Skip to main content

Alun-Alun Malang dan Batu, Destinasi Wisata yang Seru dan Murah Meriah

Source: travel.kompas.com

Batu dan Malang adalah dua daerah bertetangga di Jawa Timur yang sangat menarik untuk masuk dalam daftar destinasi wisata favorit. Di sana, ada banyak spot wisata keren yang menawarkan sensasi liburan berkesan. Selain itu, ada pula beberapa tempat wisata berkelas internasional yang disukai turis lokal maupun mancanegara. Menariknya, tidak semua destinasi keren di Batu dan Malang membuatmu harus merogoh kocek sedalam-dalamnya. Di sana, banyak pula tempat menarik yang bisa dikunjungi dengan harga yang murah, bahkan ada pula yang gratis seperti Alun-Alun. Namun jangan skeptis dulu dengan kata murah dan gratis ini. Soalnya, sensasi liburan yang bisa kamu dapat di alun-alun yang ada di kedua kota tersebut tetap dapat membuat momen liburanmu terasa berkesan.
Sekarang, sambil mencari promo hotel murah di Malang, yuk simak terlebih dahulu sedikit ulasan tentang alun-alun yang ada di Kota Malang dan Batu berikut ini:

Alun-Alun Merdeka Malang

Sebenarnya, Kota Malang memiliki dua alun-alun yang jaraknya cukup berdekatan, yaitu Alun-Alun Malang di jalan Merdeka dan Alun-Alun Tugu di depan Balaikota Malang. Kedua alun-alun ini menarik untuk dikunjungi karena memiliki suasana liburan menyenangkan dan murah meriah.

Alun-Alun di jalan Merdeka yang juga dikenal dengan sebutan Alun-Alun Merdeka dibangun pada tahun 1882 oleh pemerintah Belanda. Alun-alun ini tak hanya jadi ruang terbuka publik biasa, melainkan sudah jadi salah satu ikon wisata di kota Malang. Bagi penduduk setempat, Alun-Alun Merdeka jadi tempat rekreasi menarik yang hemat biaya. Sedangkan bagi pengunjung dari luar kota, Alun-alun Merdeka jadi tempat yang sayang untuk tidak dikunjungi saat berada di Kota Malang. Alun-alun ini dikelola dengan sangat baik oleh pemerintah setempat.

Di ruang terbuka publik ini, dibangun taman-taman yang cantik, air mancur, jalur pejalan kaki, dan fasilitas menarik lainnya. Di depan alun-alun ini, berdiri pula Masjid Jami Malang yang megah. Itulah sebabnya banyak penduduk dan wisatawan yang menyebut ruang terbuka ini dengan nama Alun-Alun Jami. Selain untuk kebutuhan ibadah umat Muslim, masjid yang cantik ini pun jadi background foto yang sangat Instagramable. Uniknya, di Alun-Alun Malang banyak burung Merpati yang hinggap. Jika sekawanan burung Merpati itu hinggap tepat di hadapan masjid Jami Malang, suasana akan sedikit terasa seperti berada di Istanbul, Turki.
Suasana yang terasa di Alun-Alun Merdeka pun sangat nyaman, sejuk, dan bersih. Saat berada di sana, para wisatawan akan merasa betah dan terkadang lupa untuk beranjak dari tempat tersebut.
Mengingat lokasinya yang sangat strategis, wisatawan akan dengan mudah temukan hotel murah di Malang di dekat alun-alun Merdeka.

Alun-Alun Batu

Tak mau kalah dengan Kota Malang, Kota Batu juga memiliki alun-alun yang mampu menjadi salah satu ikon wisata di sana. Bagi wisatawan yang sedang liburan di Kota Batu, rasanya belum lengkap kalau belum menginjakan kaki di ruang terbuka publik ini. Di alun-alun yang ada di jalan Agus Salim ini, banyak hal seru yang bisa dilakukan. Soalnya, di sana dibangun beberapa wahana permainan menarik seperti Bianglala. Pemandangannya pun sangat cantik. Selain karena penataannya yang baik, kita juga bisa melihat pemandangan dataran tinggi Kota Batu dari kejauhan, terutama saat sedang menaiki Bianglala. Apalagi saat malam tiba, lampu-lampu hias pun akan menyala dengan indah di alun-alun Batu.

Public space ini pun sangat ramah bagi anak dan ibu hamil. Hal ini bisa dilihat dari adanya smoking area di beberapa titik. Jadi, udara yang ada di area utama alun-alun tergolong cukup bersih dari polusi yang dihasilkan asap rokok. Maka tak heran banyak orang tua yang senang mengajak anaknya bermain di sini tanpa perlu khawatir terhadap pencemaran asap rokok.

Di sekitar alun-alun Batu, terdapat banyak penjual makanan dan oleh-oleh. Jadi setelah puas bermain di sana, wisatawan bisa segera mengisi energi atau membeli oleh-oleh untuk orang di rumah.
Tapi meskipun di sekitar alun-alun batu terdapat beberapa penjual makanan, tempat ini tetap terlihat bersih. Soalnya, pemerintah setempat sudah menyediakan tempat sampah di berbagai sudut sehingga para pengunjung tidak malas membuang sampah pada tempatnya.
Dengan suasana yang nyaman, bersih dan asyik, serta fasilitas publik yang baik, alun-alun Batu layak dinobatkan sebagai salah satu ruang terbuka publik terbaik yang ada di Indonesia.

Kalau kamu ingin merasakan langsung keseruan yang ada di alun-alun Batu dan Malang ini, yuk langsung saja buat rencana liburan ke sana. Tapi jangan lupa, cari promo hotel murah di Malang sejak jauh hari.
Untuk itu, kamu bisa temukan hotel murah di Malang di reservasi.com karena di sini ada banyak promo hotel murah di Malang yang bisa kamu dapatkan dengan penawaran harga terbaik.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian