Aku yakin ia diturunkan tepat pada waktunya, tepat pada waktu aku membutuhkan kehadirannya.
23 Oktober 2012 silam, menjadi momen paling bahagia. Karena saat itu Tuhan memberikan kelahiran putri kedua, yang secara kebetulan berbarengan dengan hari lahir dua perempuan yang kami sayangi. Ibu, secara hari kelahiran masehi… dan MiRah, putri pertama kami, secara kelahiran penanggalan Bali.
Kini ia telah tumbuh menjadi gadis kecil, malaikat kedua kami dimana hari ini, menginjakkan usia 10 bulan lamanya menemani hari-hari terlewati. Pande Made Intan Pradnyanidewi.
Kami tetap saja memutuskan untuk memberikan nama bernuansakan Bali untuknya. Entah apakah kelak ia akan bangga menyandang nama tersebut di tengah globalisasi atau modernisasi pemberian nama anak kelahiran masa kini, ataukah malah minder dan malu, lantaran merasa kalah gaul. Namun semua itu ada maksudnya tentu.
Pande, untuk menegaskan garis keturunannya di trah kami yang begitu dibanggakan.
Made, sebagai tanda kelahiran kedua, dimana sang (calon) kakak yang meninggal dalam kandungan sang Ibu awal tahun lalu, rupanya belumlah pantas diberi nama.
Intan, yang kami harapkan bisa seindah dan secantik permata putih.
Pradnyanidewi, pradnyan, pintar dan ternama, dan dewi, semakin menegaskan keberadaannya sebagai seorang putri di keluarga kami.
Secara pribadi, diperlukan banyak penyesuaian jika boleh disandingkan dengan masa tumbuh kembang Mirah, putri pertama kami, dari pembelajaran memandikan anak, mengeloni, hingga menjaganya dan tertidur di pundak, dengan sedikit nyanyian masa kecil… dan iapun kini terlelap kedua kalinya.
Intan jauh lebih sabar ketimbang kakaknya. Setidaknya demikian yang bisa kami tarik sementara ini. Sehingga tidak banyak kesulitan sebenarnya untuk bisa mengasuhnya. Hanya lantaran sang nenek, ibu kami yang tempo hari sempat menjalani operasi mata ikan pada telapak kakinya, menyebabkan kami mau tidak mau mengupah satu sanak saudara untuk ikut menjaganya sejak pagi hingga sore hari demi membantu sang nenek yang sudah tampak kewalahan menjaganya.
Dan ditengah kebosananku menghadapi hari penuh komplain selama empat bulan belakangan ini, tampaknya kelahiran Intan memang ampuh menjadi pengobat kangen kala bosan.
I Love You Sweetheart
Comments
Post a Comment