Skip to main content

Posting Pertama Awal Tahun 2013

Selamat hari Rabu kawan, hari kerja pertama yang akan dijalani oleh sebagian besar pegawai negeri sipil dimanapun mereka berada, termasuk pula pekerja swasta setelah libur panjang yang diberikan pemimpin negeri ini sedari sabtu kemarin. Libur panjang yang penuh cerita tentu saja.

Keramaian, kemacetan, polusi udara dan suara seperti biasa bercampur menjadi satu. Apalagi Bali menjadi salah satu tujuan perayaan Tahun Baru di Indonesia, jalanan tampak makin padat oleh kendaraan turis domestik, mancanegara plus orang lokal dan sejumlah keluhannya.

Kami sendiri hampir tidak memiliki acara sepanjang liburan. Apalagi setelah memiliki dua putri yang masih kecil, nyaris perayaan Tahun Baru tidak menjadikannya sesuatu yang spesial. Sama saja dengan hari lainnya.
Namun satu harapan kami pada malam Tahun Baru kemarin adalah kedua putri kami dapat beristirahat di tengah hiruk pikuk perayaan yang gegap gempita dipenuhi ledakan mercon dan kembang api di udara plus bau yang mengganggu saluran nafas siapapun yang berada dibawahnya. Jangankan kedua putri kami, beberapa famili yang ada disekitar kamipun mengeluhkan suara ledakan yang begitu dekat sehingga malam Tahun Baru tak lagi senyaman yang kami harapkan.

Kami masih ingat di masa kecil bisa dikatakan waktu dilewati dengan menonton layar tivi bersama keluarga, menikmati kembang api hanya dari perayaan pergantian waktu di pusat sana dan setelah itu tertidur pulas lantaran tumbennya begadang. Tapi kini, kami dipaksa untuk begadang hingga pukul 2 dini hari hanya untuk menanti bunyi ledakan itu mereda. Bahkan saking tak bisa dikontrol, kami malah sudah mengalaminya sejak awal bulan Desember. Bukan hanya satu hari itu saja.

Kadang saya berharap Tuhan akan memberikan peringatan setimpal bagi mereka yang sudah melupakan toleransinya kepada para tetangga, namun rupanya Tuhan lebih menyayangi mereka yang riang menyalakan mercon. Buktinya hampir setiap hari mercon itu dinyalakan tanpa henti. Namun meski demikian, semua mengajarkan banyak hal pada kami terutama kesabaran. Yah, kesabaran kami lagi-lagi di uji kali ini. Tapi sudahlah, semua sudah berlalu.

Yang patut kami beri apresiasi selama perang itu berlangsung tentu saja musisi Gus Teja, yang selama berjam-jam melantunkan karya-karya apiknya dengan volume yang paling maksimal demi menenangkan tidur dua buah hati kami, ditengah ledakan memekakkan telinga dan jantung. Kami pada akhirnya menggunakan cara ini sejak pukul 8 malam hingga 3 dini hari, mengingat performance para penggiat mercon selain mendapat dukungan finansial yang tak terbatas sehingga mampu membeli sejumlah banyak mercon dan kembang api (entah duit dari mana, atau sumbangan mbak Angie barangkali), dan juga dukungan power hingga soal tenaga gag ada habisnya. Yakin banget mereka pake batere Energizer didalamnya.

Lain cerita, Catatan Akhir Tahun 2012 kemarin sudah diposting secara dadakan dari layar Tabletpc 7 inchi. Tanpa ilustrasi pula. Demikian halnya dengan kini, posting awal tahun 2013 yang sedapat mungkin dilepas demi rutinitas sebagai seorang blogger yang kelihatannya bakalan mulai menurunkan intensitas menulisnya ditengah kesibukan kerja dan ngemong yang ada. Bisa jadi ini bakalan merembet pula ke sektor media cetak yang kelak akan banyak berpengaruh, tapi sudahlah… dijalani saja.

Balik lagi ke rutinitas, balik lagi ke kesibukan. Ditengah hujan gerimis yang turun ke bumi, semua pikiran telah siap untuk digunakan kembali.

Jadi sekali lagi Selamat Tahun Baru 2013 ya kawan… Selamat memenuhi harapan baru yang tempo hari sempat tertinggal di laci dan belum terkabul. Semoga pula saya pribadi mampu mengisi halaman demi halaman blog ini kedepannya dan minimal menambah pundi pundi tabungan hingga mampu memberikan yang terbaik bagi keluarga. *uhuk

Tak Lupa, Selamat Bekerja.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian