entah karena terlalu memikirkan akan rasa kehilangan yang teramat sangat, atau kebetulan saja sedang melakukan aktifitas yang mengingatkanku pada sosok almarhum kakak kandung, mimpi sedih itupun datang lagi di malam hari, hadir dan menjadi bunga tidur yang cukup membuatku gelisah saat terbangun.
Ini adalah kali kedua aku memimpikannya kembali…
Pertama, saat aku menyusun dokumentasi foto almarhum sedari ia kecil, masa sehat hingga sakit dan akhirnya meninggalkan kami, kakak seolah datang menghampiriku dalam mimpi dan mengingatkanku agar secepatnya menyelesaikan pekerjaan tersebut. Entah apa maksudnya. akan tetapi dalam dunia nyata, dokumentasi tersebut memang jeda sehari kususun akibat waktu luang yang kumiliki, tak banyak setiap harinya kini. Bisa jadi ini hanyalah sebuah bunga tidur dari ‘beban tambahan’ yang kuciptakan sendiri, bisa juga sebagai satu kenangan akan kebiasaannya yang memang memintaku agar secepatnya menyelesaikan pekerjaan saat ia masih ada dahulu…
Kini mimpi itu datang lagi. Setelah sekian lama aku berusaha untuk melupakannya agar tak larut dalam kesedihan hingga mengganggu rutinitas kerja yang kini lebih diutamakan, ia datang mengingatkanku agar tak melupakannya.
Ia pun hadir kembali dalam tidur malamku lengkap dengan prosesi kematian yang katanya tak dapat kusaksikan secara langsung akibat kesibukan adat di lingkungan rumah. Cerita yang kudapat hanyalah di saat-saat terakhir ia pergi, kakak bertanya dimanakah aku berada, dan kenapa aku melupakannya begitu cepat ?
Jujur, hal-hal ini kadang membuatku harus tertegun dahulu saat terbangun dalam gelap dan pada akhirnya berusaha untuk melupakannya kembali dengan menuliskannya. Satu hal yang sulit namun harus dialami dan dijalankan mengingat hidup akan tetap berjalan terus dan kita akan tergilas jika sampai terdiam ditengah jalannya.
Ya, aku memang berusaha untuk melupakannya kini. Hingga sore sebelumnya, sang suami, kakak iparku datang meminta tolong untuk dibuatkan Surat Ahli Waris untuk pengajuan klaim Asuransi dan lain sebagainya, yang memang pula sempat mengingatkanku untuk beberapa saat, ketika mengetikkan namanya pada lembar keterangan yang dimaksud.
Ah kakak, kenapa juga aku harus mengalami hal ini ?
Comments
Post a Comment