Skip to main content

Asus Zenfone Max 3s, Terjangkau dan Tahan Lama

Puas dengan kinerja Samsung Galaxy A9 Pro tempo hari dalam hal ketahanan batere yang mampu digelar seharian online tanpa perlu bingung cari colokan atau tanpa ribet bawa serta Power Bank, rasanya jadi pengen mencoba alternatif lain, dengan kemampuan kurang lebih setara untuk pertimbangan utama ini, namun dengan harga yang lebih terjangkau. dan kalo bisa sih ya, tanpa mengurangi kemampuan kinerja ponsel dalam operasionalnya sehari-hari dalam mendukung pekerjaan atau hiburan dan sosial media.
Beruntung saya bertemu kawan lama yang menyodorkan Asus Zenfone Max 3s, ponsel bertenaga yang kelihatannya dipasarkan bukan untuk pasar lokalan sini.

Dilihat secara visual, penampilan Asus Zenfone Max 3s ini bisa dikatakan cukup menawan. Bahan metal pada bodi, benar-benar menyiratkan kekhasan Asus sejauh ini. Hanya terpaut 1 mm saja untuk urusan ketebalan bila disandingkan dengan ponsel Samsung Galaxy A9 Pro yang saya gunakan saat ini. Sementara baik spek dan lainnya diatas kertas bisa dikatakan setara.

Hadir dengan layar yang lebih kecil ketimbang A9 Pro, Asus Zenfone Max 3s ini sempat menghadirkan dugaan akan daya tahan batere yang lebih baik. Namun lantaran keterbatasan waktu yang diberikan pemilik ponsel untuk bisa mengoprek lebih jauh, sampai hari ini tampaknya saya belum beruntung membuktikannya. Meski demikian perlu diapreasiasi lantaran sepanjang pemakaian, sisa prosentase pasca penggunaan panjang masih setara dengan A9 Pro.

Penggunaan jenis prosesor Mediatek 1,5 GHz OctaCore tampaknya menjadi salah satu penyebab harga jual yang sedemikian terjangkau. Namun ketika dipadu dengan memory RAM 3 GB dan Internal Storage 32 GB, secara awam saya cukup puas dengan kinerjanya. Mengingat ponsel Android bisa dikatakan sangat jarang menyisakan RAM tak terpakai meski saat berada dalam kondisi standby sekalipun. Beberapa aplikasi yang didaulat secara multitasking, saat dibuka kembali, tidak lagi mengulang startup screen laiknya ponsel sejenis di kisaran harga yang sama. Untuk hasil benchmarking menggunakan Antutu, Zenfone Max 3s berhasil menggapai angka 40ribuan poin. Edan…

Sebagaimana ponsel seri lainnya yang mengusung nama besar Asus, Zenfone Max 3s tentu saja telah siap digunakan dengan mengadopsi User Interface Zen 3.0 yang kata kawan saya, @BlogDokter pengguna setia Asus, merupakan antarmuka terlengkap dan ringkas sejauh ini. Sementara sistem operasi sudah menggunakan Android rilis terbaru yaitu versi 7.0 Nougat yang artinya jika kalian termasuk yang beruntung bisa menggenggam ponsel berkekuatan daya batere 5000 mAh ini, ya ndak usah khawatir akan pembaharuan sistem operasi lagi satu dua tahun mendatang.

Urusan kamera, Asus Zenfone Max 3s sudah dibekali resolusi 13 MP untuk bagian punggung dan dilengkapi dengan dual Flash, sedang urusan selfie, kalian akan mendapati lensa 8 MP di sisi depan ponsel. Lumayan bukan ?

Secara resminya, ponsel ini keknya ndak bakalan kalian temukan di pasar lokal. Karena untuk Indonesia, Asus merilis seri Zenfone 3 Max dengan 2 varian yang sama-sama dibekali dengan kapasitas batere sekitar 4100 mAh. Sementara ponsel satu ini rilis di India Februari lalu.
Sehingga satu-satunya opsi yang ada adalah onlineshop dengan harga jual sekitaran 3 jutaan, bergaransi Distributor.

Apakah ponsel ini cukup worthed untuk dibawa pulang ? Ya bergantung pada kenekatan kalian aja mengingat ni ponsel tergolong gak resmi kalo dipake harian di Indonesia.
Namun sebagaimana ponsel lawas saya era pdaphone berbasis Windows Mobile tahun 2005/2006 yang saat itu tergolong kasus yang sama, woles aja ketika kalian paham pola penggunaannya. Karena toh ketersediaan bahasa Inggris internasional sudah ada secara default ketika terjadi proses Hard Reset pada ponsel sewaktu-waktu.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p