Skip to main content

Driver Grab Bawa Lari Pesanan

Sekian tahun menggunakan jasa layanan Grab baru kali ini saya nemu kasus Pesanan GrabFood dibawa lari Driver.

Jadi ceritanya tadi itu pesan Ayam Goreng Prambanan untuk lauk sorenya anak-anak dan ortu, dengan perkiraan tiba di rumah sekitar jam 6 lebih. Nah, kebetulan tadi itu lagi nyetir mobil dengan posisi ponsel standby. Biasanya kalo Driver Grab sudah tiba dirumah, bakalan nelpon kalo kebingungan nyari lokasi. Namun sampai pukul 6.30an sore, gak ada kontak apapun. Kalo sudah begini, biasanya pesanan sudah langsung diantar ke dalam, dan diterima oleh orang rumah.

Tapi sekitar jam 6.41 istri nelpon menanyakan kabar Grab sudah sampai mana. Lha jadi bingung, karena notif pesanan sudah diterima, namun orang rumah memastikan gak ada siapapun di gerbang depan. Padahal sudah terlanjur ngasi Rate Bintang 5 ke Drivernya. 
Wah... Kasus ini.

Jadi tadi itu sempat nyoba menghubungi nomor Driver berkali-kali, tapi masuk ke Pesan Suara. Iseng disimpan ke Daftar Kontak, eh ternyata gak ada Whatsapp-nya. Ini gimana caranya menghubungi ya ?
Mengakali kejadian tersebut, saya pun mencoba melakukan pemesanan lauk yang sama sekali lagi ke Ayam Prambanan. Dan memastikan bahwa pesanan kali ini harus tiba di rumah.

Sembari menunggu, saya melakukan komplain melalui 2 media. Twitter dan Aplikasi Grab.
Tweet soal komplain dibalas Agen, lalu diminta nge-DM. Sayangnya, meski sudah di-DM sejam sebelumnya, sampai postingan ini dibuat, belum ada Respond dari Agen Twitter milik GrabID.
Sementara itu, komplain lewat Aplikasi, seperti biasa masih perlu waktu untuk pengambilan keputusan.

Tapi kalopun gak diRespond dengan pengembalian, gak apa-apa juga sih. Itung-itung buang sial ke GrabID yang selama ini sudah banyak membantu ngasi diskon lauk sore atau cemilan buat anak-anak. Apalagi make Grab ini dari jaman saya masih pake Jasa Transport ke Jakarta tahun 2014/15an. Waktu mereka masih saingan sama Uber.

Cuma pengen iseng aja ngecek nomor Driver ke aplikasi GetContact eh hasilnya lumayan bikin senyum. Ada beberapa penamaan yang mengarah ke penipuan dan makian.
Dah gitu ada pemberian nama orang berbeda pula, baik nama pria maupun wanita. Gak beres nih kelihatannya si Driver.

Hadeeeh...

[UPDATE]
Saya pantau di apps Grab sudah ada pengembalian dana sebesar pesanan kemarin ke OVO.
Jadi lewat media ini, saya sampaikan Terima Kasih untuk atensi para Agennya -Obby (twitter) -Yanti (apps), yg sudah menindaklanjuti keluhan diatas.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian