Mungkin kalo dipikir-pikir, judul posting diatas kok rasanya malah kebalik ? Wong jaman masa kini era sosial media makin mendunia, lha ini malah mau menjauhkan diri dari semua akun pertemanan dunia maya ?
Tapi gak salah sih kalo kemudian maksud diatas dilihat dari kebutuhan pribadi.
Sepuluh tahun rasanya sudah cukup untuk melalui semua itu.
Meski di waktu lalu istilah Sosial Media belum begitu menjadi Trend, namun akun Friendster dan lainnya pernah menjadi bukti. Makin menjadi saat berkenalan dengan FaceBook, Twitter, Tumbler, Foursquare, Koprol, Path dan banyak lagi.
Apalagi kalo dimaknai jauh lebih dalam. Menjalani kehidupan sosial secara nyata misalnya, atau memperbanyak waktu untuk bekerja dan berkoordinasi, bahkan melewatkan waktu tumbuh kembang anak dengan lebih bijaksana. Tentu maksud diatas jadi lebih nyaman untuk diperjuangkan.
Akun FaceBook misalnya. Aksi deactivate kemarin rupanya mampu menjadi salah satu cara untuk memberikan kesempatan waktu pribadi pada anak dan keluarga. Jika sebelumnya akun pertemanan ini selalu ditengok saban waktu, pagi, siang, sore, malam, tengah malam, saat makan, sebelum tidur dan seterusnya dan seterusnya, kini semua waktu luang yang ada jadi makin berharga walaupun hanya untuk bercanda dengan mereka.
Akun Path ? Ha… sama saja. Begitu juga Foursquare yang sudah mulai ditinggalkan. Mungkin hanya Instagram dan Twitter saja yang masih disempatkan dibaca mengingat dua akun ini masih menawarkan hiburan yang lebih logis dan masuk akal.
Selain itu, say no to Social Media dulu deh.
Untuk saat ini setidaknya.
Comments
Post a Comment