Mencoba menggunakan BlackBerry Passport 705F sebagai ponsel yang mendukung aktifitas kerja harian, ternyata gak mudah Gaez. Ada beberapa catatan yang ditemukan saat ujicoba tempo hari, dengan kesimpulan -udah bener pindah ke Android dari tahun 2011 silam, dan gak pernah nyentuh BlackBerry sejak awal booming di Indonesia.
Pertama, pas mau nyoba opsi copy files video, audio dan gambar. Prosesnya masih serupa cara sync era #HPjadul. Dimana masih membutuhkan instalasi driver dan aplikasi pada pc, untuk bisa mengubah fungsi ponsel menjadi storage yang mudah dibaca oleh pc. Cukup merepotkan bagi sebagian orang awam.
Kedua, pas nyoba nonton video YouTube via browser, yang rupanya layar auto fullscreen, dengan tampilan 1×1. Efeknya, untuk video yang tampilan fullnya mengadopsi bentuk melebar, jadi kepotong sisi kanan kiri, sehingga kenikmatan menyaksikan adegan ataupun tampilan teks yang kebetulan berada di sisi pinggir, jadi gak maksimal.
Comments
Post a Comment