Setahun lalu, tepatnya diawal bulan, saya sempat menurunkan ulasan topik yang sama namun dalam versi yang sedang trend saat itu. Kini saya mencoba untuk menurunkannya kembali sebagai alternatif pilihan bagi kawan semua, dalam memilih sistem operasi yang kini makin berkembang pesat bagi perangkat mobile phone dan tabletpc di awal tahun 2013.
Android. Kini sistem operasi ini merupakan Raja dari semua sistem operasi perangkat ponsel dan tabletpc yang beredar di seluruh penjuru dunia. Hal yang wajar jika Kawan mengetahui sebabnya. Ya, Android digawangi oleh sekian banyak vendor dan operator yang siap memperebutkan kue keuntungan penjualan yang kian hari kian menggoda saja. Bahkan beberapa nama yang dahulu sempat turun naik dari tingkat penjualan, kini mulai merangkak naik mengalahkan nama-nama branded lainnya. Katakan saja Samsung, Huawei dan Sony.
Melesatnya Android ke lini terdepan tentu tak lepas dari kegigihan sang pengembang yaitu Google dalam membuat inovasi demi inovasi baru untuk melengkapi fungsi dan fitur teknologi terkini yang dikembangkan oleh masing-masing vendor demi menjawab tantangan serta kebutuhan para pengguna dan penggila teknologi yang kian haus aktifitas. Jika setahun lalu versi 2.3 GingerBread merupakan yang terbanyak digunakan oleh sejumlah perangkat berbasiskan Android, kini versi 4.0 Ice Cream Sandwich sepertinya sudah menjadi standar baku perilisan perangkat terbaru, meski beberapa diantaranya malah sudah mencoba dan mendapatkan opsi UpGrade ke versi yang lebih baik 4.1 ber-code name Jelly Bean.
Dengan makin berkembangnya teknologi yang dibesut oleh sejumlah vendor, operator serta sang pemilik Android, maka tidak heran jika kemajuan yang dihasilkan pun cukup jauh dari setahun lalu. Adapun Ukuran yang diberikan tak lagi kisaran tahun atau semester, namun sudah tahap bulan. Dimana kecanggihan yang dijejalkan dalam perangkat ponsel dan tabletpc berbasiskan Android sudah mencakup prosesor empat inti atau Quad Core, kapasitas standar internal storage sebesar 4 GB, besaran Memory RAM 2 GB, hingga resolusi layar dan kamera HD. Belum termasuk dengan tambahan stylus pen yang kini dikenal dengan istilah Note series yang siap memberikan presisi inputing yang lebih baik ketimbang penggunaan teknologi yang sama enam tujuh tahun yang lalu. Bahkan kabarnya kedepan sedang dikembangkan beberapa teknologi lagi, diantaranya yang mampu melakukan panggilan telepon saat ponsel didekatkan pada telinga pengguna.
Berpengaruhnya Android di pasar dunia, makin lengkap dengan masuknya perangkat mobile phone dan tabletpc di semua lini, dari harga yang terjangkau atau menengah kebawah hingga kelas premium dengan suntikan teknologi terkini. Sudah begitu, ketiadaan perbedaan yang mendasar antara sejumlah kelas tersebut, menjadikan Android tetap menarik untuk dilirik. Katakan saja dukungan ribuan aplikasi siap pakai dari pasar aplikasi Google Play serta jaminan untuk mengalihfungsikan perangkat menjadi mobile hotspot merupakan jualan utama dari semua vendor yang hadir dengan menggunakan Android sebagai sistem operasi utama.
Jika Android mengambil porsi hingga setengah lebih kue penjualan ukuran Global, maka seperempatnya harus cukup puas diambil oleh iOS, sistem operasi unix yang dikembangkan oleh perusahaan ternama Aplle. Hingga saat ini, sistem operasi iOS yang telah dirilis ke pasar sudah mencapai versi 6.0. membawa banyak perubahan terutama berkaitan dengan aplikasi SIRI, voice assistant yang kini banyak dijiplak oleh pengembang lainnya, termasuk Android dan Samsung.
Pada tahun 2012 lalu, Apple terpantau merilis dua pasang perangkat sekaligus, baik di awal dan juga akhir tahun. Pecahnya tradisi yang dahulu selalu dipegang oleh Apple dengan merilis satu perangkat tiap tahunnya, tak pelak menimbulkan prasangka bahwa langkah ini diambil lantaran persaingan dari sistem operasi dan vendor lain, berkembang sangat cepatnya. Maka pasarpun dikejutkan dengan dirilisnya perangkat TabletPC iPad 3 (new iPad) dan iPad 4, ditambah seri ponsel iPhone 4S dan iPhone 5. Sayangnya, meski teknologi yang diusung tergolong canggih dan terkini, urusan harga yang masih tinggi di langit, rasanya agak susah jika mengharapkan Apple mampu menarik konsumen sebanyak perangkat Android.
Turunnya sang inovator terbaik seperti yang diklaim banyak pihak dan media ke posisi kedua tingkat global, menyebabkannya harus bersaing ketat dengan brand lain yang maju dengan mengandalkan sistem operasi Android termasuk vendor china sekelas Huawei. Meski demikian, pembuktian perolehan hingga 25% penjualan pada tahun 2012 lalu tetap ditenggarai memiliki fanboy sejati yang tetap akan menanti kemajuan demi kemajuan teknologi yang kini sedang dikembangkan oleh Apple.
