Skip to main content

Windows Mobile 6.5 Device Simulator Development

Setelah puas menjajal BlackBerry Device Simulator Development baik dalam versi layar sentuh (Storm 9550) maupun tidak (Bold), kini giliran sistem operasi Windows Mobile 6.5 yang bakalan dieksplorasi.

Adapun sebagai informasi awal, sistem operasi yang biasanya digunakan untuk tipe ponsel smartphone atau PDA ini dibagi menjadi 2 (dua) kategori seperti halnya BlackBerry yaitu tipe berlayar sentuh (biasanya digunakan pada sebuah PDA, selanjutnya sistem operasi ini dikembangkan dalam versi Professional Edition dan devicenya sendiri disebut sebagai PocketPC) dan yang tidak berlayar sentuh (digunakan pada ponsel bertipe smartphone, selanjutnya sistem operasi ini dikembangkan dalam versi Standard Edition).

Sebagaimana halnya dengan BlackBerry Device Simulator Development, Windows Mobile 6.5 Device Simulator Development ini sebenarnya diperuntukkan bagi mereka para pengembang aplikasi tambahan yang nantinya dapat disuntikkan kedalam device yang sebenarnya. Namun oleh awam seperti saya, aplikasi ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi lebih jauh fitur apa saja yang dimiliki oleh sistem operasi terbaru besutan Microsoft ini.

Untuk informasi tambahan selanjutnya dapat saya katakan bahwa sistem operasi Windows Mobile 6.5 ini merupakan lanjutan dari versi sebelumnya yaitu 6.1. Satu penyempurnaan yang dapat dilihat secara visual yaitu penampilan Menu yang tak lagi menampilkan pola grid 3×4 melainkan jauh lebih dinamis. Tujuannya adalah untuk mempermudah Pengguna dalam mengakses Menu dengan menggunakan jari tangan mereka. Satu kemajuan teknologi yang lebih dahulu diperkenalkan oleh iPhone.

Demikian pula dengan halnya User Interface (UI) akses Menu dan pilihan lainnya. Jauh lebih stylish mengingatkan saya pada sebuah aplikasi yang berbasis Windows PC, Stardock Windows Blind. Aplikasi ini kurang lebih berfungsi untuk menyamarkan tampilan kaku yang secara default dimiliki oleh Windows, bergantung pada skin atau thema yang digunakan. Sayangnya perubahan ini hanya berlaku pada versi Professional Edition saja, sedangkan versi Standard masih tetap mengadopsi tampilan Windows Mobile versi lama.

Untuk versi Professional, file instalasinya berukuran sekitar 225 MB yang dapat menampilkan Device Simulator dalam 5 (lima) ukuran layar. QVGA, VGA, WVGA, WQVGA dan Square. Layar QVGA adalah ukuran layar standar ponsel pintar terkini, yaitu 240×320 pixel. Sedangkan VGA adalah ukuran dua kali lipatnya yang sedianya baru beberapa device saja mengadopsi ukuran layar tersebut. WVGA dan WQVGA adalah standar ukuran layar device yang diperuntukkan sebagai pesaing iPhone, bisa dilihat dari diagonal layar yang lebar dan memanjang, misalkan saja Sony eXPeria. Terakhir ukuran Square adalah ukuran layar bujur sangkar. Ukuran layar square biasanya digunakan oleh PDA yang memiliki thumbboard QWERTY langsung dibawah layar seperti Ipaq 6965 atau Samsung i780.

Sebaliknya file instalasi untuk versi Standard Edition hanya berukuran 71,3 MB saja. File ini akan menghasilkan 2 (dua) resolusi layar yang dapat digunakan yaitu QVGA dan Square. Untuk ukuran QVGA ini ada 2 (dua) peruntukkan yaitu device dengan posisi layar Portrait dan posisi Landscape. Posisi Portrait biasanya diadopsi oleh ponsel smartphone dengan keypad biasa dan posisi Landscape diadopsi oleh ponsel dengan thummboard QWERTY, misalkan saja Motorola Q9.

Nah kira-kira fitur apa saja yang dimiliki oleh masing-masing versi ? serta bagaimana cara pengoperasiannya ? Tunggu tulisan saya berikutnya. Mengeksplorasi Windows Mobile 6.5 Device Simulator Development.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian