 yang diselenggarakan oleh Bale Bengong dan Sloka Institute, setelah vakum selama dua tahun lamanya. Bekerja sama dengan kumpul co dan diselenggarakan di Rumah Sanur, acara dibuka oleh Lode Suryani dengan memperkenalkan tiga peserta baru di luar Bali Blogger yang tampaknya memenuhi kuota kali ini. Tiga blogger baru ini adalah Gogon dengan blognya Seni di Hari Libur, Aiya Lee dengan blog pariwisatanya www.travendom.com dan ada juga Gandhi aka Anton jr.

Disamping itu hadir juga komendan kami mas Anton Muhajir, Saylow, Hendra W Saputro, Yanuar, bli Putu Adi Susanta radiografer beken itu, ditambah Gung De Andy Putera, Maria dari Dasvitkonazone, Osila Makenyem, Arlan Pratama PNS dari Bangli, Diah Dharmapatni dan satu lagi dan Teddy Pradana.

Saya sendiri mendapat kesempatan pertama untuk mencoba memotivasi dan mengingatkan kembali esensi dan semangat blogging lewat menulis dan menulisnya yang konsisten gara gara bayar hosting tahunan, dilanjutkan oleh Dokter Made pemilik akun selebtwit @blogdokter yang followernya ribuan itu dengan Tips moneytizing blog plus akun sosial media yang sebenarnya merupakan bonus dari semua ketekunan yang ada.

KASTI yang berjalan penuh tawa canda kekeluargaan ini, berlangsung dari pukul 5 sore, ngaret sejam hingga sekitar 7.30 malam sembari buka puasa bagi kawan kawan Muslim. Dalam kesempatan ini pula saya mendapat banyak ilmu dari Dokter Made, menyikapi penolakan Google terhadap permohonan adsense saya di waktu silam akibat banyaknya konten porno dan ajakan pembajakan di blog www.pandebaik.com serta tips dan trik menjalaninya.

Sesi doorprize memberikan penghargaan bagi dua peserta baru tadi yang secara desain beneran keren baik tampilan maupun isinya. Tak lupa berhaha hihi dengan blog satu kawan tadi yang saya lupakan namanya, gara gara tulisan melankolisnya yang kami buka rame-rame. He… gak rugi pokoknya deh sudah hadir di KASTI ini.

dan sesaat sebelum pulang, saya juga akhirnya bisa bersua dengan pak Ayip Bali dari Matamera ya kalo ndak salah, bersalaman langsung dengan Beliau serta menyapanya kembali lewat twitter.

Psst… foto diatas kalo ndak salah diambil oleh komendan Anton Muhajir dari pojokan depan, dan flyer kalo ndak salah hasil karya bli Saylow. Jadi mohon ijin untuk dipublish disini yah. Dan link blog, nanti saya lengkapi lagi menuju link masing masing.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja