Skip to main content

Indonesia Berduka demikian pula Tesis saya

PiLPres bisa jadi merupakan ajang luapan kegembiraan terakhir yang bisa dirasakan negeri ini, pula demikian dengan saya. Kegembiraan lantaran pada waktu lalu, akhirnya terpilih jua Presiden yang dinanti oleh sekian juta masyarakat untuk memimpin bangsa ini selama lima tahun kedepan… Kegembiraan lantaran dua hari lalu, saya telah menjalani ujian kelayakan Tesis yang merupakan ujian tahap 2 dari 3 tahap yang harus dilalui. Meski dinyatakan lulus dan bisa dilanjutkan, namun apa yang terjadi pada hari itu, cukup membuat saya terhenyak dan terdiam hingga hari ini.

Dua hari terakhir bisa dikatakan merupakan masa yang kelam bagi saya dalam perjalanan untuk menggubah sebuah tesis, tugas dan kewajiban terakhir yang harus saya penuhi untuk bisa menyelesaikan studi pasca sarjana yang notabene biaya kuliahnya harus saya tebus setiap bulannya selama empat tahun di Bank Pembangunan Daerah Bali.

Jumat siang sesuai perjanjian, dengan gontai saya melangkahkan kaki disepanjang lorong gedung pasca sarjana kampus Unud untuk bersua dengan Pembimbing satu, mendiskusikan langkah apa yang harus saya tempuh untuk memperbaiki ujian saya yang kedua kemarin.

Cukup lama saya berada diruangan BeLiau, yang akhirnya membawa saya pada satu keputusan perbaikan total pada apa yang telah saya capai selama empat bulan terakhir. Bahwasanya salah seorang Dosen Penguji saat ujian lalu mempertanyakan apakah apa yang telah saya hasilkan layak dijadikan sebagai bahan Tesis ? Apakah orisinalitas idenya bisa dijamin ?

Ah, sama saja seperti membungkam apa dan menjatuhkan vonis bahwa yang telah saya kerjakan selama ini adalah gak berguna. Gak ada artinya untuk sebuah tahapan bernama Tesis. Bahkan kalimat yang BeLiau lontarkan saat ujian lalu, benar-benar menohok saya sebagai pencetus dan pemilik dari sebuah sistem www.binamargabadung.com ….. Gak perlu menjadikannya sebuah Tesis, diberikan saja kepada seorang Web Programmer, selesai sudah semua tetek bengek yang saya ungkapkan dalam dokumen Tesis tersebut…

Hal ini kurang lebih sama dengan berkata ‘ah, saya juga bisa membuat gambar desain seperti ini’ pada sebuah gambar rancangan seorang Arsitek. ‘Apa susahnya ?’

Maka dengan gontai pula saya melangkah pulang dengan segudang perbaikan yang tak terlihat bentuknya hingga sore ini… Bahkan saat saya nekat menculik seorang Manager Distributor Nokia yang notabene merupakan teman sebangku saya saat SMA dulu, dan mengajaknya makan siang bareng, sekedar bertukar cerita pada apa yang telah kami lakukan, lama tak berjumpa…

Sempat shock juga saat mendengar bahwa negeri kita kembali mendapatkan Bom tadi pagi. Satu cerita yang bahkan belum saya sadari hingga pulang dari kampus tadi… bakalan membuat negeri ini kembali terperosok dalam jurang teroris, travel warning dan ancaman PHK. Satu hadiah paling istimewa pasca PiLPres dan PiLeg yang membawa kegembiraan bagi mereka yang beruntung bisa duduk di kursi panas negeri ini…

Rupanya tak hanya saya yang berada dalam nuansa kekecewaan, tapi juga mereka yang barangkali telah mengantongi tiket pertandingan sepakbola paling dinanti jutaan penggila bola di Indonesia, Manchester United dinyatakan batal bertandang ke negeri ini.

Rupanya tak hanya saya yang berada dalam nuansa kegelisahan, tapi juga mereka yang barangkali bakalan menjadi korban berikutnya pasca tragedi bom memilukan tadi pagi.

Aku dan Negeriku…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja