Skip to main content

Kembali ke Jakarta tanpa Pak Ahok

Ketika penugasan dinas ke luar kota diberikan, harapan yang dahulu pernah ada saat menyebut DKI Jakarta, tak lagi greget saya rasakan.
Ya, Pak Ahok.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama.
Kini Beliau tidak lagi ada di gedung Balai Kota.
Berpindah tempat ke Rutan Brimob Depok pasca Vonis 2 Tahun yang dijatuhkan Hakim Dwiarso atas dakwaan Penistaan Agama yang Beliau lòntarkan di Kepulauan Seribu.
DKI tanpa Ahok, sudah gak asyik lagi rasanya buat dinanti.

Tapi ya berhubung sudah penugasan resmi, maka semua persiapan keberangkatan musti langsung dilakukan sebagaimana biasanya. Cuma, posisi saya kini sebenarnya tidak lagi berada pada pemilik pekerjaan. Namun fakta lapangan, pejabat pengganti nampaknya belum fasih benar dengan kebiasaan pimpinan. Jadi ya mau ndak mau, saya jua yang menghandel semua sejak awal.
Tiket Pesawat, auto Check In, pembayaran, penyiapan akomodasi hingga kelengkapan dokumen, sppd, surat tugas dan materi pemaparan. Syukurnya sepupu bisa handel yang terakhir. Meski ndak tuntas bisa terselesaikan. Sementara transportasi di Jakarta yang awalnya berencana memanfaatkan Uber, dibantu salah satu pimpinan yang batal berangkat.
Jadi Clear.

Jakarta tetap Macet.
Ya. Tapi itu juga karena kami salah ambil jalan. Mengambil opsi sesuai petunjuk Google Maps, berhubung driver yang mendampingi kami masih agak bingung mencari jalur lintasan dari Bandara Halim menuju LKPP RI di Kuningan.
Maka ya terlambat hampir sejam lamanya menjadikan pimpinan rombongan agak ketar ketir menunggu di ruang rapat LKPP lantai 10.

Namun bersyukur, proses diskusi bisa berjalan baik. Hangat dan Padat. Hampir semua sudah saya tuangkan dalam Catatan di halaman Blog ini semalam. Keknya masih ada beberapa hal lagi yang harus disampaikan, namun dengan durasi nyaris dua jam lamanya berkutat dengan layar ponsel sebagai satu-satunya media yang dimiliki saat ini, rasa lelah pun menghampiri.
Maka berendam di hangatnya air Hotel Borobudur jadi pilihan. Lumayan bikin segar dan melanjutkan postingan lanjutan yang sempat tertunda.

Perjalanan kali ini cukup menyenangkan. Apalagi saya bisa bertemu dua senior yang sangat dikagumi sejak awal menjadi abdi negara, serta berdiskusi panjang dengan semangat yang masih tetap sama.

Ah ya, hari ini kami diagendakan berkunjung ke lapangan, dimana salah satu pekerjaan konstruksi milik DKI Jakarta ini dilakukan dengan menggunakan e-Katalog.

Gimana cerita lanjutannya ? Tunggu saja…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p