Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2008

KiLas BaLik PanDe Baik di Tahun 2008 : tentang KeLuarGa

Menjadi seorang Rekan Kerja sekaligus Suami yang Baik bagi IsTri terCinta , saya yakin menjadi dambaan bagi setiap laki-laki ‘waras’ dalam memasuki tahap pernikahan, sebuah ikatan bagi dua kepala dengan dua ego yang sama sekali berbeda. Untuk bisa mengetahui kadar seberapa berhasilnya saya mewujudkan hal tersebut, sepertinya gak bisa saya katakan, karena IsTri lah yang jauh lebih tahu dan berwenang untuk menjawab itu semua. Begitu pula untuk menjadi seorang Rekan Kerja bagi lingkungan kerja saya, tentu saja mereka yang lebih berhak memberikan nilai atas sikap dan kinerja saya selama ini. MeLanjutkan posting saya sebelumnya, tentang KiLas BaLik yang saya alami dan jalani di sepanjang Tahun 2008, kali ini saya ingin mengungkapkan kisah kedua, tentang betapa mengesankannya KeLuarga yang saya miliki saat ini. Ohya, sebelum saya melanjutkan, ada satu lagi kejutan sekaligus harapan yang saya dapatkan di awal Tahun 2008 ini. Menjadi Bapak yang Baik bagi putri kecil saya, MiRah GayatriDe

IdoLa

Saya yakin, setiap orang didunia ini pasti punya sesosok idola yang mereka sanjung dan yakini mampu menginspirasi setiap langkah gerak gerik mereka. Entah itu selalu berubah tiap tahun, tiap jenjang pendidikan, tiap trend atau masa yang berbeda. Idola kalo secara pengertiannya, bagi saya pribadi sih adalah sosok yang dijadikan panutan dalam hal tertentu dalam kehidupan seseorang. Misalkan saja ada orang yang begitu memuja ELVis Presley dan menjadikannya idola sepanjang masa hidupnya, bisa langsung meniru cara penampilannya baik panggung hingga style rambutnya, hafal kapan lahir, pertama kali manggung, masa jaya hingga kematiannya. Walaupun rata-rata yang dijadikan sosok idola itu adalah orang terkenal, entah itu artis musik, film, sastrawan, hingga pahlawan, ada juga yang mengidolakan sosok religius seperti Nabi Muhammad SAW misalnya. Ngomongin soal mengidolakan Nabi Muhammad, saya jadi ingat kasus pembredelan tabloid Monitor sekian juta tahun yang lalu. He… dimana mereka (tabloid Mo

MeNanti KeLahiran Sang NaGa

Kira-kira apa ya yang bakalan terbayangkan di pikiran saat membaca judul diatas ? Cerita KLenik ? ataukah soal LeGenda sang NaGa ? Hahaha… jangan mengkhayalkan yang terlalu jauh, karena toh nalar saya gak bakalan bisa mencapai cerita sang Naga tunggangan seepik film Lord of The Ring . MeNanti KeLahiran Sang NaGa. Tema heboh pagi ini yang terjadi pada sekumpulan anak-anak diteras rumah, dengan tegang dan cerita berbagai versi, mengelilingi air dalam baskom yang didalamnya dieram sebuah telur naga (sesuai petunjuk). Eh, Sesuai Petunjuk ? Yah, telur naga yang sedianya harus dieram dengan air dalam baskom penuh ini hanyalah sebuah mainan yang sepertinya tergolong interaktif . Bagaimana tidak, dengan harga yang ditawarkan senilai 50 ribu rupiah, nyatanya Sang Naga yang ditunggu tak lebih besar dari modem cdma starone yang saya miliki. Keunikannya ya itu tadi, untuk menetaskannya telur wajib dieram dalam air hampir satu jam lamanya. Sampai-sampai banyak celetukan para orang tua yang i

16 GB, 8 MP, 1 CM, DuaL On, TV Tuner

Rasanya hingga hari ini, belum jua puas kalo bicara soal kecanggihan teknologi yang ditanamkan kedalam sebuah alat komunikasi. Ya, Ponsel. Sebuah terobosan mutakhir yang kini hampir diberbagai belahan dunia membuatnya begitu booming dan selalu dinanti para konsumennya, baik yang loyal maupun para newbie. Gak disalahkan memang, lantaran sekian banyak kecanggihan seakan ada dalam genggaman. Oke, kita putar ingatan kita ke sepuluh tahun lalu, dimana alat komunikasi waktu itu masih bernama telepon rumah, dibuat dengan dimensi yang besar dan berat, serta dengan setianya duduk manis di pojokan rumah. Seiring berjalannya waktu, kita seakan dikejutkan oleh teriakan orang-orang kaya tahun tersebut yang menenteng ’telepon rumah’nya kemana-mana. Hanya untuk sekedar menunjukkan benda yang mereka tempelkan pada telinga. Meloncat dua tiga tahun setelah itu, saya pribadi sempat terpana menyaksikan perkembangan kecanggihan ponsel yang ditanamkan pada sebuah brand terkenal Nokia, juga Sony Ericsson

MenSyukuri KeJenuhan

Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, hari-hari saya kini agaknya memang dijejali oleh kejenuhan yang tak mampu saya ungkapkan, mengapa bisa muncul dan apa yang harus saya lakukan untuk mengatasinya. Biasanya kalo saat saya masih melajang dahulu, saat kejenuhan itu datang, saya bisa dengan segera meluncur kearah Utara menuju Bedugul dengan melewati barisah sawah nan hijau di daerah Abiansemal ke Taman Ayun, dengan motor Honda Tiger, tanpa teman sekalipun. Kekangenan saya pada alam dan persawahan agaknya mampu menyirnakan rasa jenuh yang datang saat itu. Walaupun rute yang saya lewati itu sudah berkali-kali saya lalui, namun tetap saja berkendara memacu si ’silver Tiger’ mendatangkan kepuasan sendiri…. sesampainya di Danau Beratan, biasanya saya mampir dahulu di obyek wisata Pura yang belakangan saya ketahui bahwa disitu terdapat satu Pura Pande yang seharusnya secara rutin saya kunjungi. Jikapun bukan kearah utara, saya pun memilih kearah Timur, Kintamani. Menuruni jalan di

TiTik JeNuh

Kali ini saya gak akan membahas soal teori kuliah, hanya karena satu judul posting diatas. Jenuh. Yah, barangkali itulah yang saya rasakan dua minggu ini. Jenuh dengan rutinitas harian, jenuh menghadapi rutinitas kerja, termasuk salah satu diantaranya, jenuh nge-BLoG. Entah apa yang menyebabkan semua itu. Setiap kali berhadapan dengan my lapie, sepertinya aktifitas yang bisa saya lakukan paling cuman konek dengan Starone, trus buka YM, FB, email dan BLoG tentunya. Sangat jarang sampe melakukan hal lain, seperti browsing ataupun nyobain berbisnis OL misalnya. Bahkan untuk mengetikkan keyword berbau pornografipun saya sudah gak minat. Hey, ada apa ini ? Sepertinya gak cuman itu. Untuk mendengarkan musik yang nge-beatpun tumben gak ada niat sama sekali. Padahal biasanya jenis musik ini yang mampu kembalikan mood saya yang menghilang. Bolak-balik kesana sini. Entah maunya apa. Padahal sabtu kemaren, saya nyoba minjem beberapa games dalam keping dvd yang sekiranya mampu mengusir keb

KoTa SateLit DaLung PerMai

Ketika saya masih duduk di bangku mahasiswa di FT Arsitektur dahulu, setiap kali mendengar sebutan ’Kota Satelit’ yang didengungkan oleh Pemerintah untuk sebuah konsep Perumahan di kawasan Kerobokan, rasanya telinga ini secara otomatis mentransfer rasa kekaguman kedalam otak yang membuat saya membayangkan sebuah kota nan asri, bersih dan ideal. Perumahan Dalung Permai. Cukup lama pula saya tak mengetahui dimana tepatnya lokasi ini berada. Barangkali terkait dengan intensitas saya yang bisa dikatakan jarang melewati daerah Gatsu Barat hingga mentok. Bagaimana tidak. Satu-satunya lokasi Perumahan yang saya ketahui berada disekitar Kota Denpasar pada masa tersebut adalah Perumnas Monang Maning yang sudah penuh sesak dengan hunian dan jalan tikusnya. Belum lagi isu banjir dan kumuhnya lingkungan disana, membuat sedikitpun saya tak tertarik sekalipun hanya untuk mampir. ’ Kota Satelit ’ adalah kota kecil di tepi sebuah kota besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar

