Skip to main content

Tertarik iklan Pelet ?

Sambil menunggu servis motor di sebuah bengkel daerah Wangaya Kaja, seperti biasa waktu luangpun dihabiskan dengan membaca satu persatu tumpukan majalah dan tabloid yang berserakan di kursi tunggu. Oh ya, rata-rata topik dari majalah dan tabloid itu, ya perihal wanita (baik-baik sampe hot-hot J) dan juga klenik-mistik. Hmm.. pasti menarik. J

Tapi diantara apa yang dibolak-balik, rata-rata udah pernah dibaca sebelumnya, ada satu majalah lama yang lebih banyak isinya perihal mistik-klenik yang punya ciri khas bercover depan cewek cantik dan aduhai, ditambah beberapa gambar rekaan mistik.

Tapi yang dibahas disini bukan lagi perihal sintal dan montoknya gadis ataupun kisah misteri yang cukup mengernyitkan dahi, tapi lebih pada porsi iklannya yang kayaknya punya perbandingan fifty-fifty dengan isi majalah.

Yang unik, kebanyakan menawarkan ilmu kanuragan kebal tubuh, batu mustika pengasih-asih dan juga yang paling menarik ya Pelet Jaran Goyang dan sejenisnya. Semua itu tentu jadi pemikiran tersendiri, kok masih ada yang macam beginian di jaman canggih yah ?

Memang yang namanya ilmu mistik-klenik udah mendarah daging dalam budaya negeri ini. Dalam budaya lokal Bali saja saat manusia baru dilahirkan hingga matipun tetap dilakukan upacara tertentu. Blom lagi upacara yang berkaitan dengan lingkungan alam dan makhluk lainnya. Itu baru yang bersifat positif.

Yang bersifat negatif tentu yang tujuannya menyakiti orang lain, lantaran iri dengan keuangan dan kemajuan tetangga, atau malah kemajuan rekan kantor terutama yang menjabat pada tempat basah. (PDAM contohnya. Sangat basah ! J) Apalagi kalo ngebaca iklan jual batu mustika yang bisa membuat pemiliknya begini begitu. Apa jadinya kalo semua orang tertarik membeli dan memakainya ? mungkin gak ada lagi orang yang diinjek di dunia ini.

Kasihan banget mereka yang percaya dan memakai itu demi sebuah pengakuan dari orang sekelilingnya, dimana segala kharisma itu akan hilang seiring hilangnya khasiat benda yang dibawa. Nah kalo sudah kliatan aslinya, apa siap untuk dikucilkan lagi ?

Yang menggelitik dari iklan-iklan tersebut tentu sang pemilik benda atau ilmu yang ditawarkan. Dari yang bergaya koboi, duduk tegak dan bersemedi, lengkap dengan pakaian tradisional, atau malah sedang menelepon dan yang paling lucu ya mejeng sambil memamerkan hape Nokia Commie 9500 dengan jelas didadanya atau malah agak jauh dari badan. Boro-boro ngerti Java atau donlot-donlotan.

Eh, Mungkin ini dia nih sumber sms santet tempo hari itu kali ya ? J

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian