Astungkara Putri ke-2 kami dinyatakan Lolos Sementara SPMB tingkat SMP Tahun 2025, pasca turun jauh dari urutan 068 di hari pertama pendaftaran jalur Domisili, ke nomor 216 di menit terakhir penutupan Seleksi. Masih ada jeda waktu hingga Pengumuman besok pagi.
Ini kedua kalinya juga saya melakukan upaya pendaftaran SPMB setelah kakaknya di jenjang yang sama tahun 2020 lalu. Waktu itu masih mengandalkan perolehan nilai dan zonasi, sementara kali ini murni hanya memperhitungkan jarak sekolah ke rumah dari hitungan udara. Benar-benar bikin sport jantung.
Pasalnya usai pendaftaran hari Senin lalu, putri kami masih menempati urutan atas dimana jarak rumah masih diambang rata-rata perolehan calon siswa saat itu. Mulai bergeser jadi urutan besar masuk hari terakhir pendaftaran/seleksi. Makin mendebarkan saat menemukan nama anak kami ini berada di angka 200an. Duh mana jam tutup seleksi masih lama...
Meski ada rasa khawatir, kalau proses ini gak bisa lolos, lalu harus bagaimana menyikapi langkah selanjutnya, tetap ada sedikit optimisme bahwa Intan bisa bersekolah di bangku SMPN 10 Denpasar sebagaimana keinginannya.
Bersyukur pilihan ini sesuai harapan mengingat untuk SMPN 1 dan SMPN 3 Denpasar, yang notabene lebih dekat ketimbang jarak rumah kami ke Lumintang, rupanya jarak terjauh yang masuk dalam daftar penerimaan jatuhnya di bawah 600 dan 900 meter. Praktis jika kami mengambil pilihan ini, gak bakalan masuk range Domisili.
Yah, bisa dikatakan sepertinya kami sudah boleh (sedikit) bernafas lega atas hasil seleksi SPMB jenjang SMP hari ini.
Untuk para orangtua murid yang masih berusaha di luar sana, jangan patah semangat memberikan yang Terbaik untuk putra putri kita...
Comments
Post a Comment