Skip to main content

Second Flight with Air Asia

Ini adalah penerbangan kedua saya bersama Air Asia. Setahun lalu pulang pergi kami sudah sempat menikmati layanan si burung merah yang dikenal tepat waktu sebagaimana halnya Garuda Indonesia.

Memiliki pengalaman sebelumnya, memaksa saya menyiapkan beberapa hal ketimbang terkaget kaget nantinya begiti berada di dalam pesawat.

Pembagian barang. Yang mobile dan mampu menghabiskan waktu sepanjang perjalanan tentu berada di area terdekat, tas selempang. sisanya berada di ransel. Tanpa Bagasi. Toh tidak banyak yang dibawa.

Terpenting, uang merah diselipkan di saku jaket sebagai bekal membeli bekal diatas pesawat. Hmmm… jadi ingat iklan Garuda Indonesia deh.

All in One. Jauh sebelum masuk ke badan pesawat, semua benda yang melekat disimpan dalam satu tas tansel. Termasuk selempang tadi. Tujuannya agar gak ribet lagi saat menjalani pemeriksaan.
Terbukti beberapa kawan tertahan di Imigrasi, setelah bawaan mereka tak lolos sensor dan harus dikeluarkan jika ingin melanjutkan terbang.
Sesaat sesampainya di ruang tunggu, barulah semua barang yang dibutuhkan untuk menemani terbang mulai dikeluarkan. Lumayan mengurangi beban berat tas ransel.

Backup Backup Backup. Berbekal PowerBank milik Samsung yang secara teorinya mampu memberikan kekuatan 50K mAh (namun secara fakta rasanya gak begitu besarnya), membuat aktifitas menunggu waktu di pesawat jadi gak terasa.
Ada empat jam penerbangan yang harus dilewati. Disela tidur tentu saja. Apalagi kondisi saat ini, gak ada kawan yang diajak ngobrol berhubung teman sebelah adalah orang asing. Fiuh…

Hiburan. Tentu ini yang terakhir.
Enam puluhan filem ditambah beberapa edisi majalah detik, siap menemani semua waktu luang yang ada. Demi mengisi kekosongan yang kelak hadir setiap harinya.

Tapi yah… apa daya.
Pikiran kini lebih tertuju pulang.
Intan sakit, dan ia lebih membutuhkan kehadiran Bapaknya yang selama ini lebih dekat dengannya.
Apakah harus mencari tiket pesawat pulang setibanya di tujuan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...