Skip to main content

Posts

Kecoak Pembangunan

Recent posts

Bali Ikutan Demo Gaes

Tadi sore itu kami sempat keliling Kota Denpasar, karena anak-anak tampaknya sudah mulai bosan di rumah sejak pagi. Memang berusaha gak kemana-mana, mengingat situasi jalanan sepertinya gak kondusif pasca info demo polda. Pas mentas di sisi utara GOR hingga RS Bhakti Rahayu, sampah masih tampak berserakan di pinggir jalan raya. Beberapa orang terlihat sedang berupaya membersihkannya, dan keberadaan pak pol sudah gak seramai pagi tadi. Tapi pas melewati area SLUA ke arah barat, sampah terlihat makin banyak. Kami bertanya-tanya ada apa gerangan.  Nyatanya semua terjawab pas iseng beli bahan banten untuk Kajeng Kliwon besok di Pasar malam Kereneng, dimana kami mendapat info bahwa massa yang tadinya melakukan demo di area polda, perlahan merapat menuju kawasan renon melalui jalan Kamboja. Ada yang berdarah-darah kata buk dagang. Pantesan jalanan banyak sampah malam ini.  Anak-anak meminta kami main lebih jauh. Jadilah kendaraan diarahkan ke area renon, karena rasa ingin tahu terka...

Kenangan Bangku Kuliah Teknik Arsitektur era 90an Akhir

Kampus Bukit Jimbaran yang saya ingat, tanahnya masih gersang dan berwarna coklat. Beberapa pohon Ketapang berjejer menghiasi area parkir yang terletak di sisi kiri gedung utama Fakultas Teknik. Jika beruntung, kalian masih bisa menemukan pohon Juwet dan Singapur yang menyajikan buah khas dan kini sudah tergolong jarang ada. Sementara sisi kanan ada beberapa warung vietkong -begitu kami menamakannya- milik masyarakat yang sudah menyiapkan belasan nasi bungkus, mie instant dan jajanan remaja, sebagai bekal perut selama perkuliahan utamanya bagi mereka yang tak sempat sarapan. Ya, ini keseharian kami, mahasiswa Arsitektur Universitas Udayana yang hampir setiap hari dijejali tugas kuliah, baik exact maupun yang membutuhkan pemikiran seni juga kreatifitas, menghabiskan malam hingga pagi berikutnya, agar semua tugas bisa selesai sebagai harapan, lalu lanjut perkuliahan tanpa menyempatkan diri untuk makan pagi bahkan mandi. Gak heran, beberapa kawan menampakkan wajah kusut dan lelah, sesaat...

Command Prompt AI : Bikin Stiker

Ubah gambar ini menjadi satu set 9 stiker Pixar style (dalam grid 3x3) dengan memakai jaket kulit cokelat, kaos putih di dalamnya dan rambut hitam kecokelatan tebal rapi dengan model potongan undercut. Setiap stiker memiliki ekspresi dan ucapan berbeda yang ditulis dalam gelembung teks (speech bubble). Berikut rincian masing-masing stiker, dari kiri ke kanan dan atas ke bawah: Baris Pertama: Kiri Atas: Ekspresi: Tertawa dengan kedua tangan menutup mulut Teks: "Wkwkwkwkwk..." Tengah Atas: Ekspresi: kaget dengan melihat keatas Teks: "Masak ketooo ?" Kanan Atas: Ekspresi: marah mata melotot Teks: "Ataaah..." Baris Kedua: Kiri Tengah: Ekspresi: senyum dengan satu tangan mengepal Teks: "Semangaattt..." Tengah Tengah: Ekspresi: kaget dengan kedua tangan menyentuh kepala Teks: "Oh my Goat..." Kanan Tengah: Ekspresi: senyum dengan menyatukan kedua telapak tangan Teks: "Suksema..." Baris Ketiga: Kiri Bawah: Ekspresi: tertawa dengan tan...

Semua akan Berada di Posisi itu

Belakangan jarang banget meluangkan waktu buat bisa nulis. Kebanyakan masa senggangnya dihabiskan untuk menghafal dan melafalkan. Barisan kalimat penyampaian yang dialihbahasakan ke bahasa bali halus. Yang notabene masih jarang digunakan dan diucapkan. -Melelahkan tapi Menyenangkan- Semua ini memang pilihan. Dan saya secara sadar mengambil keputusan ini karena sejak dini sudah terbayang kelak akan menjadi pengganti ketika semua generasi tua sudah tak mampu lagi melakukannya. Mau tidak Mau, Suka tidak Suka. Semua akan berada di posisi itu. Kecuali maut menjemput lebih awal.  Tapi gak ada salahnya untuk belajar. Mempersiapkan diri, mental, dan juga cara berbicara, apalagi di depan banyak orang. Kelak bakal banyak gunanya.  Tentu semua ada konsekuensi yang mengikuti. Macam jarang update blog. Ataupun menumpahkan isi pikiran di sejumlah sosial media...

Bukan Yang Pertama, tapi Tetap Saja Deg-Deg-an...

Pertengahan bulan ini rasanya keseharian hampir dipenuhi oleh aktifitas adat, baik hanya sekedar sebagai pelengkap penderita, penyaksi hingga yang secara tak sadar menjadi pelaku.  - Bodoh sekali dia Yang Mulia - Takeshi Castle Ya, ini memang bukan yang pertama, tapi rasanya tetap saja deg-deg-an. Karena jika dilihat dari posisinya, ini juga merupakan pengalaman pertama, yang keputusannya diambil tak sengaja. Membuka agenda bebaosan, agenda serah terima anten, yang tadinya berpikir hanya sebagai pembuka dan penutup, tapi rupanya terjebak dalam situasi moderator. Meski sudah punya pengalaman serupa di meja kerja, tetap saja menyampaikan semuanya dalam bahasa bali halus merupakan persoalan besar. Salah sudah pasti. Tegar dan berupaya menyelesaikannya dengan baik, memberi banyak rasa syukur di akhir cerita. Tidak lupa meminta Maaf kepada semua pihak secara pribadi karena sudah terlalu Pe-De menawarkan diri mengambil posisi ini. Untuk kalian semua yang pernah ataupun masih belajar menj...

Cara Cepat atau Berproses ?

Iseng tadi scroll timeline Thread lalu nemu akun @paktry_official yang bertanya soal pecahan sederhana, namun yang bersangkutan meyakini banyak orang yang salah jawab.  Lalu ada postingan serupa lainnya, yang mengkombinasi soal pecahan, dan prosentase. Unik. Dan ternyata, pemilik akun ini merupakan seorang guru matematika dengan pengalaman 10an tahun mengajar. Saya malah berharap ada modelan soal yang mencampur pecahan, desimal dan prosentase dalam penjumlahan dan pengurangan sederhana.  Mengingatkan saya pada pemaparan seorang ahli di Bimbel dekat rumah yang membanggakan TRIK atau Cara Cepat menjawab soal Test Ujian Masuk Universitas yang dapat dijawab kurang dari 10 detik. Saya pribadi secara pemikiran jangka panjang kurang sependapat dengan beliau ini.  Benar memang. Bahwa Trik atau Cara Cepat itu bisa digunakan untuk menjawab sebagian besar model soal yang diberikan saat uji masuk perguruan tinggi macam dulu di jaman kami, disebut dengan UMPTN. Bahkan modelan cara pem...