Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2009

Pengen Jadi CaLeg ? susun Strategi yuk ?

Hanya ingin melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang kisaran biaya yang perlu disiapkan buat yang nekat pengen jadi CaLeg. He… kira-kira kalo si CaLeg minim dana, apa yang sebaiknya dilakukan yah ? Oke, Katakanlah seandainya saya yang memiliki ambisi seperti itu sedangkan dana yang dimiliki sangatlah minim, kira-kira bisa gak ya saya nembus gedung ‘Wakil Rakyat’ seperti halnya Bupati Kupang yang terpilih tanpa perlu mengeluarkan duit ratusan juta itu ? Memang saya sadari, untuk bisa mewujudkan impian seperti halnya Bupati Kupang, barangkali memiliki kemungkinan satu berbanding seratus. Itu bakalan tergantung pada kepercayaan yang diberikan kepada masyarakat, bukan dengan janji-janji palsu bakalan mengaspal jalan ini, bakalan membebaskan biaya pendidikan, atau mensejahterakan petani. That’s all Bullshit bagi saya. Seandainya saya dalam posisi berambisi maju ke bursa CaLeg, sedangkan saya minim dana dan modal awal dan tragisnya bukan siapa-siapa di mata masyarakat, mungkin hanya satu

Pengen Jadi CaLeg ? Pikir-pikir dulu deh !

Pemilu tahun ini agaknya bakalan jadi makin beda dengan pemilu sebelumnya. Apalagi kalo bukan karena makin banyaknya orang yang ikutan bursa CaLeg. Dari muka lama hingga wajah baru yang sama sekali belum dikenal publik secara luas. Terlepas dari semua motivasi masing-masing orang yang begitu ngotot mencalonkan dirinya sendiri sebagai ‘Wakil Rakyat’, agaknya masyarakat kinipun makin mengerti mengapa mereka semua nekat melakukan hal ini. Bisa jadi paling pertama yang menjadi pertimbangan ya kondisi ekonomi yang makin susah untuk dijalani dengan profesi pas-pasan. Belakangan saya yakin semua orang pun tahu bahwa kursi empuk ‘Wakil Rakyat; dianggap lebih menjanjikan banyak hal, banyak mimpi sedangkan kewajiban yang seharusnya dilakukan bisa dikatakan sangat minim. Lebih banyak kunjungan atau studi ke luar daerah dibandingkan hasil kinerja yang diharapkan oleh masyarakat. So, dimana lagi bisa mewujudkan semua itu ? Lantas apakah semudah itu orang bisa mencalonkan diri menjadi CaLeg ? seoran

Liburan bareng Benny & MiCe

Hanya berselang sehari usai pengumpulan tugas kuliah ‘Real Estate’ plus Usulan Penelitian ato yang biasa disebut sebagai Proposal Thesis, saya pun berminat untuk menghabiskan liburan weekend ini dengan cara fun. Tujuannya ya nge-refresh pikiran yang selama dua tiga minggu terakhir dibebani materi berkaitan dengan Sistem Informasi sebagai bahan dasar proposal yang bakalan diajukan. Awalnya sih pengen pijet terapi listriknya Pak Tri Mulyono di perumahan DaLung Permai, biasanya lumayan bikin aliran darah jadi lancar. Eh, ngomongin pijet, yang ini ya pastinya beda banget kalo sampe kesasar ke tempat pijet plus ‘masuk segar keluar lemes’ . He…. Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain. Sebagai awal dari liburan, saya malahan dikaruniai buku komik Benny & Mice . Hasil pinjeman dari adik sepupu yang memang punya hobi beli buku komik sedari kecil. So, dua biji yang kini ada ditangan saya ada ‘Talk about HaPe’ dan ‘Jakarta Atas Bawah’ . Hasilnya ? Bukan saja aliran darah yang lancar, tapi juga

Sedikit Lagi, Merengkuh Gelar Pasca Sarjana

Aaahhh…. Perasaan sedikit lega hari ini agaknya sudah bisa saya ungkapkan. Sebagai rasa syukur atas segala hal yang sudah saya jalani selama dua bulan belakangan menjelang detik-detik terakhir perkuliahan di semester 3. Ya, ternyata bisa juga saya tiba disini. Padahal rasanya baru kemarin saya menjalani ujian TPA (mirip test psikologi) dan matrikulasi (pengenalan materi awal sekaligus penyegaran ). Rasanya baru kemarin saya memiliki beberapa teman baru yang beragam usia dan aktivitasnya. Terkait dengan awal mula kenekatan saya mengikuti kuliah Pasca Sarjana ini, barangkali ada beberapa rekan blogger Bali yang masih ingat tulisan saya terdahulu tentang ‘Gelar yang tak lagi membanggakan’ . Sempat diculik untuk Bale Bengong miliknya Om Anton kalo ndak salah. Waktu itu saya masih belum punya rumah sendiri seperti sekarang. Masih numpang di Blogspot. Jika saya membaca tulisan lama tersebut, barangkali bisa dikatakan apa yang saya yakini masih sama. Seandainyapun kelak gelar dari perkuliah

KIM Fakultas Teknik tahun 2009

Apa yang akan terlintas dibenak saat melihat pemandangan seperti foto dibawah ini ? Pemukiman kumuh ? Rompok pendatang tanpa identitas ? Atau malah seperti saya, mengingatkan pada suasana KIM (Kemah Ilmiah Mahasiswa) yang dilakukan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Teknik setiap tahun penerimaan mahasiswa Baru. Satu ajang balas dendam antara para senior ke para juniornya. Paling gak ada hukuman fisik, bentak-bentakan ataupun tekanan mental. He…. Yah, foto diatas tadi hanyalah foto perkemahan sebagai tempat tinggal sementara bagi para buruh/pekerja di dekat areal poyek Pemerintah, dalam hal ini pada Proyek Penanggulangan Banjir untuk Kawasan Dewi Sri Kuta dan sekitarnya. Kalopun mau melihat kebelakang, empat tahun lalu disepanjang jalan Dewi Sri teryata masih berupa sawah yang kemudian dilalui oleh berbagai alat berat dengan ratusan kubik limestonenya sebagai pondasi jalan raya. Kalo ndak percaya, bisa kok ditengok di Google Earth. Sebagai perbandingan yang bisa saya lakukan dan yakini adal

Koordinasi Apa siy Susahnya ?

Koordinasi. Ya, satu hal terpenting dalam sebuah kerja sama tim untuk mencapai keberhasilan baik secara tim menyeluruh maupun masing-masing pihak yang terkait didalamnya. Ini termasuk berlaku pula bagi semua aspek bidang Pemerintahan terutama dalam merencanakan tata kota maupun penanganan infrastrukturnya. Tapi sebenarnya, apa sih sulitnya untuk melakukan koordinasi ? Bagi saya pribadi sih, asal muasal koordinasi itu ya dari Perencanaan yang sedianya dilakukan oleh Badan ataupun bidang yang berwenang untuk itu. Yang terpenting lagi, isi dari Perencanaan diatas tentu sudah memperhitungkan, mempertimbangan berbagai kepentingan dan keperluan pihak-pihak yang bakalan terkait dalam pelaksanaan daripada Perencanaan tersebut. Okelah, stop bicara tentang teori. Lihat langsung kelapangan yuk ? Dari empat foto dibawah yang saya jadikan satu, tiga diantaranya memperlihatkan keberadaan tiang Listrik dan Telepon tepat ditengah saluran Drainase yang dibuat belakangan. Siapa yang salah ? Satu foto p

CobLos saja semuanya.... !!!!

Akhirnya Datang Juga….. tahun 2009, dimana Tahun bakalan digelarnya PesTa Demokrasi, Tahun yang bakalan dipenuhi oleh Badut-badut politik, dengan segudang akalnya, sejuta ajakannya tentu saja semuanya omong kosong belaka dan janji-janji palsu…. Ah, kenapa saya jadi antipati pesimis begini yah ? Padahal baru beberapa waktu lalu, usai menelaah dan mempelajari ‘Benny & Mice’ hihihi… Optimisme saya muncul seiring pengaruh Positif dalam otak mulai mengalir. Yah, barangkali karena tahun ini, jumlah Caleg yang bakalan beradu otot, otak hingga duit, saking banyaknya tak bisa mengingat semuanya. Jangan nama, program maupun jasanya mereka masing-masing saja saya gak ingat sama sekali… (bodoh ! Wong mereka semua belum punya jasa pada masyarakat umum kok. Cuman modal nekat nyalonin diri aja) Bahkan saking banyaknya para Caleg terlepas apakah itu sasarannya di Kabupaten, Propinsi hingga ke Pusat seperti calon DPD misalnya, beberapa diantara mereka ada juga yang masih hubungan famili yang tentun

Pernak Pernik Upacara Pernikahan Apakah Hanya Ajang Pamer ?

Saya yakin, judul posting diatas disadari dan diyakini sepenuhnya oleh setiap orang terutama bagi mereka yang kerap mendapatkan undangan menghadiri Pernikahan rekan saat sekolah kuliah hingga kantoran. Pernikahan sebetulnya adalah satu upacara dimana dua insan manusia diikat dengan norma adat dan agama dihadiri oleh sanak saudara maupun rekan-rekan yang dipercaya dengan kapasitas sebagai saksi Pernikahan tersebut. Kalau pada awalnya pernak-pernik Pernikahan bisa dikatakan sangat sederhana, ada sarana upacara yang diperlukan, pendeta/orang yang disucikan selaku pemberi restu paling utama sekaligus ‘meresmikannya’, sanak saudara maupun rekan selaku saksi dan ucapan Terima Kasih berupa hidangan. Kini tampaknya banyak pihak yang mampu memanfaatkan situasi sebuah pernikahan menjadi sebuah tradisi yang mutlak dijalani oleh siapapun mereka, tak peduli berlatar belakang apa. Menjadikan upacara pernikahan sebagai ajang pamer antar keluarga yang menyelenggarakannya, terlepas dari kemampuan finan

Pocket PC rasa Sony Xperia - Samsung Omnia atau HTC Diamond ?

Setelah satu minggu saya bergelut, berguling dan akhirnya mumet sendiri dengan Usulan Thesis yang sedianya harus diselesaikan minimal 22 Januari depan, saya memilih untuk melampiaskan rasa jenuh saya barang sebentar…. Tatag tutug larinya ya gak jauh-jauh, ya nge-BLoG. He… Jangan lagi ngomongin soal Thesis yang bener-bener membutuhkan waktu juga konsentrasi tingkat tinggi untuk mempelajari yang namanya Database, MySQL, PHP juga UML. Jangan juga mengungkit-ngungkit soal banjir yang melanda jalan Dewi Sri Kuta hari minggu kemarin… Let’s talk about my hobbie. Apalagi kalo bukan PDA Pocket PC. Ada dua alasan kenapa saya masih saja suka mengulik PDA Pocket PC O2 XDA Atom yang saya beli dari Bli WiRautama kuartal ketiga tahun lalu. Pertama karena Bosan dengan tampilan layar Today Screen yang begitu-begitu saja dari OS rilisan 2003 hingga seri WinMobile 6.1. Padahal baru beberapa hari lalu saya meng-upgrade OS asli handset tersebut ke seri 6.1 untuk mendapatkan tampilan layar hijau khas plu

BanJir KeBaBLasan Dewi SRi – SunSet Road KuTa

Ternyata apa yang kami khawatirkan selama setahun kemarin, terjadi juga. Kegiatan lanjutan (Tahap II) Penanggulangan Banjir Kuta Kawasan Dewi Sri dan sekitarnya, yang sejak November lalu mulai dikerjakan, tak jua mampu membawa sebuah perubahan kondisi di lingkungan tersebut. Kegiatan yang sedianya dilakukan untuk menangani dan mencegah terjadinya banjir seperti tahun lalu, unuk tahap 2 ini dialokasikan biaya sebesar 6 M. Jumlah yang cukup fantastis dibanding beberapa kegiatan yang lain. Tingginya biaya yang dianggarkan, hampir setengahnya didedikasikan untuk pekerjaan drainase got pasangan batu, disepanjang jalan utama Dewi Sri ditambah beberapa lokasi menuju kearah Tukad Mati, melanjutkan kegiatan tahun lalu yang hanya mampu menggali saluran tanpa penyelesaian permanen. Sebagian lagi, dibagi menjadi beberapa pekerjaan meliputi peninggian level jalan pada area yang ditenggarai mampu menggenangkan air sehingga menyulitkan kendaraan yang berlalu lalang. Tak lupa sentuhan akhir yaitu lapi