Jatuh bangun perusahaan pengembang sistem operasi asal Canada, Research In Motion RIM lewat perangkat BlackBerry, lumayan banyak mengundang kecaman dan dugaan sedari awal tahun 2012, bahwa mereka akan bangkrut dalam waktu dekat. Apalagi tempo hari sedikit demi sedikit perusahaan melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya untuk dapat menekan cost akibat tingkat penjualan yang makin menurun. Penyebabnya sederhana. BlackBerry tak mampu ikut bersaing menyajikan teknologi terkini pada perangkat yang dirilisnya selama setahun terakhir. Jualannya masih sama, yaitu BlackBerry Messenger yang diklaim diminati banyak orang. Sayang, dalam prakteknya tidak demikian.
Melorotnya nama BlackBerry ke peringkat ketujuh tingkat global dan disalip oleh nama-nama sekelas Sony maupun HTC, membuat RIM selaku pengembang utama ponsel pintar berbadan gembul ini, mau tak mau mengikuti arus teknologi berlayar sentuh dan dalam waktu dekat bakalan merilis seri 10-nya. Salah satu yang kabarnya bakalan diandalkan dalam seri tercanggihnya ini adalah terintegrasinya BlackBerry Messenger versi 7, yang mampu mengakomodir fitur voice call (layaknya Skype), antar pengguna BlackBerry, termasuk yang masih mengadopsi sistem operasi versi lama. Ditambah fitur jejaring sosial, sms dan email dalam satu akses yang sama.
Selain itu, terdapat pula kemudahan pengoperasian dan meminimalkan delay yang terjadi, sehingga pengguna dijanjikan bakalan mendapat banyak pengalaman baru jika dibandingkan perangkat BlackBerry model lama.
Ditambah beberapa fitur yang menjadi standar baru dan disematkan pada tekologi layar sentuhpun ikut serta menjadi jualannya kali ini, sehingga klaim dari sang pengembang, kelak BlackBerry versi 10 ini bakalan diturunkan dan bersaing dengan iPhone dan Android. Tak lupa penggunaan prosesor Dual Core, kamera beresolusi besar plus keberadaan kamera depan, bakalan mengubah image yang selama ini tertanam di pikiran pengguna, akan segala keterbatasan yang dimiliki BlackBerry sejauh ini. Kabarnya pada akhir Januari 2013, BlackBerry bakalan merilis dua perangkat mutakhirnya, diikuti empat lainnya selama tahun yang sama.
Jika setahun lalu nama Windows Phone masih tenggelam oleh terangnya ketiga nama perangkat diatas, di tahun 2013 kali ini bisa dikatakan bakalan menjadi puncak titik balik sistem operasi buatan Microsoft untuk bersaing dan memperebutkan tahta tiga besar. Untuk memuluskan jalannya, dua vendor besar yang sejak awal dengan setia berkolaborasi, siap menjadi pionir dan pendahulu. Nokia dan HTC.
Nama Nokia selama ini memang sudah hampir bisa diidentikkan dengan perangkat Windows Phone, meski bayang-bayang Symbian dan Asha series, masih melekat erat dibenak sebagian besar pengguna teknologi mobile phone. Kerjasama antara Nokia dengan pihak Microsoft sempat pula dianggap sebagai pengambilan keputusan dengan jalan yang salah. Seiring berjalannya waktu, mereka seakan ingin membuktikan sekali lagi pada pasar gobal, bahwa pengorbanan memang diperlukan untuk bisa kembali menjadi sang raja.
Lumia series, merupakan brand jualan Nokia sejak bekerja sama dengan pihak Microsoft. Di tahun 2012 lalu, Nokia merilis beberapa series yang sayangnya masih dikecam banyak pihak lantaran penggunaan material ponsel yang menimbul kan bunyi saat ditekan. Kini, mereka hadir kembali dengan mengusung sistem operasi Windows Phone versi 8 dengan memanfaatkan material yang lebih baik dan solid.
Banyak Teknologi yang berusaha diperkenalkan Nokia terutama yang memang sudah berjaya di era Symbian terdahulu, seperti Nokia Maps. Selain itu terdapat pula fitur Applications Store yang mampu digunakan dalam multi platform Windows Phone. Belum lagi pemanfaatan lensa kamera Carl Zeiss nampaknya sudah menjadi keharusan dalam setiap seri yang bakalan diluncurkan dalam waktu dekat.
Tak seperti Nokia, nama HTC dan kolaborasinya dengan pihak Microsoft, bisa dikatakan sudah berlangsung sejak lama. Tepatnya saat era Windows Mobile dirilis ke pasar satu dasa warsa lalu. Hubungan ini terus berlanjut meski tingkat penjualannya makin menurun, hingga kemudian HTC tampil sebagai nama vendor setelah merekrut beberapa operator ternama, diantaranya O2.
Dalam usahanya kali ini, HTC tampaknya ingin meneruskan hegemoni seri X yang memang didirilis ke pasar pengguna demi menjawab tantangan multimedia dan kecepatan, demi bersaing dengan nama lain. Meski nama HTC hanya mampu meraih posisi keenam tingkat global, namun bisa dikatakan tak satupun seri mereka dapat dikategorikan sebagai ponsel murah. Itu sebabnya nama HTC kurang mampu menjangkau kalangan menengah kebawah seperti halnya para pesaingnya.
Mengandalkan nama besar milik Nokia dan HTC, Windows Phone kali ini tentu saja patut ditunggu. Bahkan bukan tidak mungkin bakalan merebut sedikit dari pasar Android yang kini sudah mulai berjalan stagnan lantaran kesamaan perangkat yang dirilis oleh beragam vendor. Kehadirannya bak kuda hitam yang siap menjatuhkan para lawan lewat jualan multimedia dan kemudahan pengoperasian.
Semua pilihan sudah disiapkan sejak awal tahun 2013, jadi kini tinggal menyerahkannya pada pengguna. Mau memilih Android, iOS, BlackBerry atau Windows Phone ?
Comments
Post a Comment