Skip to main content

Samsung SCH W139 Feature Phone with Dual Sim

Teknologi dua kartu berbeda jaringan dalam satu ponsel, sebenarnya bukanlah satu hal baru yang bisa ditemui di negeri ini. Lima tahun lalu barisan ponsel China sudah melakukannya lebih dulu dengan suntikan tambahan teknologi lainnya seperti penggunaan layar sentuh, tv analog atau pemanfaatan wireless network, menjadikannya booming dan sempat menggoyahkan keberadaan sang raja Nokia saat itu.

Dua tiga tahun setelah era tersebut, terjadi pergeseran trend penggunaan ponsel, yang meski masih mengadopsi teknologi Dual Sim, namun secara bentukan mulai mencontek keberadaan ponsel pintar ternama asal Kanada, yang tampil dengan barisan keypad qwerty serta badan yang sedikit melebar. BlackBerry. Jenis ponsel seperti inipun tak kalah boomingnya untuk ukuran saat itu. Demikian halnya saat trend kemudian beralih ke perwajahan layar sentuh yang hampir memenuhi permukaan layar seperti inovasi sang pelopor, iPhone.

Namun, tak semua pengguna ikut-ikutan latah untuk beralih kepada trend yang sedang berkembang dijamannya. Ada juga yang merasa bosan dengan jiplakan dan copycat bentukan dari para pelopor teknologi, sehingga lebih memilih kembali ke asal muasal ponsel yang hanya memiliki fungsi dasar telepon dan sms saja. Bahkan, sebagian generasi orang tua kita rupanya masih merasa nyaman dengan bentukan perangkat ponsel terdahulu, yang simpel, sederhana dan gak membingungkan dari segi cara penggunaan.

Untuk menjawab keinginan sebagian kecil pengguna ponsel di tengah gempuran sekian banyak ponsel pintar, beberapa vendor ternama seperti Samsung, Motorola, LG hingga Nokia ditambah beberapa nama vendor lokal dan China, mencoba melepas seri sederhana tanpa suntikan sistem operasi dan fitur yang menggoda untuk menekan nilai produksi agar mampu menjangkau kantong para pengguna. Salah satu ponsel yang kali ini kami coba perkenalkan adalah Samsung SCH W139.

Ponsel yang masuk dalam kategori Featured Phone ini, datang dengan membawa teknologi Dual Sim berbeda jaringan, dan dapat aktif serta dipergunakan secara bersamaan. Dari bentukannya mengingatkan kami pada ponsel lawas milik Nokia yang dahulu masih mengadopsi S40 sebagai ciri ponsel menengah kebawah tanpa suntikan teknologi penting didalamnya. Bahkan untuk lensa kamera sekalipun, tampaknya memang sengaja ditiadakan oleh sang vendor demi menguatkan ciri ponsel dengan fungsi dasar.

Meski demikian, untuk dapat memuaskan keinginan pengguna menikmati fitur Multimedia, seri W139 ini tetap dilengkapi dengan fungsi Player, Radio FM dan content termasuk nada dering dalam format MP3. Sehingga untuk mendukung keberadaan fitur tersebut, sebuah slot micro sdcard tersedia di sisi kiri perangkat, dengan besaran maksimal 4 GB.

Selain itu, satu-satunya fitur wireless yang tersedia dan dapat digunakan untuk bertukar file pada perangkat ini adalah BlueTooth 2.0 tanpa adanya dukungan Java ataupun format aplikasi lainnya. Sehingga dapat dipastikan bahwa pengguna hanya mampu melakukan pertukaran file imaging dan audio saja. Sedangkan untuk file video atau aplikasi dan games, ternyata gag mampu dieksekusi lebih lanjut oleh perangkat. Jadi, pengguna dituntut cukup puas mengoperasikan perangkat apa adanya ini.

Sayangnya, meski seri W139 mendukung file imaging, tak semua format dapat dibaca dengan baik, termasuk format jpeg sekalipun. Dalam beberapa kali percobaan yang kami lakukan, ternyata hanya format file gif dengan ukuran mini saja yang dapat dieksekusi atau dijadikan sebagai wallpaper pada layar. Tentu hal ini cukup familiar bagi pengguna ponsel tempoe doeloe yang memang memiliki daya dukung terbatas.

Tampilan menu pada perangkat ini kurang lebih memiliki sajian yang sama dengan perangkat Samsung papan bawah termasuk seri Duos minus sistem operasi yang pernah mereka keluarkan. Dengan grid 3×4, beberapa aplikasi standar khas Featured Phone dapat ditemukan didalamnya. Seperti Alarm, voice Recorder, Timer, kalender, kalkulator, konverter dan Stopwatch. Untuk urusan kapasitas, daftar kontak phonebook hanya mampu menampung 1000 nomor kontak multi input, serta 300 pesan messaging atau sms. Selebihnya, hampir tak ada lagi dukungan yang diberikan oleh sang Vendor bagi penggunanya.

Untuk jaringan, teknologi Dual Sim yang didukung oleh perangkat Samsung SCH W139 ini mencakup CDMA 1X(800 MHz) dan GSM dual band 900 MHz dan 1800 MHz saja. Sedang kapasitas batere yang disediakan untuk menjalani sejumlah fitur dasar diatas adalah sebesar 1.000 mAh, cukup untuk mempertahankan ponsel hingga 3-4 hari kedepan dalam sekali charge.

Harga jual ponsel ini tergolong mahal jika ingin disandingkan dengan perangkat pintar lain yang sudah mengadopsi sistem operasi Android buatan China, namun masih cukup terjangkau bagi kantong pengguna tingkat pemula atau mereka yang sudah mulai bosan dengan kecanggihan teknologi yang ada. Yaitu kisaran 550ribu tanpa adanya bonus tambahan micro sd card atau kabel data.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

Tengah Malam nyambangi Graha Sewaka Dharma

Ini pengalaman pertama set alarm pada pukul 01.15 wita dini hari, atau bisa dikatakan masih tengah malam, untuk membangunkan si sulung, menyiapkan diri terkait agenda photoshoot Teruna Teruni Denpasar 2024, yang rencana berhiasnya dilakukan di gedung Sewaka Dharma, Dinas Pariwisata Kota Denpasar Lumintang. Auto dah gak bisa tidur lagi setelahnya.  Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 02.20 wita. Dan langsung meluncur ke area belakang, pemerajan di lokasi setempat untuk matur uning terkait kegiatan hari ini. Jadi ingat suasana jaga kantor di puspem era pemilu. Sepi dan gelap. Bersyukur sudah ada beberapa kawannya yang mendahului di lokasi.  Pantesan aja pengumumannya diwajibkan bawa Autan. Banyak nyamuk disini ternyata. Sukses bikin bentol dan gatal pada kaki.  Setelah yakin semua siap, saya meninggalkan Sewaka Dharma mendekati pukul 03.00 wita. Berjalan lambat di sepanjang jalan Gatot Subroto Tengah, membiarkan satu dua truk besar yang melaju kencang dari arah barat. Sembari memperh