PanDe Baik berPinDah ke Lain HaTi

Memasuki Tahun Baru 2009, tampaknya saya mulai berpaling, mencoba hal baru dalam rutinitas saya demi satu tujuan, mampu memberikan suasana hati yang baru dan tentunya jauh lebih semangat. Istilah kerennya ya berpindah ke lain hati…. So, berikut ceritanya. Salah satu alasan saya ingin menjual handset O2 XPhone iim yang berwarna putih sebagai esaing iPod beberapa tahun lalu itu adalah masih mengadopsi OS (Operating System) Windows Mobile Smartphone 2003. Yang artinya harus bersiap kehilangan data saat batere ponsel habis meluncur ke titik 0. Kembali ke setting pabrikan paling awal. Otomatis semua data yang tersimpan dalam internal memory termasuk sms, setting email juga daftar kontak, dijamin kehapus semua. So, awal tahun ini saya nekat meng-upgrade OS asli bawaan handset ke rilisan terbaru. Paling minim ya Windows Mobile 5.0 Smartphone. Dengan harapan ya gak bakalan kehilangan data lagi saat batere habis. Ternyata kenekatan saya membuahkan hasil. Setelah berkutat di dunia maya mencari i

Mengawali Hari dengan Keceriaan Bersama Benny& Mice

Seperti halnya judul posting saya diatas, hari-hari di awal tahun agaknya yang paling pas dilakukan adalah mencoba dengan keceriaan dan keriangan hati, walaupun tidak menutup mata dengan sekian banyak masalah yang ada didepan mata. Setidaknya harapan saya paling gampang sih, bisa mendapatkan kembali optimisme yang sudah lama hilang dari keseharian saya diwaktu lalu. Salah satu hal yang sekiranya dapat mewujudkan keceriaan itu adalah membaca kartun Benny & Mice ‘Lost In Bali’ yang tempo hari dibeli oleh sepupu saat pameran Kartun. Isinya cukup menggelitik bagi saya pribadi, mungkin karena beberapa topiknya tergolong aktual dan mencerminkan keseharian budaya dan adat Bali. Diantara sekian banyak kartun yang ditampilkan, ada satu dua topik yang sangat menarik dan sekaligus membuat saya tersenyum, entah getir maupun dikulum saja, yaitu perihal ‘Seberapa Antusias Sambutan dan Pelayanan Pedagang di kawasan Legian’ dan ‘Kain Poleng’. Disini terlihat jelas adanya ‘ketidakadilan’ yang dilak

Akhirnya…… Tahun Baru 2009 Semangatpun Harus Baru

Sekali lagi PanDe Baik mengucapkan, selamat kepada rekan-rekan yang berhasil mencapai matahari pagi di hari paling awal tahun 2009 ini. Semoga apa yang diharapkan dan dicita-citakan dapat terwujudkan dengan baik. Yah, paling minim bagi yang malam tahun baru kemaren masih nge-jomblo dan malah asyik dengan laptopnya mulai hari ini sudah ada tanda-tanda bakalan mendapatkan pasangan. Kecuali saya tentunya. Maksudnya, karena kemaren malam saya melewatkan malam tahun baru berdua bareng laptop, sementara Istri tertidur bersama Putri kami Mirah GayatriDewi dengan lelahnya, usai datang dari upacara pernikahan adik sepupu saya. Gak mungkin kan kalo saya berharap dapet pasangan lagi ? memangnya saya tuh sekeren Pasha Ungu atau Ariel PeterPan De ? Tapi walopun berdua bareng Laptop, saya malah dapet kado paling Istimewa di akhir tahun. Pertama, bersua dengan orang-orang yang jarang bisa saya temui sehari-hari di upacara pernikahan adik sepupu tadi pagi, eh sekalian PanDe Baik mau ngucapin S