Skip to main content

Melanjutkan kisah Tiga Manula Benny Rachmadi

Masih ingat cerita kocak Tiga Manula Waluyo, Sanip dan Liem si juragan tajir yang beruntung bisa jalan-jalan ke Singapura, pasca banjir keuntungan dagangan tablet ? Kini mereka kembali lagi lewat kisah jalan-jalan ke Pantura atau jalur Pantai Utara. Bagi yang kerap mudik, saya yakin pasti tau dan pernah menyambanginya.

Adalah Waluyo, salah satu dari tiga Tokoh Manula yang menjadi peran utama selama perjalanan, merasa kangen dengan desa kelahirannya Tingal Wetan dan memilih untuk rendeman di dalam sebuah sumur. Merasa kasihan, si juragan Liem lalu berupaya untuk mengantarkan si Waluyo mudik ke desa asal, yang rupanya kelupaan kalo Tingal Wetan itu ada dimana. Maka diusulkanlah untuk menyusuri Jalur Pantura atau Pantai Utara dengan harapan, Waluyo bisa mengingat kembali dimana Desa kelahiran Tingal Wetan berada.

Seperti biasa, Benny Rachmadi sang kartunis mengawali kisah dengan memberikan beberapa Tips ringan terkait persiapan perjalanan. Termasuk rute pertama yang dikunjungi dari Cikampek.

Tiga Manula 1

Berkarya dan Berkarya.

Kurang lebih begitu yang dapat saya gambarkan untuk seorang Benny Rachmadi, kartunis kelahiran Samarinda 23 Agustus 1969 silam. Setidaknya kemampuannya terus terasah dari seri komik strip di mingguan Kompas, ke bentuk buku dengan berbagai topik nakal. Diantaranya yang pernah dikisahkan dalam blog ini ada 100 Peristiwa yang Bisa Menimpa Anda, 100 Tokoh yang mewarnai Jakarta, dobel kisah Dari Presiden ke Presiden, atau Lost in Bali jilid 1 dan 2 yang merupakan tandem bareng Mice sang rekan termasuk kisah Tiga Manula seri pertama, Jalan-Jalan ke Singapura.

Seperti halnya tulisan seorang blogger atau kolumnis yang merasa sudah jatuh cinta pada dunianya, tak semua karya kemudian bisa memuaskan hasrat para penggemarnya, demikian halnya saya akan karya Tiga Manula lanjutan kali ini. Namun demikian, apa yang tergambar saya yakini memang benar adanya, yang kemudian seakan menampar wajah sendiri. Jadi antara ngakak, senyum simpul hingga miris sendiri, dapat timbul begitu saja tergantung dari sudut pandang orang yang menikmatinya. Tapi mengingat tujuan diluncurkannya buku Tiga Manula ini adalah untuk bersenang-senang atau menertawai diri sendiri, jadi ya dinikmati saja apa adanya.

Saat melalui beberapa rute perjalanan, selain Tips ada juga diberikan beberapa jenis kuliner yang kurang lebih bisa diartikan sebagai hal yang patut dicoba dari ke-khas-an dari daerah tersebut, bisa juga ‘iklan sponsor’ yang dipesan. Hehehe… jadi ya tergantung dari sudut pandang tadi. Katakanlah Nasi Jamblang Cirebon, Kupat Glabed ‘Ibu Inah’ Brebes, Rawon Kalkulator atau Nasi Gandul kota Pati.

Tiga Manula 3

Uniknya, ada juga ke-khas-an lain yang coba ditunjukkan dalam cerita seperti Batik Mega Mendung Cirebon, Ikan Dewa objek wisata Cibulan Jawa Barat, 67 Toilet Bersih Tegal, Batik Tulis Pekalongan, hingga Kakek Misterius Alas Roban. Semua diramu dengan ciri kartun Mas Benny yang menggelitik.

Cerita Tiga Manula jalan-jalan ke Pantura yang diterbitkan pertama pada November 2012 ini secara tidak sengaja (atau memang sengaja), dilahirkan di era kekinian dimana salah satu ‘petunjuk’ penting yang dapat dilihat secara jelas adalah sosok kendaraan yang digunakan, Honda CRV edisi terakhir, lengkap dengan wajah baru dan buritan belakang yang bengkok. Meskipun bisa jadi beberapa ide dan penuangannya sempat dibuat jauh sebelumnya. Jadi tergolong anyar-lah untuk dinikmati.

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe