Skip to main content

64 Filem dan 64 GB

Hiburan adalah mutlak. Apalagi saat kesibukan itu menjadi rutinitas yang terkadang menjadi sangat membosankan. Maka tidak ada salahnya jika disela itu semua, hiburan digelar untuk memulihkan suasana kerja atau malah suasana hati agar tak menggalau berkelanjutan yang malah akan menurunkan produktifitas keseharian.
Salah satu hiburan yang saya pribadi nikmati adalah menonton filem.

Jika dahulu aktifitas menonton filem itu bisa dilakoni sembari menulis (faktanya mengetik tuts keyboard) di layar pc ataupun notebook, kini serupa aktifitas blogging yang dijalani empat tahun terakhir, sudah semuanya berpindah perangkat ke layar kecil ponsel. Ribet ? Gak juga…

Malah aksi untuk menonton filem melalui layar ponsel memiliki keasyikan atau sisi positif tersendiri. Diantaranya bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan dalam situasi apapun. Termasuk rapat kerja yang membosankan atau malah menemani perjalanan saat berangkat maupun pulang kantor.

Dengan adanya akses internet gratis di area kantor puspem Badung, rasanya eman kalo ndak dimanfaatkan dengan baik, salah satunya ya mengunduh filem yang diinginkan dan memindahkannya ke perangkat ponsel yang digunakan. Tentu, untuk bisa menampung belasan bahkan kini berkembang menjadi puluhan, satu-satunya cara paling praktis yang bisa dilakukan adalah menambah kapasitas daya tampung eksternal card, dari 16 GB ke 32 dan kini menjadi 64 GB.

Namun besarnya kapasitas daya tampung, akan mubazir apabila diisi dengan puluhan filem berukuran raksasa dihitung satuan Megabytes. Jika begini ya wajar kalau secara jumlah total filem yang bisa dijadikan alternatif hiburan agak terbatas. Bila dibandingkan dengan Trik yang kini mulai dilakukan meskipun harus mengorbankan sedikit kepuasan yang ada sebelumnya. Yaitu mengunduh filem dengan resolusi rendah yang disediakan sejumlah halaman di dunia maya yang tentu saja berstatus Ilegal.

PanDeBaik

Maka, dengan melaksanakan Tips diatas kurang lebih ada sekitaran 60an filem siap tonton berada di perangkat Samsung Galaxy Note 3, belum termasuk puluhan video lainnya yang masuk dalam kategori Live Music HD atau iklan komersial produk gadget terkini. Itupun masih menyisakan kapasitas sebesar belasan Megabytes yang sengaja disisakan untuk berjaga-jaga apabila kawan lain memiliki jenis file serupa yang pula menarik untuk dinikmati.

Jadi, jika kalian berminat untuk menontonnya pula di layar ponsel yang digunakan saat ini, siapkan saja kabel microusb plus flash disk untuk melakukan penggandaan file apabila bersua saya di jalan nanti.
Sebagai gambaran, beberapa filem baru yang masih disimpan hingga saat ini ada :
– Men, Women & Children
– Fast Furious 7
– Avengers 2
– Cinderella
– Minions
– Ted
dan lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p