Skip to main content

Menyiasati Blokir Konten Torrent

Masih ingat istilah Torrents ?
Aplikasi atau apapun namanya yang berbasis p2p peer to peer atau kalo boleh disederhanakan, antar pc ke pc atau user ke user, dimana biasanya dimanfaatkan untuk pencarian sejumlah file dalam format beragam yang dapat diunduh kapanpun. Kurang lebih sih begitu pemahamannya.
Akan tetapi, lantaran ada kata kunci ‘sejumlah file’ dan ‘dalam format beragam’ rupanya dibalik itu terdapat pula ancaman yang mengintai terkait volume atau besaran file yang nantinya akan diunduh ‘kapanpun’. Sehingga untuk mengantisipasi lebih awal ancaman ini, beberapa admin jaringan yang menawarkan wifi gratis, biasanya melakukan blokir konten untuk hal-hal yang berbau Torrents seperti halnya jaringan kantor kami dan juga paket SmartFren 4G LTE True Unlimited.

Aturan dibuat memang untuk dilanggar.
Secanggih apapun larangan yang diterapkan, ada saja cara atau celah yang dapat dilakukan untuk membobolnya.
Demikian halnya dengan pemblokiran Torrents ini.

Sejauh yang saya tahu, dari sekian banyak cara atau celah pembobolan blokir Torrents, sepertinya hanya cara berikut yang paling mudah atau gampang dilakukan.
Yaitu kombinasi antara halaman atau aplikasi filestream.me dengan Internet Download Manager yang selain diklaim dapat membobol blokir konten Torrents, untuk kecepatan unduh juga jadi jauh lebih cepat.
Hanya saja, besaran file maksimal yang dapat diunduh maksimum 1 GB saja.

Bagaimana caranya ? Mudah.
Masuk ke halaman filestream.me lalu lakukan Registrasi. Jika berhasil, lakukan Upload file Torrents yang telah diunduh, lalu pilih file yang diinginkan (apabila besaran lebih dari 1 GB), dan tekan tombol Download. Proses pengunduhan akan dilakukan secara cepat dan disimpan pada server halaman filestream.me
Apabila file dimaksud telah selesai diunduh, pada kolom keterangan akan menyajikan tulisan ‘Complete’.

File 1

Untuk dapat mengambil file hasil unduhan, tekan folder file dimaksud, lalu pilih opsi unduhan di sisi kanan keterangan file. Filestream.me akan memberikan 2 opsi cara pengunduhan, yaitu melakukan copy link yang dapat di-paste pada aplikasi Download Manager, dan cara kedua dengan mengunduhnya langsung lewat browser. Saran saya tentu pilih opsi pertama.

File 2

Apabila besaran file yang ingin diunduh lebih besar dari batasan 1 GB, maka proses dapat dilanjutkan dengan memilih file lain di dalam file Torrents barusan, lalu ulangi prosesnya kembali. Ribet memang, namun setidaknya langkah ini bisa digunakan untuk menyiasati blokir akan konten Torrent oleh admin jaringan yang kalian manfaatkan.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p