Skip to main content

Pande Baik tentang Kenapa harus pandebaik.com ?

Pertanyaan diatas kerap dilontarkan oleh teman maupun orang yang baru kenal dengan saya. Ini mereka tanyakan lantaran saya kadang disapa ’PanDe Baik’ oleh beberapa rekan yang telah tahu alasannya lebih dulu. Ada juga yang menduga saya hanya ikut-ikutan tag iklan AXIS ’GSM yang Baik’. Yah, mereka sepenuhnya salah tuh.

PanDe Baik. Nama tersebut mulai disandang sejak masa sekolah SMA, dimana waktu itu lagi rame-ramenya aksi Pandelisme eh Vandalisme, aksi corat coret maupun ukiran nama sendiri (narzis) yang bertujuan pada perusakan properti milik sekolah hingga wartel terdekat, He… saya yakin hingga kinipun yang namanya anak sekolahan pasti masih seperti itu kelakuannya.

Saya masih ingat, rata-rata kata yang menjadi ekor pada nama pribadi ada yang si anu TOP, si itu Best of the Best, si ini ’jeg paling ganteng’…. Maka sayapun gak mau ketinggalan, ikutan memberikan embel-embel pada nama sendiri agar terdengar jauh lebih keren.

Jadilah waktu itu saya mencoba-coba memakai nama PandEbat (asal kata Pande Hebat yang disambung dan membuang huruf H-nya), Pande ‘lah ne (asal kata ngelah ne –yang punya <benda> ini), Pande Kodok Bule (sebutan Kodok diberikan gara-gara saya kalo jalan seperti meloncat-loncat dan Bule diberikan lantaran tinggi saya yang over dibanding teman-teman sekolah), hingga akhirnya Pande Baik yang kemudian ditetapkan sebagai trademark dan mulai familiar terdengar di telinga teman-teman.

Sebutan Pande Baik terus berlanjut hingga bangku kuliah, dimana aksi corat coret kini mulai merambah segala properti pribadi milik teman, dari meja gambar, mesin gambar, buku catetan kuliah hingga tong sampah –he… ini pengalaman pribadi yang hingga hari inipun coretan teman-teman masih ada di benda-benda yang saya sebut tadi.

Bahkan saat saya mulai bekerja selepas kuliahpun Pande Baik masih disandang, hingga tak heran kalo kini bersua dengan rekan-rekan lama, sapaan paling akrab disebutkan ya Pande Baik. Ini juga yang menginspirasi saya saat berkenalan dengan blog untuk pertama kali dan diaplikasikan pada pandebaik.blogspot.com

PB is Pande Baik not Pesta Blogger 🙂

Lantas kenapa harus Pande Baik ?

Tak banyak yang tahu memang, tapi sejujurnya alasan saya menggunakan tag Baik pada ekor nama Pande hanyalah ‘sebuah motivasi pada diri sendiri agar selalu berbuat baik pada setiap orang’. Itulah sebabnya sedari pertama kali saya memutuskan memakai tag PanDe Baik, saya selalu berharap agar bisa selalu berbuat dan menjadi teman yang baik bagi setiap orang yang saya temui.

Hanya saja saya menyadari sepenuhnya, tak semua orang bisa memahami ataupun merasakan usaha dan motivasi saya tersebut. Kadang ada yang malah menyangka kalo saya baik itu, ada apa-apanya. Awalnya sih, langsung diklarifikasi, tapi lama-lama, ’Yah terserah mereka lah….’ Yang penting saya sudah berusaha untuk yang terbaik. Bukankah memang susah menyenangkan semua orang dengan baik. ya kan ?

Terus kenapa malah memilih nama ’PanDeBaik.com sebagai alamat blog ? bukannya melanjutkan pandeividuality.net yang sebelumnya dipakai ? lantaran selain saya memang ada masalah dengan domain manager yang diblokir pemilik hosting terdahulu, sehingga saya tidak dapat menggunakannya lagi, pandebaik.com digunakan agar nama itu mudah diingat oleh rekan-rekan yang lama maupun baru mengenal saya.

So, udah tau alasan saya, kenapa harus memakai nama Pande Baik sebagai sapaan maupun pandebaik.com sebagai alamat BLoG kan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian