Skip to main content

Tahun Baru, Agenda Baru, Kesibukan Baru

Kilometer ke-4 baru saja berhasil dilalui meski dengan langkah malas, padahal ini minggu pertama di tahun 2019 yang semestinya bisa dilakoni menggunakan semangat baru. Tapi tidak demikian halnya dengan fakta lapangan yang ada.
Halaman Blog ini pun mengalami hal yang sama.

Tahun 2019 akhirnya datang juga.
Tahun dimana kami akan berencana dengan agenda baru, memugar rumah tinggal yang selama ini ditempati. Cuma lantaran agendanya harus memugar semua dan menaikkan lantai, sampai saat ini pikiran masih kalut dipenuhi apa bagaimana dan kemana semua barang yang ada bakalan dipindahkan. Mengingat kami tak punya area privat yang bisa digunakan untuk menyimpan itu semua. Jumlah dan jenisnya lumayan banyak. Bahkan saking desperate-nya, sempat terpikirkan ‘kenapa gak dijual saja ? Tapi apa iya masih bisa laku ?

Sementara untuk aktifitas SnartFren Community, sampai hari ini pun belum ada yang bisa dilakukan padahal Leader lain sudah sempat melangkah sesuai rencana masing-masing baik dalam skala kecil maupun lingkup besar. Hari Raya dan aktifitas belakangan ini rasanya memang benar-benar menyita semuanya. Bahkan untuk belajar dan mencoba membuat video dengan durasi 1 menit saja menggunakan aplikasi Viva Video atau Filmorago sebagaimana saran saat pemaparan di Bogor tempo hari pun, belum bisa dilakukan dengan baik meski semua apps sudah diinstalasi tinggal dieksekusi.

Kesehatan sendiri rasanya kini jadi makin malas untuk berolahraga. Padahal badan dan juga pikiran sudah mulai sakit lantaran absen lama dari aktifitas jalan cepat dan keringatnya. Kelihatannya sih keasyikan liburan dan keterbatasan akibat hari raya kemarin. Geregetan sendiri sebetulnya. Efeknya, ada satu benjolan di bagian lipatan paha yang kelihatannya bakalan makin membesar dan pecah bilamana saya tak jua mau menjaga itu semua. Parah bet.

Tapi syukurnya dari sekian banyak aktifitas baru, agenda bersih-bersih kantor minimal sudah tercapai.

Perlu waktu hingga 3 hari kerja untuk mewujudkannya. Kini penampilan ruangan jadi lebih bersih, dimana arsip kami gabungkan dalam satu area dimana saya sering mojok selama dua tahun belakangan ini, dan area dinding kami gantungkan beberapa foto kegiatan untuk menambah ramai suasana. Rencana lain, hari ini akan ada santap siang bersama kawan-kawan seruangan, yang disponsori oleh pak Kepala Bidang. Semoga bisa lebih baik lagi kedepannya.

Blog ini punya banyak pe-er.
Minimal bisa Update lagi meski hanya seminggu sekali. Tapi senang juga membaca pesan dari sesama Rekan Blogger yang menyampaikan bahwa Halaman Majalah IAPI dan Buku rilisan LKPP menjadi referensi dari Group WAG Pendamping Desa, dimana hari Sabtu sore kemarin baru saja melakukan Update konten, Buku terkait Rancangan, Pelaksaaan dan Serah Terima Kegiatan sesuai Kontrak yang sekiranya berguna bagi penggiat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Jaman Now.

Kita lihat deh apakah semua bisa tercapai Tahun ini atau malahan Molor. He… doakan bisa terwujud ya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian