Dalam kondisi begini, kerap alami yang namanya Putus Asa dalam menjalani keseharian.
Diabetes yang tak jua mampu dikontrol, makin hari terasa makin menyiksa.
Bayangan akan akhir nafas tiba dengan ancaman komplikasi selalu terbayang.
Kasihan anak-anak. Kasihan keluarga ini.
Namun apa daya, gula darah saban diperiksa selalu diatas angka 200, 300 bahkan sekali dua sempat mencapai 487.
Dengan konsumsi obat dan berpuasa, rasanya semua percuma begitu saja.
Istirahat hampir selalu dilakoni, dan sepertinya keadaan makin memburuk.
Jatuh dan jatuh lagi…
Diabetes
Comments
Post a Comment