Tahun KeTiga

Dear Cinta, gak banyak yang bisa aku ungkapkan hari ini. Berhubung kondisi kesehatanku yang kurang mendukung. Begitu pula kesibukan kita masing-masing yang gak memungkinkan terciptanya suasana mesra seperti yang pernah kita harapkan sebelumnya. Walau begitu, aku yakin kau kan tetap selalu setia menantikan waktu dimana kita bisa saling bicara, disela celoteh putri kita yang kian lucu dan menggemaskan. Hari ini adalah spesial bagi kita berdua. Karena hari ini tiga tahun lalu, menurut agama yang kita anut, men-sah-kan hubungan yang telah dibina dengan penuh kasih. Karena hari ini tiga tahun lalu, kita akhirnya merasakan jua apa yang orang-orang nantikan dalam hidupnya. Bersatunya dua insan dalam ikatan cinta pernikahan. Aku tahu tak banyak yang bisa aku berikan padamu tiga tahun ini. Tapi aku yakin bahwa kau akan selalu mengerti bahwa Cinta tak selamanya berupa Materi. Cinta itu ada karena kita inginkan. Cinta itu ada karena kita memang berharap banyak padanya. Cinta itu ada dalam diri

PeRampokan di Jalan Veteran ; Kian Berani saja

Kamis siang, lantaran kecapekan dengan beberapa pekerjaan yang dibebankan sejak senin lalu, saya menyusuri jalan Veteran seperti biasa, memutuskan pulang kerumah melalui jalan pintas lewat gang kecil di jalan Setiaki. Ada yang aneh didepan toko jam, depan posko PDIP. Keramaian terjadi, jauh lebih banyak untuk sebuah kecelakaan bermotor pikirku waktu itu. Yah, biasalah. Adat orang kita biasanya kan mengerumuni korban dan pelaku kecelakaan tanpa berkeinginan untuk menolong mereka. Hanya ingin melihat saja, siapa tahu ada berbuntut perkelahian, ungkap seorang teman saat kutanya. Tanpa berhenti saya terus saja menyusuri jalan Veteran dan berbelok kearah barat sambil sesekali memberikan senyum pada warga yang berada dekat situ. Berharap bisa segera istirahat untuk bersiap kuliah malam. Shock ! Setiba dirumah, Bapak menceritakan kejadian yang terjadi di jalan Veteran sesaat sebelum saya melewatinya. Perampokan yang sempat meletuskan tembakan dari sang pelaku kearah korban. Syukurnya temba

Apa Ukuran sebuah Hidup yang Bahagia ?

Kira-kira apa yang menjadi ukuran dapat membuat anda merasakan bahagia dalam hidup ? Seandainya melajang, apakah pacar yang cantik dan seksi ? punya waktu luang untuk dugem atau interaksi sosial lainnya ? menunggangi motor gres atau mobil yang lagi trend ? Teman-teman yang dekat dan loyal ? Seandainya pula telah berkeluarga, apakah karir yang sukses menjadi satu-satunya tujuan ? mobil mewah barangkali ? uang yang melimpah ? atau malah rumah indah nan megah ? Bagi saya pribadi sih, itu bukan ukuran untuk membuat saya bahagia dalam menjalani hidup. Tapi kalo untuk sekedar menjadi alternatif pendukung, ya tentu saja itu semua ada didalamnya. Trus apa dong yang paling penting bagi saya agar bisa bahagia dan jauh lebih menikmati hidup ? KeLuarga tentu. Dalam hal ini hubungan saya dengan Istri dan anak, serta tentunya yang berikut adalah dengan Orang Tua dan Mertua. Sebegitu simpel dan sederhana ? gak juga sih. Karena untuk menyatukan keluarga dalam suasana cinta kasih sangat sulit diwuj

Pande Baik tentang Kenapa harus pandebaik.com ?

Pertanyaan diatas kerap dilontarkan oleh teman maupun orang yang baru kenal dengan saya. Ini mereka tanyakan lantaran saya kadang disapa ’ PanDe Baik ’ oleh beberapa rekan yang telah tahu alasannya lebih dulu. Ada juga yang menduga saya hanya ikut-ikutan tag iklan AXIS ’GSM yang Baik’. Yah, mereka sepenuhnya salah tuh. PanDe Baik . Nama tersebut mulai disandang sejak masa sekolah SMA, dimana waktu itu lagi rame-ramenya aksi Pandelisme eh Vandalisme , aksi corat coret maupun ukiran nama sendiri (narzis) yang bertujuan pada perusakan properti milik sekolah hingga wartel terdekat, He… saya yakin hingga kinipun yang namanya anak sekolahan pasti masih seperti itu kelakuannya. Saya masih ingat, rata-rata kata yang menjadi ekor pada nama pribadi ada yang si anu TOP , si itu Best of the Best , si ini ’jeg paling ganteng’ …. Maka sayapun gak mau ketinggalan, ikutan memberikan embel-embel pada nama sendiri agar terdengar jauh lebih keren. Jadilah waktu itu saya mencoba-coba memakai nama P