Skip to main content

InTan, Mimik Susu dan BaBa

Saban pagi hari, teriakan anak satu ini bakalan kedengaran hingga kamar mandi. Memanggil Neneknya sembari meminta mimik susu sebotol lagi.
Entah sudah botol ketujuh atau kedelapan sejak malam tadi, hanya neneknya saja yang tahu. Bergantung pada berapa banyak botol yang dicuci, karena kami hanya menyediakan 4 buah botol susu siap seduh sebelum tidur. Dan Intan memang lebih memilih tidur bersama neneknya ketimbang Bapak Ibunya.

Intan kini sudah menginjak usia 3 tahun. Jalan 4.

Perawakannya kini sudah mulai terlihat gemukan, mungkin lantaran mimik susu yang berlebih saat malam ia tidur. Meski begitu tumbuh kembangnya cukup mengejutkan. Karena di usianya kini, ia tampak fasih menyanyikan beberapa lagu anak secara lengkap. Seperti Balonku, Naik Gunung, Kasih Ibu atau tembang rare Putri Cening Ayu.

Sekitar pukul 6 pagi, Intan akan kembali terbangun dan meminta kembali sebotol susu, sesi final sebelum ia mandi dan bersiap mengantarkan kakaknya sekolah. Namun sebelum itu dilakukan, ia pun sigap meminta BaBa.

Intan Baba dan Susu 12

BaBa adalah sebuah perangkat tabletPC berbasis Android yang saya miliki sekitar 3 tahun lalu, sebuah karya masterpiece dari Samsung yang hingga kini masih tangguh digunakan meski statusnya sudah dihibahkan pada Intan sejak setahun lalu. Isinya puluhan games anak-anak dan sejumlah film anak yang diunduh dari berbagai sumber. YouTube maupun Torrents.

Kenapa dinamakan BaBa ? Karena Intan mengenal perangkat tabletPC ini pertama kali lewat sebuah video apik yang menyajikan nyanyian epik para Minions di seri Despicable Me. Kalo gak salah judulnya Banana. Maka jadilah Ba Ba Ba Ba Ba Na Na itu dipenggal menggantikan nama Tab 7+, salah satu perangkat kebanggaan saya sejak awal kepemilikan.

Sambil menunggu Bapaknya selesai, dua benda inilah yang setia menemani Intan di pagi hari. Sendirian di tempat tidur.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p