Kemajuan Teknologi bak pisau bermata dua. Sama-sama tajam, bergantung dari sisi mana orang menggunakannya. Seperti halnya FaceBook, disatu sisi sebagian orang yang mengatasnamakan agama menganggapnya haram untuk diakses, disisi lain orang banyak memetik manfaat sebagai sarana berbagi dan berteman. Demikian pula dengan YouTube.
Portal video terbesar ini sebenarnya jika dilihat dari sisi positif, dapat digunakan untuk berbagi kisah bagi sanak saudara yang berada jauh ribuan kilometer diseberang benua. Video MiRah GayatriDewi putri kami misalnya. Jika dicari dengan menggunakan kata kunci namanya, tak kurang dari 30-an video dapat dilihat dan ditonton untuk mengetahui tumbuh kembangnya sedari lahir hingga usia dua setengah tahun ini. Tak percaya ? coba saja. :p
Saya pribadi sejak mengenal koneksi StarOne Unlimited, sepuasnya tanpa kuota dan penurunan kecepatan, lebih banyak menghabiskan jatah hanya untuk mengunduh music videos ketimbang menontonnya langsung. Ini lantaran dari segi kecepatan koneksi yang saya gunakan tidak mampu melakukan streaming (proses menjalankan video) tanpa jeda seperti halnya Telkomsel Flash, Speedy ataupun Smart. Itu sebabnya rata-rata volume data yang saya habiskan setiap bulannya selalu diatas angka 4,5 GB.
Jika dahulu saya pernah menuliskan beberapa video musik yang saya unduh melalui portal YouTube yaitu System of a Down, Sepultura dan animasi Pixar, kali ini saya bergerak lebih jauh lagi pada musisi atau group band ternama yang beken di era tahun 80 dan 90-an. Guns N Roses, Metallica, Queen, Rolling Stones, Velvet Revolver, Phil Collins, Rancid, Sex Pistols, Oasis, Kiss hingga yang berbau lokal seperti God Bless, KLa Project dan tentu saja Iwan Fals. Kelak, hasil pengunduhan inipun akan saya kisahkan dalam blog ini pula, untuk mengingat bahwa mereka pernah memberikan warna tersendiri pada dunia musik.
Untuk dapat mengunduhnya dengan baik, dibutuhkan aplikasi tambahan seperti YouTube Downloader yang dipadukan dengan Internet Download Manager untuk menambah kecepatan pengunduhan. Hasilnya lumayan. Setelah format file yang didapat diubah menjadi format mpg atau mpeg ataupun dat, format standar sebuah file vcd, semua video musik itu saya kumpulkan dalam sebuah keping dvd yang mampu menampung sekitar 200-an file video. Untuk kemudian ditonton di layar televisi sebagai teman berdendang saat senggang. Hehehe…
Meskipun YouTube lebih kerap dikatakan dan dikenal sebagai portal video porno yang tak layak ditonton oleh kalangan remaja dan anak-anak, seperti yang saya katakan diatas, kembali lagi pada tujuan orang mengaksesnya. Jika sejauh ini YouTube malah mampu membawa saya kemasa lalu, saat dimana kami begitu bahagia dengan hari-hari yang kami lewati, kenapa tidak ?
Gunakanlah YouTube dan seisi dunia maya lainnya dengan bijak.
Comments
Post a Comment