Skip to main content

Cross A20, Android Murah sih, tapi...

Layar lebar 5 inchi memang kadang suka menggoda mata, apalagi begitu tahu harga tergolong murah dan terjangkau… tapi kalo secara spek sudah meragukan, satu saran pasti dari saya sih, mending urungkan niatmu, nabung dikit lagi, dan ambil yang beneran terbaik di kelasnya.

Adalah seorang kawan yang sudah sejak lama mengangan-angankan sebuah perangkat Android Phablet (Phone Tablet) berlayar lebar 5 inchi, demi mengabulkan harapan sang anak yang memang ingin menjajal berbagai games ternama lebih jauh. Hal ini sebagai lanjutan kekecewaan yang bersangkutan akan pendeknya umur perangkat TabletPC dari brand ternama yang ia miliki dari setahun lalu.

Sebenarnya hanya satu saran saya padanya. Cari perangkat Android dengan besaran RAM 1 GB, terserah mau ambil merek apa.

Saran diatas selalu saya sampaikan pada siapapun yang bertanya, akan rekomendasi apa yang sebaiknya dipilih jika ingin mencari perangkat Android terkini. Tujuannya satu, biar gag nyesel belakangan.

Lantas kenapa harus 1 GB ? Karena RAM biasanya akan berkaitan dengan kemampuan perangkat untuk menjalankan segudang aplikasi dalam waktu bersamaan atau lebih familiar dikenal dengan istilah MultiTasking. Memang sih, disitu ada fitur Task Manager yang mampu menghentikan aplikasi yang sedang berjalan sehingga dt membebaskan RAM lebih banyak, namun bukankah lebih baik memiliki sisa yang lebih daripada kekurangan nantinya ?

Cross A20. Jika kalian hunting diberbagai belahan dunia maya, banyak yang merekomendasikan perangkat ini sebagai pilihan terbaik dari perangkat Android berlayar 5 inchi lantaran murahnya harga jual yang bisa dijangkau oleh calon pengguna. 800ribuan saja. Bandingkan dengan perangkat sejenis dari brand ternama, Samsung Galaxy Grand yang dipatok 4-5 kali lipatnya. Tapi tentu saja, harga jual sudah pasti bakalan mencerminkan kualitasnya kok. Rata-rata sih begitu.

Pada Box luaran sebenarnya spek Cross A20 sudah tergolong agak meragukan. ROM 4 GB (512 MB), dan RAM 2 GB (256 MB). Entah apa maksudnya. Dan sialnya, si kawan seakan tidak peduli, meskipun si penjual pun merasa kebingungan dengan maksud spesifikasi tersebut. Dan setelah dibuka dan diuji, barulah ketahuan belangnya.

Adakah yang Masih ingat dengan perangkat serupa, Android murah yang tempo hari sempat saya ceritakan sistem shared memorynya ? Dari ROM 4 GB (Internal Memory), yang bisa diplot sebagai space aplikasi hanyalah sebesar 512 MB saja. Sisanya untuk file multimedia dan hiburan. Sayangnya, entah mengapa dari besaran ini yang tersisa dalam kondisi default (belum diinstalasi aplikasi lain, masih bawaan pabrik), hanya berkisar 80an MB saja. Dimana dengan sisa space sesedikit ini, saya berkali-kali mengalami kegagalan transfer data berupa file APK dari Samsung Galaxy Tab 7+ yang saya miliki, meski ukurannya hanya berkisar 5 MB saja.

Yang jauh lebih unik lagi, dengan kondisi kosongan tanpa memory eksternal dalam paket penjualannya, fitur kamera malah tidak bisa digunakan lantaran ‘ketiadaan memory yang tersisa, dan mengharapkan pengguna bisa mengalihkannya ke eksternal memory sebagai media penyimpanan.

Seakan belum puas dengan minimnya ketersediaan Internal Memory yang dimiliki, hal sama juga muncul dari sisa memory RAM yang dari 256 MB shared, hanya menyisakan RAM sebesar 46 MB dalam kondisi default standby. Nah, mau menjalankan aplikasi apa ya kira-kira ?

Dua hal ini saja sudah cukup membuat saya ilfil sebenarnya, maka sepantasnyalah apabila secara OS, Android yang digunakan pun sudah tergolong jadul untuk era masa kini, yaitu versi 2.3.6 GingerBread. Ini bisa dimaklumi lantaran minimnya dua spek tadi, tapi ya kasihan juga sih dengan pengguna yang terlanjur membeli Cross A20.

Susah payah mengambil direntang harga 800ribuan, eh gag bisa diapa-apain kecuali memanfaatkan jalur komunikasi Dual Sim.

Nah, apa masih mau dilanjutkan lagi reviewnya ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian