Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2009

3 Tahun sudah PanDe Baik nge-BLoG

Hmm…. Bener-bener gak disangka kalo saya selaku pemilik BLoG PanDe Baik, bisa melakukan aktifitas ini hingga tahun ke-3. Secara kontinyu menuliskan segala macam bentuk penumpahan uneg-uneg dari yang bersifat pribadi, soal lingkungan keseharian, tentang keluarga, idealisme pekerjaan, opini pada situasi kondisi bangsa, hingga ke hobi Teknologi ponsel. Jadi gak ada salahnya saya mengucapkan ‘SeLamat ULang Tahun yang ke-3’ kepada Diri Sendiri…. untuk sebuah BLoG yang kini sudah memakai alamat domain nama sendiri yaitu PanDe Baik . Ah, Narsis banget deh ! Adapun perjalanan BLoG ini dimulai pada tanggal yang sama tiga tahun lalu, dalam sebuah Workshop Seminar IT yang diselenggarakan oleh KPDE Kotamadya Denpasar. Bapak Erwin Soetomo adalah orang yang mengajarkan apa itu BLoG dan bagaimana membuat BLoG. Saat itu satu-satunya yang terlintas dikepala adalah nama PanDe Baik , nama yang saya sandang sejak kuliah di Arsitektur dahulu, dan meminjam BLoGSpot sebagai rumah gratisan BLoG saya ter

TemPat NongKrong Fave-nya PanDe Baik

Menyambung tulisan saya sebelumnya soal ide untuk menghangatkan kembali milis dan juga BLoG, minimal melahirkan satu tulisan yang kurang lebih memiliki tema yang sama antar satu dengan lainnya. Istilahnya kalo ndak salah Thematic Posting . Kali pertama yang dilemparkan adalah ide Tempat Nongkrong. Ngomongin tempat nongkrong, sebenarnya gak ada tempat yang spesial bagi saya pribadi yang bisa dijadikan sebagai tempat nongkrong. Bukan karena gak ada yang asyik tapi karena saya emang jarang punya waktu buat nongkrong. Hahahaha… Akan tetapi, demi menghormati ide rekan-rekan anggota milis yang sudah bersusah payah mencari ide dan mengupayakannya agar bisa terwujud, bolehlah saya ikut serta urun cerita. He… Sekedar meramaikan saja. Tempat Nongkrong yah ? Dalam tiga puluh tahun usia saya kini, bisa jadi dan bisa dikatakan periode paling banyak digunakan untuk Nongkrong adalah periode perkuliahan saat di Arsitektur Udayana dulu. Namun Nongkrong disini bukan diartikan sebagai ‘ngobrol ngalor

DaGeLan PoLitik PiLPres 2009 ; Semua ingin jadi PREsiden

Apa yang terjadi pada bangsa ini seminggu terakhir, bisa jadi sebagai upaya meredam panasnya suhu pro kontra kasus Antasari, baik pro kontra tentang motif pembunuhan Nasrudin maupun pro kontra kelucuan anggota DPR kita yang melarang KPK menangkapi para calon tersangka kasus korupsi pasca penangkapan Antasari. He… Becanda lagie. Semua ingin menjadi PREsiden. Begitu kira-kira gambaran yang dapat saya tangkap selaku posisi saya sebagai rakyat yang awam soal politik dan politikusnya. Masih ingat dengan iklan pembentukan opini publik pra pemilu kemaren ? Katakanlah yang paling heboh itu Pak Prabowo, Wiranto, Megawati, Pak Presiden kita SBY, hingga ke orang-orang yang nyatanya tak kterlihat batang hidungnya saat ini, Soetrisno Bachir, si siapa tuh namanya yang mengklaim mendapat dukungan dari kolaborasi pembaharuan ? He… mohon maaf jika saya salah sebut nama maupun lupa nama… Belakangan belum juga dimulai gong kampanye PiLPres, sang Wakil Presiden kita saat ini malahan sudah mencuri start un

PanDe Baik Menyayangkan aksi SaLing SinDir SBY – JK

Semingguan ini layar televisi seakan berubah menjadi sebuah tayangan infotaiment para tokoh parpol negeri ini. Bagaimana tidak, baru saja Bapak Presiden kita mengumumkan atau mendeklarasikan calon pasangan BeLiau kelak saat tampil pada PiLPres mendatang, itu sebagai respon dari aksi curi start yang dilakukan sang Wakil Presiden kita, telah pula mengumumkan pasangannya kelak dan malahan BeLiau ini bakalan maju mencalonkan diri menjadi RI 1. Maka terjadilah apa yang kalau boleh saya sebutkan, politik yang sangat kekanak-kanakan. Saling serang, saling sikut, saling sindir, mengklaim bahwa diri merekalah yang memiliki peran paling besar dalam membangun negeri ini. Mereka lupa akan kedudukan dan jabatan yang mereka sandang saat ini, keduanya masih merupakan dua ujung tombak bangsa ini. Pasangan SBY – JK yang bagi saya adalah duet yang paling fenomenal sepanjang sejarah pemilihan Presiden. Bukan apa-apa, tapi duet mereka ini barangkali tidak mampu diprediksi oleh sebagian besar pemilih bangs

One BLoG Wonder ; BLoG CaLeG

Masa kampanye sudah lewat…. Hasil Pemilu guna memilih para Wakil Rakyat yang bakalan duduk di kursi empukpun sudah bisa diketahui. Tampaknya apa yang diramalkan banyak orang terjadi sudah. Dari ribuan CaLeG yang tidak lolos mulai menampakkan sifat asli mereka. Ambisius dan mau menang sendiri, mudah putus asa atau malahan gak peduli lagi. Entah sudah berapa kali media baik televisi, koran hingga BLoG mengungkap dan mengulas masalah ini. Cerita tentang para CaLeG yang stress gara-gara tidak terpilih menjadi Wakil Rakyat, padahal entah berapa uang dikeluarkan untuk me-dharmasuaka, menyumbang hingga serangan fajar. Memang sih, hare gene kaya’nya udah basi banget kalo masih saja ngomongin mereka (para CaLeG yang gak lolos ke kursi empuk) , jadi saya coba mengulasnya dari sudut pandang lain, yaitu keberadaan BLoG para CaLeG yang dahulu barangkali begitu gencar digunakan sebagai salah satu alternatif kampanye via dunia maya. Keberadaan BLoG yang dibuat oleh para CaLeG maupun pendukungnya ini

…akhirnya lulus juga… L2…

Setelah kurang lebih tiga kali mengikuti pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa yang diselengggarakan oleh BKD Pemkab Badung, akhirnya saya dinyatakan lulus ujian Nasional dan berhak atas sertifikasi yang hanya berlaku selama 2 tahun, istilahnya L2. Padahal awal mulainya pelatihan yang dilakukan di sebuah hotel dekat Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Sempidi, sempat guyonan bareng rekan-rekan lain yang senasib dengan saya. Berkali-kali ikutan ujian sertifikasi, tapi selalu saja menyandang gelar L4 –Lu Lagi Lu Lagi-. Maksudnya ikut lagi-ikut lagi. Gak pernah dinyatakan lulus. Berhubung pada pelatihan pertama sekitar dua tahun lalu saya sudah disetrap selama satu minggu di Bapelkes Tangtu jalan Ida Bagus Mantra dan dijejali materi serta bahan ujian untuk sertifikasi, bisa dikatakan itu sangat membosankan. Mungkin karena saya memang belum pernah menyentuh sama sekali bidang Pengadaan Barang dan Jasa ini sebelumnya. Jadi, apa yang saya dapatkan ya saya tahu hanya sebatas teori saja. Dalam k

Nexian NX G900 Ponsel Lokal ala BLackBerry ?

Surprised… itu yang pertama kali saya rasakan saat ngbaca beberapa blog yang isinya sama plek hingga ke titik komanya. Bukan… Bukan cerita Antasari ato Rani Juliani kok. Tapi soal peluncuran ponsel merek lokal, Nexian NX G900 yang dibundling dengan kartu XL, dan dijual dengan harga 999.000 saja. Trus knapa bisa sampe bikin heboh ? ini gara-gara iklan dari ponsel tersebut mengklaim memiliki kemampuan nyaris setingkat si gembul BLackberry yang belakangan jadi booming di negeri ini. Katanya sih bisa digunakan untuk facebook-an, chatting segila-gilanya, email dan internet browsing. Iseng saya hunting ke web resmi milik Nexian, ternyata memang bener kalo mereka baru saja merilis sebuah ponsel yang menyerupai dan berkemampuan BLackberry. Sayangnya gak ada spesifikasi yang jelas perihal isi jeroan ponsel, sekalipun sudah saya ubek-ubek halamannya. Dari sekian banyak web dan blog yang menyajikan cerita soal peluncuran ponsel, kelebihan dan segala tetek bengek promosinya, hanya satu yang berke

PonseL Terkini ? Pikir duLu sebelum BeLi

Hhh… menulis soal berita terkini apalagi berkaitan dengan Antasari dan kasus pembunuhan itu rasa-rasanya kok saya seperti dikuntit ya ? he…. udah ah, balik ngomongin Gadget aja. Toh Gak ada yang merasa dipojokkan dengan tulisan saya kalo nyinggung soal ponsel dan hobby. Hhh… ehm, Melanjutkan tulisan saya sebelumnya serta menindaklanjuti berbagai pertanyaan yang dilontarkan kepada saya selama ini terkait ‘bagaimana jika saya memiliki sebuah BLackberry ? atau iPhone sekalian ?’ He…. Sebetulnya siy sah-sah saja. Toh uang itu punya sendiri dan yang make ya situ-situ juga. Taaaapiii….. alangkah baiknya sebelum memutuskan untuk membeli dan menggunakan ponsel-ponsel pintar macam BLackberry, iPhone ataupun PDA ber-Windows Mobile, mbok ya diperhitungkan matang-matang dahulu secara arif nan bijaksana. Huehehehe…. 1. Sesuai Kebutuhan Sebelum memutuskan untuk berganti ponsel ataupun membeli ponsel baru apalagi yang bertipe ponsel pintar (Smartphone), baiknya dibalik dulu pada diri sendiri. Sebenar

Ada Apa Dengan Antasari ?

Sungguh sangat disayangkan. Hanya itu yang bisa dirasakan saat ini. Memantau pemberitaan perihal keterkaitan sang ksatria pemberantas korupsi, Antasari Azhar yang selama ini identik dengan keberadaan KPK dengan kasus pembunuhan Nasrudin yang diduga memiliki motif ‘Cinta segitiga’. Secara pribadi, saya beranggapan begitu. Bagaimana tidak ? Seorang tokoh yang selama ini begitu saya kagumi, baik secara visual figur kebapakan yang santai lugas dan tegas dalam berbicara, menyampaikan maksudnya baik kepada wartawan, saat bersama musisi SlanK atau saat hadir dalam ‘Kick Andy. Kini harus meringkuk dalam sel untuk sebuah kasus yang menyeret nama BeLiau hanya atas dasar atau motif ‘Cinta segitiga’. Saya malahan sependapat dengan BeLiau… Sungguh motif yang murahan. Terlepas dari kebenaran tidaknya dugaan Antasari terlibat dalam kasus pembunuhan sobat baik BeLiau itu, dalam pikiran saya rupanya masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang barangkali juga menjangkiti pikiran sebagian besar masyarakat n

Beneran, butuh PonseL Terkini ?

Yang namanya ketenaran suatu brand agaknya secara perlahan berganti belakangan ini. Kalo tahun lalu Nokia masih merajai pasar Indonesia dengan bombardir N dan E series mereka. Tak tertandingi oleh yang lain. Kini, pangsa pasar ponsel di negeri ini mulai diambil alih oleh handset gembul produksi Kanada, BLackberry. Keberadaan BLackberry mulai booming setelah (lagi-lagi) sang Pesiden AS terpilih Barrack Obama terlihat begitu setia menenteng handset ini kemanapun BeLiau pergi. Padahal seingat saya, BLackberry dahulu pernah ditawarkan secara Gratis oleh Indosat lewat program bundling mereka. Bahkan saat negeri AS dilanda demam BLackberry-pun, bangsa ini masih terlihat begitu menantikan teknologi terkini yang bakalan dirilis oleh sang raja, Nokia. Serbuan ponsel dengan teknologi terkini tidaklah lengkap jika belum memasukkan nama besar iPhone. Ponsel yang menggunakan metode layar sentuh secara penuh ini sebenarnya sudah dirilis jauh sebelumnya, namun baru awal tahun kemarin dirilis resmi di

BLackberry untuk PNS ?

“Jaman sudah Blackberry, Hare gene masiy pake ponsel ?” Senin pagi lalu, saya kedatangan seorang rekan kantor yang seperti biasanya selalu mencoba memberikan ‘sentuhan’ nyeleneh. Kali ini Rekan saya tersebut memberi komentar pada aktivitas saya yang mojok membaca email via ponsel Nokia CDMA 6275i…. Mmmpphhh…. Saya hampir saja memuncratkan sesuatu gara-gara saking gelinya dengar teriakannya kali ini. Huah ? Blackberry ? sejak kapan ? “Kamu tu masiy ja kuno pake ponsel…. Ini jamannya begini nih…. (sambil memperagakan tangan mencet keyboard-pad ala Blackberry). Gak trendy ah….” Huahahaha….. Angin apa yang membuat rekan saya ini begitu tergila-gila dengan BLackberry ? Rupanya sang Istri baru saja membeli Blackberry Javelin, seri hematnya Bold 9000. makanya kini ia seakan tergila-gila ikutan booming Blackberry…. Oke deh. Tapi ngomong-ngomong, seberapa pantas siy seorang PNS seperti saya ini menenteng BLackberry dalam keseharian saya ? Pertama sih saya perlu tahu dulu apa kelebihan sebuah B