Skip to main content

Menanti Tim LPSE Formasi 2012 Siap Beraksi

Jika boleh saya ibaratkan, bahwa aktifitas kami Tim Pengelola LPSE yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Badung Januari lalu sudah mulai menampakkan gigi susunya hari ini. Jujur, apa yang saya harapkan ketika didaulat sebagai Sekretaris LPSE Badung menggantikan Pak Made Sudarsana beberapa waktu agaknya pelan-pelan merangkak sesuai harapan.

Train of Trainer yang kami usulkan untuk delapan orang Tim Pengelola LPSE yang baru, selain menjadi modal awal atau satu pendidikan dasar bagi mereka, pula kami gunakan untuk mengakrabkan suasana kerja yang selama ini masih agak kaku lantaran ada ewuh pakewuhnya. Kini, kami mulai bisa memahami karakter mereka satu demi satu walau belum secara mendalam. Paling tidak yang namanya keakraban untuk berdiskusi sudah mampu diciptakan.

Sedang bagi saya pribadi tentu saja minimal ada keberanian untuk berbicara secara langsung dengan mereka tanpa ada rasa sungkan lagi serta harapan agar semangat belajar dan keingintahuan itu tetap dapat dipupuk sejak dini.

Ngomong-ngomong soal aktifitas kami selama dua hari ini bisa dikatakan hampir didominasi dengan cuci otak terkait pemahaman aplikasi SPSE, agar setidaknya nanti saat kami kembali bertugas di LPSE Badung, mampu mengisi waktu luang untuk memperdalam ilmu bahkan mencoba untuk menularkannya kepada para Rekanan Penyedia yang datang maupun mengatasi kesulitan yang dialami oleh Rekan Panitia ULP selama proses Pengadaan.

Di sela pembelajaran, bersyukur kami masih sempat berbagi cerita dengan LPSE daerah lainnya seperti Sumatera Barat, Halmahera dan juga Trenggalek, sharing informasi terkait bagaimana perjalanan kami terdahulu saat membentuk LPSE Badung, tips dan trik yang kami temukan dalam perjalanan menggunakan aplikasi ataupun hal-hal Teknis yang tidak kami dapatkan saat pendidikan di LKPP Jakarta.

(Foto diambil oleh Wayan Adi Sudiatmika, Kamis 23 Februari 2012 di Ruang 1701, TOT LPSE Badung, LKPP Jakarta)

Fiuh… ternyata menjadi seorang Sekretaris LPSE yang baik dan benar itu melelahkan jua. Pantas saja jika Pak Made Sudarsana, senior kami di LPSE formasi 2010/2011 dahulu kerap tampak berpikir dengan kerasnya disela kegiatan yang kami lakukan. Banyak hal yang harus dipikirkan rupanya.

Berat Badan bahkan sempat Turun hingga 4 Kg selama posisi ini saya emban, namun entah akan naik berapa Kilogram lagi sekembalinya kami ke tanah asal Jumat malam ini, mengingat selama berada di Jakarta bisa dikatakan soal makan jauh lebih teratur ketimbang saat beraktifitas di kantor.

Jelang hari terakhir pendidikan rupanya Tuhan memang berkenan untuk berkehendak sesuai dengan harapan kami. Pertama bahwa tujuan dilakukannya TOT, minimal sudah dipenuhi. Kedua soal keakraban pun sudah mulai mencair meski jadi agak aneh berada dilingkungan anak muda (meski saya pribadi tergolong masih muda juga, hehehe…) dan ketiga, beberapa masukan pula pertanyaan yang kami ajukan di hari pertama pendidikan sudah diakomodir dalam Aplikasi SPSE yang baru dan setidaknya kesulitan yang kami dapatkan dua minggu terakhir kelak akan dapat diatasi sesuai harapan.

…waktu sudah menunjukkan pukul 00.05 Wita… saatnya untuk berkemas dan tidur… sebab malam nanti, kami akan kembali menuju tanah asal dan siap untuk beraksi…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja