Skip to main content

Orang Pinggiran Kota Jakarta

Ada banyak cerita yang bisa didapatkan ketika ditugaskan melawat ke luar kota macam perjalanan kali ini. Entah dari orang-orang beruntung yang ditemui saat berproses di bandara, atau orang-orang yang penuh kejutan selama di perjalanan, bahkan orang-orang pinggiran yang menemani keseharian, lalu lalang di jalanan. Semua dirangkum dalam sebuah tulisan, di blog ini.

Adalah ia yang berupaya menyembunyikan pekerjaan selama 19 tahun lamanya pada sang anak, buah perkawinan dengan bujang sekota yang meminangnya, agar remaja yang kini telah beranjak dewasa, tak malu pada lingkungannya.
Sementara di sisi lain, ia menjadi tulang punggung keluarga lantaran sang pujaan hati memilih menganggur sejak kepindahannya ke Jakarta. Kota yang kejam pada para pejuang hidup, imigran desa dengan sejuta mimpi indahnya.

Adalah ia yang rela berpanas-panas di pinggir jalan, merasa kalah dalam persaingan dunia kerja, karena jenjang pendidikan dan pengetahuannya yang rendah. Sisi positifnya, ia selalu bersyukur masih bisa memiliki istri yang juga ikut membantu perekonomian keluarga. Seorang bapak dengan dua anak dan bahagia dalam kecukupannya.

Adalah ia yang selalu berusaha ramah pada orang yang ditemui, karena pilihan yang diambil mengharuskan senyum selalu ada terpatri setiap hari. Meski suasana hati dalam keadaan menggalau akibat sakitnya si buah hati. Tanpa pernah merasakan liburan dan optimisnya masa depan.

Orang-orang Pinggiran Kota Jakarta.

Bagai laron di meriahnya lampu neon usai hujan. Berbondong-bondong mengadu nasib di tengah kejamnya ibu kota. Bersaing dan mati tanpa mampu berbuat banyak. Hanya mereka yang tangguh saja akan bertahan.

Gandaria, 21 Des 04.05 dinihari

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p