Skip to main content

Posts

Dua Tablet Android Nganggur

Recent posts

Kapah-kapah melali... Melali kapah-kapah...

Di usia segini, sudah paling males kalau harus riding jauh-jauh apalagi bareng banyak orang. Karena aksi memontoran jauh-jauh itu sudah sering dilakoni saat masih menunggangi Honda Tiger 2000 belasan tahun silam sampai berpindah ke Yamaha Scorpio 225. Cuma memang selalu sendirian. Teman di jalan hanya ada satu jaman itu. Kamera digital entry level Koica Minolta 3,2 MP. Karena punya hobby motret segala macam selama di perjalanan, satu hal yang kemungkinan susah dilakukan kalau memontoran bareng banyak orang. Bisa berhenti mendadak begitu menemukan objek yang unik. Bukan yang cantik 😶 namun tetap menarik.  Dan sayapun masih menyimpan ribuan foto perjalanan itu dalam sebuah harddisk 2 TB.  Kini, aktifitas memontoran sudah makin jarang saya lakukan. Lebih banyak berjalan kaki, pagi sore atau sesempatnya, dan sering berharap bisa tembus target 6000 langkah setiap hari. Namun demikian, yang namanya hobby motret di sela olahraga ya tetap jalan. Cuma sekarang rasanya sudah lebih dari...

Menemukan Kopi Resep Donapezil Bapak

Sore tadi di sela waktu menunggui si bungsu pulang sekolah, saya menemukan kopian resep milik Bapak yang sampe hari terakhir Beliau tiada, obat ini tak kunjung didapatkan di Farmasi RSAD. Kalau tidak salah ingat, tiga kali menghubungi nomor kontak whatsapp bagian farmasi, ketiganya pun kosong. Pun saat mencoba peruntungan membeli sendiri di beberapa apotek sekitaran Denpasar termasuk yang mendukung BPJS, semuanya kosong. Kalau tidak salah, obat ini berfungsi untuk mengendalikan demensia yang Bapak derita semenjak diagnosa stroke setahun lalu, rekomendasi dokter syaraf yang merawat Bapak terakhir kali. Mungkin memang sudah jalannya.  Dan secara kebetulan sebelum jemput si bungsu, saya sempat tidur-tidur ayam dan bermimpi bersua Bapak di lebuh depan rumah. Beliau tampak sehat duduk di atas meja depan gerbang. Saya yang mencoba menjaga kaki meja agar Bapak tidak terjatuh malah disapa dan diajak pulang Beliau. Tanpa kata. Baik-baik disitu Pak... 😌

Prompt AI Foto Profile Simpeg PNS

Lagi rame di ruangan, membuat foto profil di aplikasi Simpeg Badung ala Pak Sekda Badung @surya.suamba yang berpose miring, bukan menghadap kamera laiknya pas foto biasa.  Bagi kalian yang sudah memiliki foto menggunakan seragam cokelat khaky, bisa coba memanfaatkan aplikasi Gemini atau ChatGPT dan co-pas prompt AI berikut.  Jangan lupa untuk menyesuaikan tinggi badan, ciri khas lainnya dan nama sekiranya perlu.  Buatkan foto portrait seluruh badan dengan posisi miring menggunakan foto tersebut (upload foto kalian yang mengenakan baju cokelat khaky) tanpa menghilangkan ciri dan bentuk wajah asli dengan latar belakang abu-abu. Diperkirakan tinggi orang itu 185 cm, perut rata. Menggunakan sepatu kulit berwarna hitam dan baju lengan pendek tanpa menggunakan asesoris tambahan pada kantong. Pertahankan keaslian wajah tanpa menyerupai hasil editing AI. Nama yang tertera 'ARTAWIBAWA'.

Waktu terasa begitu cepat berlalu...

Waktu terasa begitu cepat berlalu... Baru kemarin Bapak anteng rebahan di kursi kayu ruang tamu sembari manggil De Titih, meminta agar ia segera mendekat, sekarang sudah sepi saja ini rumah. Gak ada lagi yang teriak-teriak di pagi hari. Gak ada lagi suara batuk berdahak yang terdengar. Semua kini dilanda rasa Kangen mendadak. Dari si bungsu Ara, mantu yang kerap menyapa, hingga Ibu yang sering diajak bertengkar. Semua mengaku kehilangan.  Saya pribadi mulai merasakannya ketika Bapak sudah masuk kamar jenazah di peti nomor 16 RS Wangaya Selasa siang kemarin. Lalu berlanjut merasa hampa ketika membersihkan diri Rabu pagi sebelum berangkat kerja. Memang agak beda jadinya. Dan perlu waktu lama untuk bisa menuangkan isi pikiran di tengah kesibukan menerima tamu yang datang dan juga melaksanakan kewajiban akan jalannya upacara hingga Selasa petang kemarin. Tidak mudah untuk bisa melewatinya dengan baik.  Sejak awal kepergian Bapak, saya merasa mungkin ini memang sudah jalan Terbaik ...

Matur Suksema Sareng Sami

Om Swastyastu, Majeng ring Semeton titiang sareng sami lanang lan istri sane dahat wangiang titiang, dumogi setata panggihin titiang kenak rahajeng rahayu. Titiang ngangganin reraman titiang, keluarga saking Pande Ketut Arka, ngaturang suksema ping banget antuk sepengerawuh Ida dane sareng sami, nyarengin pemargin upacara bapan titiang nyantos puput ngelinggihang ring pemerajan titiang rahina Anggara Wage 14 Oktober 2025 sane sampun lintang, lan ngrastitiang ipun, dumogi Amor ing Acintya. Nenten lali titiang nunas geng pengampura yening wenten napi sane atur titiang nenten munggah ring arsa Ida dane sareng sami. Om Shanti Shanti Shanti Om -PanDe ArtaWibawa lan Alit KusumaDewi

Tuntas Jua

Akhirnya tuntas jua perjalanan Bapak menuju "rumah terakhir"nya. Dan yang gak disangka, Saya ternyata bisa nangis juga... Matur Suksema untuk semua Saudara, Semeton, Teman-teman dan siapapun itu yang telah banyak mendoakan orangtua kami, dan belum sempat dibalas satu persatu. Terima Kasih untuk semua uluran tangan, bantuan materi maupun suntikan semangat, yang banyak memberi arti dalam menyelesaikan tugas duniawi.  Sekali lagi, Terima Kasih...